Quantcast
Channel: Gunungkidul - KRjogja.com
Viewing all 2932 articles
Browse latest View live

Mahasiswa UST Salurkan 1.170 Bibit Pohon

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com) </strong>- Rektor Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Drs Pardimin MPd melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa di Balai Dusun Kalangan, Ngipak, Karangmojo, Selasa (9/12/2014). Kedatangan rombongan disambut Dukuh Kalangan 1 Rahmat Didik beserta masyarakat. <br /> <br /> &ldquo;Monitoring ini untuk mengetahui program mahasiswa di masyarakat. Ternyata hasilnya cukup bagus, sudah mampu melakukan pemberdayaan ekonomi dan membagikan bibit pohon,&rdquo; kata Rektor UST Sarjanawiyata Tamansiswa Drs Pardimin MPd.<br /> <br /> Kegiatan dihadiri Wakil Rektor 1 UST Drs H Sairin Eko Prasetyo MS, Wakil Rektor 3 Drs Hadi Pangestu Riharjo ST MT, Wakil Rektor 4 Drs Widodo Budi MSi, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Ir Rosana Kristiningsih MS, dekan dan undangan. Dalam kesempatan ini juga dilakukan penanaman bibit jati. KKN Mahasiswa UST juga membagikan 1.170 bibit pohon meliputi jati, sengon, jati putih, jabon, mahoni dan suren. <br /> <br /> &ldquo;Fakultas pertanian UST juga membina dan membimbing petani dalam pembibitan padi. Hasilnya menurut masyarakat semakin meningkat,&rdquo;ujarnya. Dukuh Kalangan 1 Rahmat Didik menambahkan, program UST di Kalangan memang cukup bermanfaat. Mahasiswa KKN memberikan pelatihan pembuatan usaha ekonomi produktif bagi masyarakat. <strong>(Ded)</strong><br /> <br /> &nbsp;</p>

Prajurit TNI Dituntut Miliki Lima Kemampuan

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Kepala Staf Kodim 0730 Gunungkidul Mayor Inf Wiwid Jalu Wibowo mengungkapkan, prajurit TNI harus meningkatkan kawasan dan kemampuan dalam menangani permasalahan aktual yang terjadi di wilayah. Prajurit TNI juga harus memiliki lima kemampuan teritorial.</p> <p>&ldquo;Lima kemampuan tersebut meliputi temu cepat lapor cepat, manajemen territorial, penguasaan wilayah, perlawanan wilayah dan komunikasi sosial. Kemampuan tersebut perlu diimbangi dengan sumber daya manusia handal,&rdquo; kata Wiwid Jalu Wibowo di Upacara Apel Danramil dan Babinsa di lapangan Kodim, Rabu (10/12/2014).</p> <p>Dalam upacara ini diikuti 13 Danramil, 144 Babinsa dan anggota Baru Kodim 0730 Gunungkidul yang baru datang dari Satuan Tempur ke Satuan Teritorial Kodim. Dikatakan, melalui kegiatan ini diharapkan Danramil dan Babinsa untuk memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. <strong>(Ded)</strong></p>

Bedah Soal Sekolah se- UPT Patuk

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) -</strong> Unit Pelaksana Teknis (UPT) TK/SD Kecamatan Patuk menyelenggarakan bedah kisi-kisi&nbsp; terhadap soal-soal ujian sekolah Sekolah Dasar (SD) kerjasama dengan Tim Ultra Yogyakarta, Rabu (10/12/2014).&nbsp; Dipilihnya Ultra untuk pembahasan soal-soal, karena Tim Ultra yang diterjunkan&nbsp; memiliki peran yang cukup besar pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY.<br /> <br /> Menurut Kepala UPT Kecamatan Patuk Drs Sutardi didampingi Ketua Panitia Persiapan Ujian yang juga Ketua Kegiatan UPT Kecamatan Patuk Iswan Totok Sutana MPd bahwa bedah kisi-kisi diikuti para guru mata pelajaran yang diujikan dari 30 SD dan MI se Kecamatan Patuk.<br /> <br /> Seluruh SD/MI baik negeri maupun swasta di seluruh UPT Kecamatan Patuk mempercayakan Ultra dalam menyiapkan contoh soal-soal menghadapi ujian sekolah untuk kelas VI. Sehingga seluruh sekolah telah memesan Ultra terutama untuk Kelas VI, kata Totok. &ldquo;Penulis Ultra sudah teruji dan memiliki kompetensi yang tidak diragukan,&rdquo; tambah Sutardi.<br /> <br /> Pembahasan contoh soal-soal atau bedah kisi-kisi meliputi mata pelajaran&nbsp;&nbsp; Bahasa Indonesia oleh&nbsp; Drs Muh Darisman, untuk mapel IPA&nbsp; dan Matematika oleh Damarasih MPd dan Sarmidi MPd. <strong>(Awa)<br /> </strong></p>

Badingah Prihatin PNS Ajukan Perceraian

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> -&nbsp; Angka perceraian di Gunungkidul sampai sekarang masih cukup tinggi. Untuk menekan kasus perceraian, sebanyak 69 pasangan pengantin baru &lsquo;digembleng&rsquo; mengikuti Gerbang Marhamah 2 di Bangsal Sewakapraja, Wonosari, Rabu (10/12/2014). Para pengantin mendapatkan pembinaan dari pasangan suami istri yang sudah berumah tangga lebih dari 25 tahun. Para peserta juga saling menyanjung untuk mewujudkan terbentuknya keluarga sakinah.</p> <p>&ldquo;Melalui Gerbang Marhamah 2, dimaksudkan membentuk keluarga sakinah dan sejahtera,&rdquo; kata Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Gunungkidul Drs H Nur Abadi MA disela-sela acara.</p> <p>Kegiatan dihadiri Kabid Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag DIY Drs H Masdjuri MSi, Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos dan undangan. Gerbang Marhamah juga menghadirkan Kepala Bappeda Gunungkidul Ir Syarief Armunanto untuk memberikan contoh menyanjung istrinya dihadapan pengantin baru.</p> <p>Sementara Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos menambahkan, memang angka perceraian di Gunungkidul masih tinggi, sehingga diperlukan penanganan secara bersama-sama. Bahkan yang memperihatinkan, banyak&nbsp; Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengajukan perceraian. &ldquo;Pembinaan bagi pasangan pengantin tidak hanya menjadi tugas Badan Penasehat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian (BP4), tetapi semua pihak,&rdquo; ujarnya. <strong>(Ded)</strong></p>

RBM Dorong Pertumbuhan UMKM

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com) </strong>- Ruang Belajar Masyarakat (RBM) Bidang Ekonomi mengadakan pelatihan bagi pelaku usaha di ruang rapat 1 Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Gunungkidul. Kegiatan selama dua hari dihadiri Ketua Bidang Ekonomi RBM Siti Isnaini Deconingrum, dan pelaku usaha perwakilan 18 kecamatan. <br /> <br /> &ldquo;Produk makanan yang sudah memiliki Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) akan mampu bersaing dan lebih diminati masyarakat. Termasuk bisa dititipkan ke toko modern ataupun pusat oleh-oleh. RBM terus mendorong berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),&rdquo; kata Ketua Bidang Ekonomi RBM Gunungkidul Siti Isnaini Deconingrum, Rabu (10/12/2014).<br /> <br /> Dalam kegiatan ini, para peserta memperoleh pelatihan pembuatan makanan berbahan baku pisang. Peserta diberikan pelatihan bagaimana mengolah pisang menjadi makanan yang lebih memiliki nilai ekonomi. Siti isnaini Deconingrum menuturkan, potensi perkembangan usaha di Gunungkidul memang cukup bagus. Mengingat saat ini Gunungkidul menjadi salah satu tujuan wisata baik lokal maupun luar daerah. &ldquo; Dengan diolah lebih baik, serta memiliki PIRT dan diketahui masa berlaku, produk olahan makanan akan diminati masyarakat ataupun wisatawan,&rdquo;jelasnya.<strong> (Ded)</strong></p>

Gunungkidul Raih Penghargaan HAM

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com)</strong> - Kabupaten Gunungkidul meraih penghargaan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM). Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Hukum dan HAM Yasona H Laoly kepada Wakil Bupati Gunungkidul DR H Immawan Wahyudi di Jakarta, Rabu (10/12/2014). <br /> <br /> &ldquo; Penghargaan ini karena berbagai program dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berhasil dalam konteks HAM. Sebagai misal, Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB), banyak program yang menyasar kaum perempuan,&rdquo; kata Immawan Wahyudi, Kamis (11/12/2014).<br /> <br /> Dikatakan, penghargaan yang diraih meliputi lima bidang yakni hak hidup, hak mengembangkan diri, hak atas kesejahteraan, hak atas rasa aman dan hak perempuan. Diraihnya penghargaan ini, juga melewati serangkaian penilaian dari pusat yang dilaksanakan oleh masing-masing SKPD. &ldquo; Memang penilaian untuk memperoleh penghargaan dilakukan langsung oleh tim dari pusat. Hingga akhirnya Gunungkidul dinilai berhasil dalam pengembangan di SKPD,&rdquo; jelasnya.<br /> <br /> Immawan menambahkan, pada peringatan Hari Ibu di Jakarta, Kamis (18/12/2014) mendatang, Gunungkidul kembali memperoleh penghargaan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Penghargaan yang diraih berupa Anugerah Parahita Ekapraya. &ldquo;Keberhasilan pembangunan di Gunungkidul tentunya akan terus ditingkatkan, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,&rdquo; imbuhnya.<strong> (Ded)</strong></p>

Musim Hujan Waspadai Leptospirosis

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Dinas Kesehatan Gunungkidul mengimbau masyarakat untuk mewaspadai serangan leptospirosis. Penyakit ini rawan muncul ketika musim penghujan. Terutama bagi para petani yang sekarang banyak aktivitas di lahan pertanian.</p> <p>&ldquo;Masyarakat perlu mewaspadai serangan leptospirosis. Penyakit tersebut muncul ditularkan dari tikus. Para petani yang sekarang banyak beraktivitas di pertanian, juga perlu meningkatkan kewaspadaan,&rdquo; kata Kabid Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul di Wonosari, Kamis (11/12/2014).</p> <p>Berdasarkan pemetaan dinas, sejumlah kecamatan yang rawan penyebaran leptospirosis meliputi Ponjong, Nglipar, Panggang, Gedangsari, Ngawen, Semin. Penyakit ini ditularkan melalui kencing tikus yang terinfeksi leptospirosis bercampur dengan air, baik air yang berada di sawah maupun aliran air lain dan berpotensi menyerang ke manusia. &ldquo;Penyakit Leptospirosis juga telah mengakibatkan adanya korban jiwa di Gunungkidul,&rdquo; imbuhnya.</p> <p>Tahun 2014, terdapat 2 korban yang meninggal akibat Leptospirosis. Untuk mencegah hal tersebut, lanjutnya, dinas terus meningkatkan sosialisasi di masyarakat. Termasuk agar petani yang mengalami luka di lahan pertanian tidak mandi di aliran sungai. &ldquo;Leptospirosis cukup berbahaya, karena menyebabkan demam tinggi. Serta mengakibatkan komplikasi liver dan ginjal,&rdquo; imbuhnya. <strong>(Ded)</strong></p>

Akses Dana Keistimewaan Masih Terbatas

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas melaksanakan kunjungan kerja dan penyerapan aspirasi di Balai Desa Gedangrejo, Karangmojo, Jumat (12/12/2014). Kedatangan rombongan disambut Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan Dra Siwi Iriyanti MSi, muspika, perangkat desa dan masyarakat. Dalam dialog dengan warga, GKR Hemas menerima keluhan tentang masih terbatasnya akses dana keistimewaan sampai desa.</p> <p>&ldquo;Selama ini pemerintah desa belum bisa menyentuh secara langsung dana keistimewaan.&nbsp; Hanya terbatas melalui Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan,&rdquo; ujar Marsisno PJs Kades Jatiayu Karangmojo saat berdialog.</p> <p>Sementara Ketua MUI Karangmojo Jafar meminta GKR Hemas untuk memperjuangkan anggaran bagi kegiatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Serta mempermudah perijinan tempat-tempat ibadah. Jika memang sudah memenuhi syarat, hendaknya pendirian tempat ibadah diberikan rekomendasi.</p> <p>&ldquo;Selai itu, peredaran minuman keras diperlukan perhatian serius dari pemerintah. Agar dilarang dan mampu mencegah bahaya atau dampak dari minuman keras tersebut,&rdquo;imbuhnya.</p> <p>Sebagian warga juga meminta wacana atau kabar akan dihilangkannya agama dalam Kartu Tanda Penduduk tidak dilaksanakan. Serta keputusan pemerintah terkait kurikulum 2013 juga telah membuat bingung masyarakat.</p> <p>Menanggapi aspirasi tersebut, GKR Hemas akan menyampaikan ke pusat. Terkait dengan akses dana keistimewaan akan disampaikan ke Gubernur. Sedangkan berkait pemberantasan miras, memang akan diikuti peraturan daerah di masing-masing wilayah. <strong>(Ded)</strong></p>

"Mugo-mugo Wedhuse Dadi Sapi"

$
0
0
<p><br /> WONOSARI (KRjogja.com) - Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Paliyan Gunungkidul Tijan S Sos, MM, Jumat (12/12/2014) membagikan dana sosial yang diwujudkan 92 ekor Kambing. Secara simbolis hewan ternak tersebut diserahkan Camat Paliyan Drs Marwatahadi Msi kepada 16 warga Desa Karangduwet dari 8 pedukuhan. <br /> <br /> Bantuan sosial kali ini meningkat dibading tahun 2013 yang hanya 50 ekor Kambing, saat ini menjadi 92 ekor kambing. Sementara beberapa warga dari Desa Sada yang meminta bantuan Bronjong (untuk jual sayuran), telah direalisasikan.&nbsp; <br /> <br /> Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Makmur Sejahtera Paliyan mengelola dana bergulir Rp 6 milyar dengan jumlah kelompok ada 320 kelompok. Tingkat kelancaran pinjaman mencapai 95 persen. <br /> <br /> Penyaluran dana sosial sebesar Rp 98.692.700, untuk bantuan Kambing Rp 75 juta, bantuan anak sekolah SLB Desa Karangasem Rp 4.375.000 dan bantuan bagi orang sakit dari keluarga miskin Rp 19.317.700. <br /> <br /> Camat Paliyan dalam sambutannya berharap, bantuan kambing dapat berkembang dan bisa ditingkatkan untuk ternak sapi. Jangan sampai bantuan kambing dijual untuk kebutuhan sesaat.(Tulus.Ds)</p> <div id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__hggasdgjhsagd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div>

Cetak Pembalap Muda Berbakat

$
0
0
<p><br /> WONOSARI (KRjogja.com) - Wakil Bupati Gunungkidul Drs H Immawan Wahyudi membuka drag race yang digelar di depan Mapolres Gunungkidul, Sabtu (13/12/2014). Kegiatan yang digagas Jogja Corolla Retro dan para sponsor ini diikuti 175 peserta dari DIY dan Jawa Tengah. <br /> <br /> &ldquo;Pelaksanaan kegiatan berjalan selama dua hari, termasuk drag bike Jumlah yang mengikuti lomba sebanyak 175 peserta dari DIY, Jakarta dan Jawa Tengah,&rdquo; kata Aloysius Anung Koordinator lapangan Drag Race.<br /> <br /> Dikatakan, melalui kegiatan ini diharapkan akan mampu memunculkan berbagai pembalap pemuda berbakat. Sehingga nantinya mampu bersaing hingga tingkat nasional. Termasuk untuk mengurangi terjadinya balap liar. <br /> <br /> Perlombaan yang digelar sebanyak 12 kelas dengan memperebutkan kejuaraan satu hingga lima di masing-masing kelas. &ldquo;Pelaksanaan drag race mampu berjalan dengan tertib dan lancar berkat dukungan semua pihak, termasuk Polres Gunungkidul,&rdquo; jelasnnya.(Ded)<br /> <br /> </p>

SMK Muh Wonosari Salurkan 1.300 Bibit

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com) </strong>- SMK Muhammadiyah Wonosari bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunungkidul menyalurkan bibit pohon di kawasan Telaga Tritis, Jaten, Ngestirejo, Tanjungsari. Penghijauan ini untuk menciptakan suasana yang rindan dan nyaman,&nbsp; serta menjaga pelestarian lingkungan. <br /> <br /> &ldquo;Jumlah yang disalurkan&nbsp; 1.000 bibit&nbsp; meliputi jati biasa, jati Belanda, Jabon Merah, Sengon dan Suren. Selain itu juga 300 bibit trembesi. Sebelumnya penanaman pohon juga dilaksanakan di Kecamatan Semanu,&rdquo; kata Kepala SMK Muhammadiyah Wonosari Tsulistiana Subhan Azis SPd di dampingi panitia&nbsp; Mujiyana SE.<br /> <br /> Penanaman pohon diikuti guru serta 50 siswa kelas X dan XI dari jurusan Multimedia, Animasi, Jasa Boga, Akuntasi dan Perbankan Syariah. Mujiyana menambahkan, sebagai sekolah model unggulan mutu pendidikan DIY, SMK Muh Wonosari terus meningkatkan pendidikan, baik kecerdasan intelektual maupun menanamkan sikap kepedulian lingkungan. Selain mendidik secara teori, tentu siswa dilibatkan dalam kegiatan di lapangan. &ldquo;Termasuk belajar&nbsp; bersosialisasi dengan masyarakat,&rdquo;imbuhnya<br /> <br /> Mugiman Dukuh Jaten menuturkan, bantuan bibit di kawasan Telaga Tritis memang sangat bermanfaat. Melalui penanaman pohon, akan menjaga keseimbangan ekosistem dan mampu mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. &ldquo;Penanaman pohon membuat kawasan lebih asri dan indah,&rdquo;ujarnya. Sementara Imroatul salah satu siswa kelas Multimedia mengungkapkan, kegiatan penanaman pohon merupakan hal yang positip, karena mendorong siswa lebih peduli terhadap lingkungan<strong>. (Ded)</strong><br /> &nbsp;</p>

168 PNS Terima Satya Lancana

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos menyerahkan tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya kepada 168 PNS di Bangsal Sewakapraja, Wonosari, Senin (15/12/2014).&nbsp; Tanda kehormatan tersebut diberikan kepada PNS yang telah mengabdi 10 hingga 30 tahun.</p> <p>&ldquo;Melalui pemberian tanda kehormatan dimaksudkan memberikan motivasi bagi para PNS untuk meningkatkan profesionalisme kerja dan kedisiplinan. Sehingga pelayanan terhadap masyarakat menjadi lebih baik,&rdquo; Badingah dalam sambutannya.</p> <p>Diungkapkan, pemberiaan tanda kehormatan diharapkan mampu menumbuhkan keteladanan, sehingga mampu memberikan karya yang terbaik. Pemerintah sekarang dituntut untuk memberikan layanan prima terhadap masyarakat. Oleh sebab itu, PNS dilingkungan Pemkab Gunungkidul harus peka dan responsive terhadap aspirasi dari masyarakat. &ldquo;Pengelolaan pemerintahan yang baik, serta transparansi diperlukan untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,&rdquo; imbuhnya. <strong>(Ded)</strong></p>

Ditolak RSUD, Pasien Terpaksa Pulang

$
0
0
<p><br /> <br /> WONOSARI (KRjogja.com) -&nbsp; Layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari dikeluhkan Hermanto warga Karangasem V, Paliyan. Saat akan membawa tetangganya berobat, ternyata RSUD justru menolak melayani. Padahal, pasien atas nama Sukaryadi yang memiliki penyakit komplikasi sudah membawa surat rujukan Puskesmas 1 Paliyan. <br /> <br /> &ldquo;Semula dianjurkan mencari surat rujukan ke puskesmas. Akan tetapi sekalipun sudah membawa rujukan, pihak RSUD menolak melayani pasien,&rdquo; kata Hermanto ketika datang di Sub Biro KR Wonosari, Senin (15/12/2014).<br /> <br /> Kejadian tersebut bermula saat Hermanto hendak membawa tetangganya Sukaryadi (32) ke RSUD. Sesampainya di rumah sakit, pasien ditanyakan soal surat rujukan dari puskesmas. Karena tidak membawa rujukan, akhirnya harus kembali ke Puskesmas 1 Paliyan untuk memperoleh rujukan. Bahkan saat mengurus surat rujukan di Puskesmas 1 Paliyan, dokter yang menangani kurang cepat dan tidak memberikan pelayanan yang memuaskan. <br /> <br /> &ldquo;Saat di puskesmas 1 Paliyan, pelayanan tidak maksimal. Bahkan Sukaryadi tidak juga diperiksa, namn akhirnya memperoleh surat rujukan ke rumah sakit,&rdquo; imbuhnya.<br /> <br /> Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul Ir Imam Taufik menyayangkan tindakan penolakan dari RSUD. Seharusnya dengan telah dilengkapinya surat rujukan, pasien harus bisa segera ditangani dengan baik. Pasien sudah menunjukkan surat rujukan dari puskesmas, semestinya tidak ada lagi hambatan. Karena sudah terpenuhi syarat untuk memperoleh perawatan. <br /> <br /> &ldquo;Harusnya pelayanan di rumah sakit bisa diakses dengan lebih mudah,&rdquo; imbuhnya. <br /> <br /> Sementara itu Direktur RSUD Wonosari drg Isti Indiyani MM ketika dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya tidak diangkat. Pesan short message servis (SMS) yang dikirim juga tidak dibalas.(Ded)<br /> <br /> &nbsp;</p> <div id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__hggasdgjhsagd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div>

Emas Pensiunan PNS Digondol Maling

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Rumah milik seorang pensiunan PNS, Ny Supartiwi (60)&nbsp; warga Kranon, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dibobol pencuri, Senin (15/12/2014). Kawanan penjahat yang masuk rumah lewat pintu depan dengan merusak kunci itu berhasil menyikat puluhan gram perhiasan dan uang bernilai puluhan juta rupiah.</p> <p>&ldquo;Saat kejadian rumah dalam keadaan kosong. Sehingga pencuri bisa leluasa mengambil barang-barang berharga,&rdquo; kata Supardiyanto salah satu saksi.</p> <p>Kejadian itu langsung dilaporkan ke Polres Gunungkidul dan dari laporan itu polisi langsung melakukan olah TKP. Supardiyanto menuturkan, kejadian tersebut baru diketahui setelah pulang ke rumah. Saat di cek ternyata rumah dalam kondisi berantakan dan sejumlah barang berharga raib.</p> <p>Setelah diselidiki pihak kepolisian, puluhan gram emas berikut uang tunai bernilai puluhan juta amblas. Kapolres Gunungkidul AKBP Faried Zulkarnaen SIK MH ketika dihubungi membenarkan kejadian itu dan pelaku dalam pengegajarn polisi. Kejadian ini sudah ditangani Polres Gunungkidul. &ldquo; Masyarakat&nbsp; perlu meningkatkan kewaspadaan, mencegah kejadian serupa terjadi,&rdquo; imbuhnya. <strong>(Ded)</strong></p>

Keluarga Gunungkidul Bantu Bedah Rumah 114 KK

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Bersamaan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 44, Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) melaksanakan program bedah rumah. Sasarannya sebanyak 144 Kepala Keluarga (KK) tersebar di 144 Desa di Gunungkidul.</p> <p>&ldquo;Program bedah rumah sudah dimulai dari Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong dan dilanjutkan tahun depan. Memasuki usia ke 44, para seluruh jajaran pengurus IKG dan perantau asal Gunungkidul perlu meningkatkan gotong royong, &rdquo; kata Ketua IKG Benyamin Sudarmadi di Wonosari, Selasa (16/12/2014).</p> <p>Dikatakan, dalam pertemuan sesepuh, dewan pengawas, pengurus di Kantor PT Duta Group Jakarta Selatan dilaksanakan syukuran serta potong tumpeng. Acara tersebut dihadiri diantaranya Dewan Penasehat H Sarono SH dan Drs Gampang Hardjono, Dewan Pengawas Subani SH MH serta pengurus IKG. &ldquo;Rencananya akhir Desember 2014 dilaksanakan pembagian sembako dan sunatan massal,&rdquo;jelasnya.</p> <p>Benyamin mengungkapkan, menjelang pelaksanaan pilkada 2015, baik pengurus maupun warga IKG tidak diperbolehkan masuk dalam ke politik praktis. IKG sebagai sebuah organisasi bersikap netral dan memiliki komitmen dalam membangun persatuan antar perantau asal Kabupaten Gunungkidul.</p> <p>&ldquo;IKG akan terus berkonsentrasi membangun kegotong-royongan antar warga perantau. Sehingga akan mampu memberikan manfaat bagi warga di perantauan maupun di Gunungkidul,&rdquo;imbuhnya. <strong>(Ded)</strong></p>

Camat Patuk Launching Wisata Gunung Ireng

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Camat Patuk R Haryo Ambar Suwardi melaunching obyek wisata (obwis) Gunung Ireng, Desa Pengkok, Patuk. Selain itu, juga diluncurkan Buku Sejarah Gunung Ireng. Kegiatan juga dihadiri Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Dr Sahedhy Noor SK MM, Koordinator pendamping rintisan Desa Wisata Pengkok Dewi Kusuma wardani MSc dan undangan.</p> <p>&ldquo;Pendampingan pengembangan Desa Wisata Desa Pengkok akan dilakukan hingga disahkan dari Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan. Melalui pengembangan ini untuk mendorong perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,&rdquo; kata Ny Dewi Kusuma Wardani disela kegiatan, Selasa (16/12/2014).</p> <p>Obwis Gunung Ireng merupakan kawasan alam yang memiliki pemandangan yang cukup indah. Bahkan lanjut Dewi, terdapat jalur tracking menyusuri kawasan yang memiliki lokasi menarik diantaranya Watu Lumpang, Watu Depok, Watu Lafadz Allah dan Sendang Ayu. Lokasinya cukup luas, bahkan terdapat lokasi bumi perkemahan, serta jalur untuk rafting, offroad dan bermain air soft gun.</p> <p>&ldquo;Kawasan Desa Pengkok juga memiliki aneka makanan kuliner yakni dawet lembong, emping garut, roti tales dan ceriping pisang madu. Nasi merah bakar juga dikemas menarik,&rdquo; imbuhnya.</p> <p>Camat Patuk R Haryo Ambar Suwardi menuturkan,&nbsp; pengelolaan obyek wisata Gunung Ireng sudah dilakukan kelompok sadar wisata. Memang saat ini baru dimulai rintisan dan pengembangan. Selain potensi alam, produk makanan masyarakat juga cukup bagus.</p> <p>&ldquo;Bila nantinya akses jalan semakin baik, tentunya akan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. Kecamatan akan memfasilitasi untuk promosi agar Gunung Ireng semakin dikenal secara luas,&rdquo; jelasnya. <strong>(Ded)</strong></p>

RSUD Wonosari Bantah Tolak Pasien

$
0
0
<p><br /> <br /> WONOSARI (KRjogja.com) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari membantah pernyataan Hermanto warga Karangasem, Paliyan dimana petugas menolak menerima pasien atas nama Sukaryadi. Pasien tersebut tidak bisa dilayani di RSUD sebab surat rujukan dari puskesmas Atas Permintaan Sendiri (APS) sehingga tidak berlaku. Pasien tersebut bisa ditangani di puskesmas dan belum perlu dirujuk ke RSUD Wonosari.&nbsp; <br /> <br /> &ldquo;Karena surat rujukan pasien APS, maka jaminan tidak berlaku sehingga pasien akan dilayani umum non jaminan kesehatan,&rdquo; kata Direktur RSUD Wonosari drg Isti Indiyani MM menanggapi berita KRjogja.com (Ditolak RSUD, Pasien Terpaksa Pulang), Selasa (16/12/2014).<br /> <br /> Dikatakan, memang pasien tersebut datang sebagai peserta Jaminan kesehatan BPJS, Senin (14/12/2014) pagi ke Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) RSUD Wonosari tanpa rujukan dari Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) puskesmas atau dokter keluarga. Petugas kemudian meminta pasien melengkapi surat rujukan. Ketika pasien kembali ke RSUD, surat rujukan tersebut statusnya APS. <br /> <br /> &ldquo;Rujukan APS membuat Surat Elijibilitas Peserta (SEP) tidak bisa diterbitkan karena surat rujukan dikirim puskesmas ke RSUD atas indikasi medis bahwa penyakit tersebut tidak bisa ditangani puskesmas,&rdquo; imbuhnya.(Ded) </p> <div id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__hggasdgjhsagd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div>

Ayam Bangkok Gunungkidul Laris di Kalimantan

$
0
0
<p><strong>AGUS </strong>Sapto Prabowo warga Desa Wonosari Gunungkidul dikenal sebagai penggemar ayam Bangkok. Bahkan, di rumahnya ada 60 sangkar yang digunakan untuk menampung ayam Bangkok. <br /> <br /> Agus mengaku sejak muda menggeluti usaha ini. Ayam-ayam ini dapatkan dari beberapa temen dengan harga yang miring. Misalnya, ayam Bangkok jantan dan betina (jago dan babon) dibanderol Rp 1 juta, hanya ditebus Rp 500 ribu. Hingga kini usaha yang berawal dari hobi itu menuai kesuksesan. Ayam hasil tangkarannya banyak diminati masyarakat lokal, sampai seluruh penjuru Indonesia.<br /> <br /> &rdquo;Saya baru saja kirim 9 ayam Bangkok ke Pekanbaru senilai Rp 23 juta, kemudian ke Banjarmasin 7 ayam Bangkok juga senilai Rp 23 juta. Ayam dikirim naik pesawat dengan banderol Rp 1,3 juta sehingga lebih cepat sampai ke pembeli dan ayam tidak stres,&quot; katanya belum lama ini.<br /> <br /> Agus menjelaskan ayam bangkok dari Gunungkidul terkenal memiliki fisik tangguh saat diadu dengan ayam bangkok dari lain. Karena itu, setiap hari mampu mengirim enam ekor ayam sampai ke Kalimantan dengan harga Rp 1-5 juta per ekornya. Namun, pernah mengalami kejadian pahit karena 19 ekor ayam siap kirim mendadak mati sehingga terpaksa mencari gantinya guna menjaga kepercayaan para pelanggan. <strong>(*-3)</strong><br /> &nbsp;</p>

DPRD Jepara Belajar di Gunungkidul

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com) </strong>- Rombongan DPRD dan pemerintah daerah Jepara mengadakan kunjungan kerja di Gunungkidul, Rabu (17/12/2014). Kedatangan tamu yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Jepara H Pratikno dan diterima Assek Bidang Pembangunan Pemkab Gunungkidul Supriyadi STP dan SKPD terkait. <br /> <br /> &ldquo;Kedatangan rombongan dari Jepara ini untuk melihat bagaimana Pemkab Gunungkidul salah satunya dalam penanggulangan&nbsp; bencana alam serta berbagai hal lainnya,&rdquo; kata H Pratikno.<br /> <br /> Sementara Assek Bidang Pembangunan Pemkab Gunungkidul Supriyadi STP mengungkapkan,&nbsp; Gunungkidul memang memiliki dua persoalan. Ketika musim penghujan terdapat sejumlah kecamatan rawan bencana longsor. Sedangkan musim kemarau, zona selatan mengalami kekeringan. Untuk penanganan longsor, sudah memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berkoordinasi dengan instansi terkait jika bencana alam terjadi. &ldquo;Sementara penanganan kesulitan air bersih di musim kemarau dilakukan dengan droping air,&rdquo;imbuhnya.<br /> <br /> Supriyadi menambahkan, pembangunan infrastuktur juga sudah bagus. Jalur dari Yogyakarta menuju Gunungkidul sudah semakin baik. Termasuk pengembangan kawasan wisata. Banyak yang sudah memiliki desa wisata dikelola masyarakat. <strong>(Ded)</strong><br /> <br /> &nbsp;<br /> &nbsp;</p>

Indenfikasi SIM Perlu 10 Sidik Jari

$
0
0
<p><br /> WONOSARI (KRjogja.com) - Layanan pembuatan SIM di Polres Gunungkidul&nbsp; kini sudah&nbsp; menempati kantor baru di kompelks Mapolres. Bahkan ruangan juga dilengkapi dengan kamera CCTV. Namun layanan yang&nbsp; menggunakan&nbsp; sarana teknologi moderen itu menjadi lebih kompleks. Sidik jari yang diperlukan sebanyak 10 jari, dari sebelumnya hanya 2 sidik jari. Sehingga diruang identifikasi dan verifikasi membutuhkan waktu lebih lama. <br /> <br /> &ldquo;Jika dengan peralatan lama hanya membutuhkan waktu satu menit, dengan pengambilan sepuluh sidik jari perlu waktu 3 menit,&rdquo; kata Baur SIM Polres Gunungkidul Aiptu Slamet Riyanto, Rabu (17/12/2014).<br /> <br /> Mekanisme pembuatan SIM juga berubah. Pemohon yang datang usai mendaftar langsung mengantre di bagian pengambilan foto serta identifikasi dan verifikasi. Kemudian, baru mengikuti ujian pratik. Jika dinyatakan lulus, maka pemohon bisa mengambil SIM yang sudah dicetak.&nbsp; <br /> <br /> &ldquo;Memang penggunaan alat baru dimulai, Senin (15/12/2014). Karena sebelumnya lembur sampai malam hari, kini&nbsp; diujicoba pemohon dibatasi 200 per harinya. Pembatasan ini untuk mengukur waktu yang diperlukan,&rdquo; ujarnya.<br /> <br /> Diakui bahwa setiap akhir tahun jumlah pemohon SIM baru selalu terjadi peningkatan. Meskipun persentasi peningkatan tidak terlalu tinggi, tetapi setiap akhir tahun untuk SIM perpanjangan lima tahunan otomatis juga meningkat. Dengan demikian jumlah pemohon SIM baik baru maupun perpanjangan lima tahunan&nbsp; menjadi&nbsp; banyak. <br /> <br /> &ldquo;Karena itu untuk memp[erlancar pelayanan kami memberlakukan kuota pelayanan sehari maksimal sebanyak 200 pemohon,&rdquo; terangnya.(Ded) <br /> &nbsp;</p> <div id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__hggasdgjhsagd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div>
Viewing all 2932 articles
Browse latest View live