![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Ratusan warga Desa Wiladeg, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul memadati upacara bersih kali Banteng di Dusun Nglampar, Wiladeg, Jumat (15/08/2014). Dalam upacara ini, masyarakat membawa 80 ingkung serta 600 ketupat. Bersih kali juga menampilkan kesenian reog serta digelar upacara kenduri. Usai pembacaan ikrar dan berdoa, masyarakat yang datang akhirnya berebut ingkung, ketupat serta nasi uduk. <br />
<br />
“Tradisi berebut ingkung, ketupat serta nasi uduk ini sudah berjalan sejah zaman dahulu. Bersih kali Banteng di Wiladeg merupakan bentuk syukur atas berkah yang diberikan Sang Pencipta,” kata Maryanto salah satu sesepuh Desa Wiladeng, Karangmojo.<br />
<br />
Upacara tradisi unik juga dihadiri Kapolsek Karangmojo Kompol Saman, Camat Supadmo SSos, Kades Wiladeg Kaniyo, muspika dan tamu undangan. Dikatakan, Kali Banteng memiliki nilai sejarah bagi Desa Wiladeg, karena pernah menjadi pelarian Kyai Gembong Kertoyudo pada Zaman Perang Majapahit. Bahkan keberadaan Kali Banteng kini masih menjadi berkah masyarakat, karena mampu menjadi sumber pengairan lahan pertanian. <br />
“Sumber kali Banteng dimanfaatkan masyarakat untuk mengairi lahan pertanian. Sehingga hasil panen lebih baik,” jelasnya.<br />
<br />
Samiran salah satu warga Wiladeg menuturkan, masyarakat cukup antusias setiap pelaksanaan bersih kali. Terbukti sekitar 600 ketupat dan 80 ingkung serta nasi uduk dibawa secara sukarela ke Kali Banteng. Usai dibacakan ikrar dan juga doa bersama, masyarakat akhirnya berebut ingkung serta langsung bersama-sama makan di sekitar Kali Banteng.<strong>(Ded)</strong><br />
<br />
<br />
</p>
<div id="__if72ru4ruh7fewui_once"> </div>