Quantcast
Channel: Gunungkidul - KRjogja.com
Viewing all 2932 articles
Browse latest View live

Pemkab Gunungkidul Bangun Taman Plasa di Titik Nol

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) -</strong> Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul akan membangun Taman Plasa Titik Nol Wonosari, seputar Alun-alun Wonosari. Semula pembangunan taman ini menggunakan Perubahan APBD 2014, tetapi karena&nbsp; tidak dibahasnya Perubahan APBD 2014, pelaksanaannya diundur pada 2015.<br /> <br /> &quot;Taman Plasa depan Alun-Alun Wonosari diharapkan bisa mempercantik wajah Kota Wonosari, sebagai daerah tujuan pariwisata,&quot; kata Kepala Kapedal Gunungkidul Drs Irawan Jatmiko MSi kepada KRjogja.com Selasa (11/11/2014).<br /> <br /> Menurut Irawan yang telah&nbsp; selesai mambangun gapura pintu masuk Gunungkidul dan Ikon Pariwisata di Gunungkidul atau Taman Handayani di Patuk, menggagas untuk merombak wajah kota Wonosari terutama pada titik nol depan Kantor Pos Wonosari. <br /> <br /> Pembangunan taman plasa, kata Irawan tersebut dianggarkan Rp 360 juta dari APBD Perubahan 2014. Namun karena hingga pertengahan November Perubahan APBD 2014 belum juga dibahas oleh DPRD, maka dapat dipastikan pembangunan taman pasa harus dipending pada 2015. <br /> <br /> &quot;Sangat tidak mungkin sisa waktu kurang 1 bulan untuk melaksanakan pembangunan phisik terutama taman plasa yang sangat rumit,&rdquo; ujarnya. <strong>(Awa)<br /> <br /> <br /> </strong></p>

Dinsosnakertrans Gunungkidul Tetap Distribusikan Air

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul tetap melaksanakan droping sekalipun hujan sudah turun. Permintaan masyarakat masih banyak, sehingga droping air tetap dilakukan. Jika nantinya permintaan sudah tidak ada tentunya akan segera dihentikan.</p> <p>&quot;Hujan yang terjadi di Gunungkidul belum merata. Intensitasnya juga masih sedikit, sehingga program droping air bersih ke masyarakat tetap berjalan,&quot; kata Kepala Dinsosnakertrans Gunungkidul Drs Dwi Warna Widi Nugroho MSi di ruang kerjanya, Selasa (11/11/2014).</p> <p>Hingga akhir Oktober, dana droping air yang tersisa masih Rp 321.000.000 dari total anggaran Rp 821.000.000. Sisa anggaran yang ada, akan dipergunakan untuk melayani permintaan masyarakat.</p> <p>Dwi menambahkan, meskipun hujan sudah turun, belum mampu mencukupi kebutuhan air masyarakat. Sumber air maupun bak penampungan juga belum terisi penuh, sehingga permintaan droping dari masyarakat&nbsp; sampai sekarang masing ada. &quot;Jika permintaan masih ada tentunya akan tetap dilayani droping air,&quot; jelasnya. <strong>(Ded)</strong></p>

Bank BPD DIY Bantu Bibit Tanaman

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) -</strong> Dalam rangka memperingatai HUT ke 53 Bank BPD DIY diserahkan bantuan bibit tanaman penghijauan sebanyak 25.000 batang untuk rakyat Gunungkidul. Bantuan diserahkan langsung oleh Direktur Utama Bank BPD DIY&nbsp; Drs Bambang Setiawan Ak MBA diterima oleh Bupati Hj Badingah SSss, di Rumah Dinas Bupati, Selasa (11/11/2014).<br /> <br /> Bambang Setiawan yang didampingi Direktur Pemasaran Bambang Giri Dwi Kuncoro SH MM, Direktur Umum Drs Cahya Widi MM,&nbsp; Direktur&nbsp; Kepatuhan Drs Santoso Rohmad MMdan Pemimpin Cabang bank BPD Cabang Wonosari Yustina Octaviani, mengatakan bahwa bantuan bibit tersebut merupakan bentuk kepedulian Bank BPD DIY kepada Pemkab Gunungkidul untuk mendukung program penghijauan demi kelestarian sumber air di daerah ini.<br /> <br /> Selain bibit tanaman juga sebelumnya diserahkan 254 tangki air minum untuk membantu warga Gunungkidul yang kesulitan air bersih selama musim kemarau. &ldquo;Mudah-mudaha bantuan bibit ini akan mendukung program pemerintah sekaligus mendukung kepariwisataan di Gunungkidul yang sedang berkembang,&rdquo; ujarnya lagi.<strong> (Awa)</strong></p>

Truk Penuh Kayu Terjun Jurang, 11 Penumpang Terlempar

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)-</strong> Truk bermuatan kayu nopol AB 8518 DD yang dikemudikan Subagyo warga Piyaman Wonosari terperosok masuk jurang di Jalan Nglanggeran-Sambipitu, Patuk, Gunungkidul, Senin (11/11/2014) petang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun 9 orang mengalami luka. Korban luka selanjutnya dilarikan ke rumah sakit terdekat. <br /> <br /> &quot;Korban luka tersebut merupakan tenaga angkut kayu. Yang kebetulan menumpang di atas truk. Saat sampai di lokasi truk tidak kuat menanjak serta terperosok,&quot; kata Saniman salah satu saksi mata, Selasa (12/11/2014).<br /> <br /> Peristiwa kecelakaan tersebut bermula saat truk berjalan dari arah Sambipitu menuju Nglanggeran. Pada jalan menikung dan naik, ban depan truk selip hingga akhirnya kendaraan terperosok masuk ke jurang sedalam 5 meter. Sebanyak 11 penumpang tenaga angkut yang berada di atas truk terlempar. Korban yang mengalami luka sebanyak 9 orang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. &quot;Korban luka langsung dilarikan ke rumah sakit,&quot; ujarnya.<br /> <br /> Sementara Kanit Laka Polres Gunungkidul Iptu Solekhan membenarkan peristiwa tersebut. Petugas sudah melakukan penanganan di lapangan. Untuk pengusutan lebih lanjut, kecelakaan ini sudah ditangani Sat Lantas Polres Gunungkidul.<strong>(Ded)<br /> </strong></p>

14 Tenaga Kesehatan Raih Penghargaan

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) -</strong>&nbsp; Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos memimpin Upacara Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 50 di alun &ndash;alun Wonosari, Rabu (12/11/2014). Kegiatan dihadiri Sekda Ir Budi Martono MSi, Mupida, tamu undangan serta peserta upacara. <br /> <br /> Usai upacara, Bupati menyerahkan penghargaan terhadap 14 tenaga kesehatan teladan. Selain itu juga bagi puskesmas dan desa berprestasi di bidang kesehatan. &ldquo; Pelayanan kesehatan harus terus ditingkatkan, sehingga mendukung indeks pembangunan manusia,&rdquo; kata Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos.<br /> <br /> Dikatakan, pelayanan kesehatan ke depan perlu semakin transparan. Serta berlandaskan gotong-royong dan bekerja keras. Kesehatan menjadi sangat penting dalam mendorong berbagai pembangunan. Untuk mewujudkan peningkatkan layanan kesehatan, diperlukan keterlibatan aktif semua pihak.&nbsp; &ldquo;Diperlukan sebuah tim yang bekerja keras meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,&rdquo; imbuhnya. <strong>(Ded)</strong></p>

Tabung Meledak, Rumah Hangus Terbakar

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Rumah Paeran (50) warga Dusun Dayakan Barat, Dadapayu Kecamatan Semanu, Gunungkidul ludes terbakar Rabu (12/11/2014) sore. Kejadian ini akibat korban lupa mematikan kompor, sehingga tabung gas meledak dan menghanguskan rumah. Tidak ada korban jiwa atau luka dalam peristiwa ini, karena rumah dalam keadaan kosong.&nbsp; <br /> <br /> &quot;Penyebab kebakaran diduga lantaran pemilik rumah lupa tidak mematikan api kompor gas elpiji. Akibat kejadian itu pemilik menderita kerugian jutaan rupiah,&quot; kata Kapolsek Semanu AKP Riyanto. <br /> <br /> Peristiwa kebakaran terjadi saat pemilik rumah sedang berada di ladang. Warga sempat mendengar suara ledakan cukup keras di lokasi kejadian dan melaporkan ke pihak terkait. Warga sekitar juga berdatangan dan berusaha memadamkan api setelah melihat kepulan asap dan ledakan&nbsp; yang bersumber dari lokasi kejadian. <br /> <br /> Dengan menggunakan alat seadanya warga dan petugas Kepolisian Sektor Semanu langsung memadamkan api. Mobil pemadam kebakaran yang datang juga ikut membantu memadamkan rumah yang terbakar.<strong>(Ded)</strong><br /> &nbsp;<br /> &nbsp;</p> <div id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__hggasdgjhsagd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div>

Polres Gunungkidul Tarik 5 Senjata Anggota

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Propam Polres Gunungkidul memeriksan senjata api (senpi) sebanyak 75 personel polsek. Hasilnya 5 ditarik karena masa ijinnya habis, sementara 17 dititipkan ke pemegang senpi karena masa ijinnya hampir habis. <br /> <br /> &quot;Pemeriksaan ini sebagai bentuk pengawasan dan pengendalian. Sebanyak 75 senjata api milik anggota diperiksa,&quot; kata Panit Humas Polres Gunungkidul Ipda Ngadino, Kamis (13/11/2014). <br /> <br /> Dikatakan, pemeriksaan senpi anggota dilaksanakan secara berkala. Jumat (14/11/2014) juga akan dilanjutkan pemeriksaan senpi dari anggota Polres Gunungkidul dan polsek yang masih tersisa. Pengawasan bagi pemegang senpi penting dilakukan, agar senjata dapat berfungsi dengan baik dan menunjang kinerja anggota polisi di lapangan.<strong>(Ded)<br /> </strong><br /> &nbsp;</p> <div id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__hggasdgjhsagd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div>

Harga Cabai Meroket Hingga Rp 55 Ribu

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Sejak sepekan terakhir harga cabai di pasar tradisional Gunungkidul melonjak hingga lebih dari 100 persen. Dari pantauan KRjogja.com pada Kamis (13/11/2014), harga cabai rawit merah dan harga cabai merah besar menembus Rp 50.000 hingga Rp 55.000 per kilogram, sedangkan harga harga cabai hijau Rp 25.000 per kilogram.<br /> <br /> &ldquo;Naiknya harga cabai sudah sejak sepekan terakhir, dan pasokannya terbatas,&ldquo; kata Sumarni pedagang sayur di Pasar Argosari Wonosari. <br /> <br /> Menurut para pedagang sayur, pasokan cabai berasal dari luar daerah seperti dari Magelang, Temanggung dan lainnya, sementara pasokan cabai lokal sudah sangat minim.<br /> <br /> Dari pantauan di lahan cabai di Desa Bandung, Playen, para petani cabai sudah melewati masa panen. Seperti dikatakan Suryanto, warga Bandung, bahwa panen terkahir tanaman cabai miliknya sekitar dua pekan lalu dengan harga jual masih Rp 12.000 per kilogram. &ldquo;Rata-rata tanaman cabai sudah tidak berbuah lagi, dan ada beberapa petani yang baru mulai menanam,&rdquo; kata Suryanto.<strong>(Awa) </strong></p> <div id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__hggasdgjhsagd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div>

BPBD Simulasi Penanganan Tsunami

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Mengantisipasi kemungkinan bencana tsunami, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mengadakan simulasi penanganan gempa dan tsunami di Bangsal Sewakapraja, Wonosari, Kamis (13/11/2014). Kegiatan diikuti dari TNI, Polri, BMKG, Tagana, SAR, relawan dan petugas BPBD. <br /> <br /> &ldquo;Pelatihan ini untuk&nbsp; meningkatkan koordinasi antar pihak. Sehingga bilamana bencana alam terjadi bisa segera melakukan koordinasi dan penanganan di lapangan,&rdquo; kata Kepala BPBD Gunungkidul Budi Harjo SH MH. <br /> <br /> Dikatakan, upaya lain yang telah dilakukan dengan memasang alat sirine atau peringatan. Alat tersebut berfungsi sebagai pemberi peringatan. Bukan untuk mendeteksi datangnya bencana tsunami. <br /> <br /> Kewaspadaan perlu dilakukan mengingat Gunungkidul memiliki pantai selatan yang cukup panjang. Oleh sebab itu, masyarakat di Gunungkidul terutama di kawasan pantai selatan perlu untuk waspada terkait ancaman bencana tsunami. <br /> <br /> &ldquo;BPBD bersama pihak terkait juga terus melakukan kesiapsiagaan bencana, baik tsunami, angin kencang, longsor maupun yang lain,&rdquo; imbuhnya.<strong>(Ded)</strong><br /> <br /> &nbsp;</p> <div id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__hggasdgjhsagd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div>

Musim Hujan, Waspadai DBD dan Leptospirosis

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) -</strong> Memasuki musim penghujan ini, masyarakat diminta untuk lebih waspada terhadap serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan leptospirosis. Kasus serangan demam berdarah pada November 2014 mencapai 32 kasus dan melampaui periode yang sama tahun 2013 hanya 29 kasus.<br /> <br /> &quot;Pada musim pacaroba ini masyarakat perlu waspada dan yang terpenting gerakan pembersihan sarang nyamuk (PSN) terus digalakkan,&rdquo; kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul dr Sumitro MKes kepada KRjogja.com, Kamis (13/11/2014).<br /> <br /> Menurut Sumitro masih ada anggapan sebagai masyarakat bahwa fogging atau pengasapan adalah merupakan senjata pamungkas guna membasmi nyamuk adides aigepty. Sedangkan upaya yang lebih efektif dan preventif adalah melakukan 3 M Plus, yakni mengubur, menguras dan menutup.<br /> <br /> Sumitro juga minta agar masyarakat mewaspadai dan hati-hati jika ada seseorang atau lembaga yang mengatasnamakan instnasi kesehatan pemerintah yang menjual abate dari rumah ke rumah. <strong>(Awa)</strong></p>

Balita Tewas di Kolam Ikan

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Petit Sadewo (4) warga Jeruksari, Wonosari ditemukan sudah tak bernyawa di sebuah kolam dekat rumahnya, Kamis (13/11/2014). Anak pasangan Martono (40) dan Suyati (37) warga Dusun Jeruksari, Wonosari, Gunungkidul ini ditemukan langsung oleh ayahnya. Diduga balita ini lepas dari pengawasan saat ibunya memasak hingga bermain di dekat kolam lalu tenggelam.</p> <p>&quot;Kematiannya murni karena kecelakaan, korban tewas karena tercebur kolam. Usai diperiksa tim dokter RSUD Wonosari jenazah korbanlangsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,&quot; kata Kapolsek Wonosari, Kompol Kuswanto di ruang kerjanya.</p> <p>Sebelum ditemukan tewas mengambang di kolam pemancingan milik ayahnya, korban sempat terlihat bermain bersama ibunya yang sedang memasak di dapur. Selang beberapa saat, korban pamit hendak buang air kecil ke luar rumah.</p> <p>Beberapa saat kemudian, Suyati mulai khawatir karena anaknya tidak kembali ke dapur. Dia pun berusaha mencari Petit ke luar rumah, namun tidak ditemukan dan langsung menghubungi suaminya yang sudah menemukan korban sudah dalam keadaan tewas terapung di kolam. <strong>(Ded)</strong></p>

Turnamen Voli Karutan Wonosari Cup Masuk 8 Besar

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) </strong>- Turnamen Bolavoli Karutan Wonosari Cup Tahun 2014 telah memasuki babak 8 besar. Kedelapan tim yang akan saling berhadapan di antaranya tim dari Kecamatan Karangmojo, Saptosari, dan Tanjungsari.<br /> <br /> Ketua panitia Karutan Wonosari Cup Tahun 2014 Ramdani Boy mengatakan, pihaknya siap melaksanakan gelaran babak 8 besar ini. &quot;Tim yang bakal bertanding dalam babak 8 Besar ini merupakan tim pilihan yang berhasil lolos dari babak penyisihan&quot; ujar Ramdhani.<br /> <br /> Sementara itu Heri Wibowo selaku Seksi Pertandingan kepada KR, Jumat )(13/11) menjelaskan tim yang akan bertanding pada babak 8 besar untuk putera dan 6 besar untuk puteri.<br /> <br /> Sedangkan Pertandingan babak 8 besar yang berlangsung Rabu (12/11) yang mempertemukan putra Kecamatan Tanjungsari dan kecamatan Rongkop berakhir 3-0 untuk&nbsp; kemenangan Tanjungsari. Dan dalam laga Kamis (13/11) malam&nbsp; tim putra Kecamatan Wonosari dikalahkan Kecamatan Paliyan dengan skor tipis 2-3. <strong>(Rar)</strong><br /> <br /> &nbsp;</p>

Kaum Ibu di Kemadang dapat Penghasilan Tambahan

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) -</strong> Ibu rumah tangga di wkawasn pesisir selatan Gunungkidul mendapatkan penghasilan tambahan dengan mengolah ubur-ubur laut agar siap diekspor.<br /> <br /> Menurut Slamet (56) salah seorang pekerja pengolah ubur-ubur yang ditemui KRjogja.com Jumat (14/11/2014). Ubur-ubur hasil tangkapan terlebih dahulu diberi garam grosok untuk mengawetkan dan diberikan tawas untuk membersihkan lendir yang menempel pada ubur-ubur.<br /> <br /> Slamet menjelaskan dalam satu malam puluhan ton ubur-uburt berhasil ditangkap nelayan setempat, sehingga setiap hari sedikitnya diolah 100 ton ubur-ubur, sehingga diperlukan tenaga kerja banyak.&nbsp; &ldquo;Pemberdayaan kaum ibu ini karena selain telaten juga kebetulan tidak ada pekerjaan bagi ibu-ibu setempat. Setiap orang mendapat upah Rp 30-40 ribu yang bekerja Pukul 07.00-13.00 WIB,&rdquo; kata Slamet. <strong>(Awa)<br /> </strong></p>

Pupuk Berubsidi Baru Terserap 51 Persen

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) </strong>- Disrtribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Gunungkidul terkendala&nbsp; kurangnya alat transportasi yang dimiliki pengecer. Hingga akhir Oktober 2014 penyerapan pupuk bersubsidi dari petani baru sebesar 5.652 ton dari kuota 2014 sebanyak 10.830 ton atau baru sekitar 51 persen.<br /> <br /> Banyak kelompok lewat pengecer yang menebus pupuk belum bisa dikirim karena harus antri, karena minimnya tenaga bongkar,&rdquo; kata kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul Ir Sukadiyono kepada KRjogja.com, Jumat (14/11/2014).<br /> <br /> Namun, kata Sukadiyono didampingi Kasi Pupuk dan Pestisida Sugito, guna mengantisipasi terjadinya keterlambatan sampai kelangkaan pupuk pada musim tanam 2014/2015 ini, pihaknya terus melakukan pamantauan baik di tingkat distributor, pengecer dan kelompok tani. Dari hasil ceking terakhir seluruh distributor sudah tidak istok pupuk, karena sudah dikirim ke pengecer. Demikian pula hampir seluruh kelompok tani sudah menebus sesuai dengan Rencana Difinitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). &ldquo;Hanya saja kelompok sudah menebus tetapi belum dikirim,&rdquo; katanya menyitir pernyataan sejumlah ketua kelompok tani.<br /> <br /> Guna mangatasi kekurangan tenaga bongkar di Gudang Jeruksari para distributor swasta terpaksa membawa tenaga bongkar dan muat sendiri, hanya saja untuk Distributor PPI karena ada aturan dari perusahaannya terpaksa penyalurannya agak terlambat karena tidak bisa menyediakan tenaga bongkar.<br /> <br /> Dikatakan sisa pupuk bersubsidi yang belum terserap masih sekitar 5.178 ton akan banyak terserap pada November ini. Karena penebusan pada akhir Oktober lalu belum banyak yang terkirim. Apalagi sebentar lagi petani sudah siap memupuk tanaman, sehingga permintaan dari kelompok akan mengalir. <strong>(Awa)</strong><br /> <br /> &nbsp;</p>

Bulan Dana PMI Capai Rp 327 Juta

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Bulan dana PMI Gunungkidul 2014 mencapai Rp 327.006.290, melebihi target awal Rp 280.000.000. Perolehan dana berasal dari 18 kecamatan, dinas atau instasni, siswa SD hingga SMA, koperasi, Ikatan Bidan, stiker kendaraan, obyek wisata dan lain-lain.</p> <p>&ldquo;Perolehan Bulan Dana PMI tahun ini mengalami kenaikan. Harapannya di tahun mendatang kembali bisa dimaksimalkan,&quot; kata Ketua Umum Panitia Bulan Dana PMI Gunungkidul Ir Budi Martono MSi dalam laporan pertanggungjawaban di Bangsal Sewakapraja, Wonosari, Jumat (14/11/2014).</p> <p>Kegiatan laporan pertanggungawaban Bulan Dana PMI dihadiri Staf Ahli Bupati bidang ekonomi keuangan Dra Siwi Iriyani MSi, Ketua PMI Iswandoyo MSi, Sekretaris PMI CB Supriyanto SIP dan undangan. Dalam kesempatan ini juga diserahkan bantuan bagi 4 Sekolah Dasar meliputi SDN Wonosari Baru, SDN 1 Wonosari, SDN Piyaman 2 dan SDN Wonosari VI.</p> <p>Masing-masing sekolah menerima bantuan senilai Rp 21.800.000. Bersamaan diberikan penghargaan kepada petugas PMI yakni Kecamatan Tanjungsari, Panggang dan Gedangsari. &ldquo;Pemkab menyambut baik kenaikan Bulan Dana PMI. Ke depan, PMI perlu ikut terlibat langsung dalam kegiatan satgas Gunungkidul,&rdquo; ujar Dra Siwi Iriyani MSi.</p> <p>Diungkapkan, pemkab juga mendukung PMI yang berhasil bekerjasama dengan sejumlah pihak, terkait bantuan untuk sekolah sehat nusantara. Dalam program tersebut disalurkan sejumlah peralatan usaha kesehatan sekolah Palang Merah Remaja, serta dana perbaikan sanitasi. Berbagai program PMI perlu terus ditingkatkan, untuk ikut memajukan pembangunan di Gunungkidul. <strong>(Ded)</strong></p>

Perusahaan di Gunungkidul Tak Keberatan UMK 2015

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul belum menerima keberatan terkait Upah Minimun Kabupaten (UMK) yang baru. Para pemilik perusahaan wilayah Gunungkidul yang diundang di Balai Latihan Kerja (BLK) Siraman, Wonosari, Jumat (14/11/2014) menyatakan kesiapan melaksanakan ketentuan tersebut.&nbsp; <br /> <br /> &quot;Hingga sekarang tidak ada perusahaan yang mengajukan keberatan terkait UMK. Namun demikian posko di dinas masih tetap dibuka,&quot; kata Kepala Dinsosnakertrans Gunungkidul Dwi Warna Widi Nugroho usai acara sosialisasi.<br /> <br /> Dikatakan, posko dibuka untuk tetap melakukan pengawasan ataupun menerima aduan. Baik dari perusahaan yang kemungkinan mengajukan keberatan ataupun dari para pekerja sendiri. Selama ini di Gunungkidul sudah berjalan cukup lancar. <br /> <br /> &quot;Jika memang nantinya ada permasalahan. Tentunya dinas akan melakukan mediasi dengan posko yang sudah ada,&quot; imbuhnya.<strong>(Ded)</strong><br /> <br /> &nbsp;</p> <div id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__hggasdgjhsagd_once" style="display:none;">&nbsp;</div> <div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;">&nbsp;</div>

Dihantam Ombak, Kapal Nelayan Baron Terbalik

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) </strong>- Kapal nelayan Pantai Baron, Tanjungsari terbalik dihantam ombak ketika akan mendarat, Sabtu (15/11/2014). Peristiwa tersebut bermula saat kapal yang ditumpangi 3 nelayan masing-masing Tukijan, Senen dan Wanto ketiganya warga Kemadang, Tanjungsari pulang dari menangkap ikan. <br /> <br /> Posisi kapal penuh dengan muatan ikan dan saat mesin bermasalah tiba-tiba dihantam ombak dan terbalik. &ldquo;Ketiga nelayan berhasil selamat, namun Senen sempat pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Korban terlalu banyak minum air, bahkan sempat pingsan,&rdquo; kata Surisdiyanto Sekretaris Tim SAR Pantai Baron, Sabtu (15/11/2014) sore.<br /> <br /> Dikatakan, posisi kapal sebenarnya sudah hampir sampai darat. Jaraknya kurang lebih mencapai 30 meter dari bibir pantai. Namun mesin kapal yang bermasalah ditambah banyaknya muatan ikan, membuat kapal terbalik dihantam obak. Korban Senen mengalami dampak paling parah, karena terlalu banyak minum air ketika akan menyelamatkan diri. Saat kejadian tersebut. Tim SAR bersama nelayan langsung melakukan pertolongan dan membawa ketiga korban dan kapal ke daratan. &ldquo;Tim SAR dibantu nelayan langsung melakukan penyelamatan,&rdquo;ujarnya.<br /> <br /> Ditanya terkait kerusakan kapal, Surisdiyanto mengaku tidak terlalu parah. Hanya sebagian mengalami retak dan berhasil dibawa ke darat. Menurutnya, untuk gelombang memang tidak terlalu tinggi. Peristiwa tersebut memang diluar perkiraan, sebab hampir sampai di daratan. &ldquo;Sebenarnya gelombang tidak tinggi, namun kondisi mesin kapal yang bermasalah dan muatan cukup banyak, membuat kapal terbalik dihantam ombak,&rdquo;jelasnya.<strong> (Ded)</strong></p>

Longsor, 1 Rumah di Nglipar Rusak

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com) </strong>- Hujan yang mengguyur Kabupaten Gunungkidul menimbulkan bencana longsor di Dusun&nbsp; Sriten, Pilangrejo, Nglipar, Gunungkidul, Sabtu (15/11/2014) petang. Akibatnya rumah milik Radiman (43) warga setempat mengalami kerusakan. <br /> <br /> &quot;Longsor menyebabkan rumah milik Radiman rusak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerusakan segera ditangani,&quot; kata Sumardi anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Gunungkidul, Sabtu (15/11/2014) malam.<br /> <br /> Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Gunungkidul Budhi Harjo SH MH mengungkapkan, memasuki musim penghujan warga yang bermukim di kawasan rawan longsor perlu meningkatkan kewaspadaan. Sejumlah kecamatan yang perlu waspada meliputi Patuk, Gedangsari, Nglipar, Semin, Ponjong dan Ngawen. BPBD terus melakukan koordinasi dengan tim reaksi cepat di masing-masing kecamatan berkait dengan bencana alam yang terjadi di lapangan. &quot;Jika hujan terus menerus dengan intensitas tinggi, masyarakat terutama kawasan rawan longsor perlu waspada,&quot; jelasnya. <strong>(Ded)</strong><br /> <br /> <br /> <br /> &nbsp;</p>

Siswa SD Wonosari 1 Juara Nasional Tenis

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com) </strong>-&nbsp; Siswa SD Wonosari 1 berhasil mengukir prestasi hingga tingkat nasional. R Pijar Prawira siswa kelas tiga menyabet juara pertama tenis lapangan kategori ganda dalam ajang kejuaraan nasional. R Pijar juga meraih juara dua kategori single. Sementara Gisella Joyceril Christi juara dua tenis nasional kategori ganda. <br /> <br /> &ldquo;Tiga piala tingkat nasional dalam turnamen tenis junior berhasil dibawa pulang. Keberhasilan ini tentu berkat kerjasama sekolah, orang tua siswa serta pihak terkait,&rdquo; kata Kepala SD Wonosari 1 Dwi Rukmi Endang S Spd MM, Sabtu (15/11/2014).<br /> <br /> Prestasi lain lanjutnya, yang berhasil diraih meliputi Rafi Putra Dewa&nbsp; juara 2 lomba sinopsis kabupaten,&nbsp; Zafanya Sekar Piniji juara 1 sinopsis kabupaten, Dita Nurfina juara Alis Aksara Jawa tingkat propinsi. Selain itu, M Juan Sebastian Rajendra meriah juara 3 lukis kabupaten dan juara 1 pasangan mini brige propinsi. Afik Vega Praditya meriah juara 1 mini bridge propinsi, sedangkan Ihsan Nur Zahid dan M Clarissa Sonja meraih juara 2 mini brige propinsi. <br /> <br /> &ldquo;Adhifka Al Thaf dan Zulfa Septiana Dewi mampu merih juara 3 mini bridge tingkat DIY. Zulfa juga juara 3 pasangan campuran bridge. Dalam lomba lukis pelajar nasional SD DIY, M Juan Sebastian Rajendra meraih juara 3 dan tingkat kabupaten juga juara 3. Sekolah Pendidikan Agama Islam unggulan, SDN Wonosari 1 memperoleh juara harapan 1,&rdquo;imbuhnya<strong>. (Ded)</strong><br /> <br /> <br /> &nbsp;</p>

Hari Cinta Puspa dan Satwa, Tanam Pohon Langka di Rest Area Bunder

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) -</strong> Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional tingkat DIY diperingati di Rest Area Bunder, Playen, Gunungkidul, Minggu (16/11/2014). Peringatan dibuka oleh AsekdaBidang Perekonomian dan Pembangunan DIT&nbsp; Didi Purwadi mewakili Wakil Gubernur DIY, ditandai dengan penanaman pohon langka, pelepasan&nbsp; burung dan penyerahan hadiah lomba kampung hijau tingkat DIY. <br /> <br /> Acara tersebut juiga dihadiri Wakil Bupati Gunungkidul Dr Immawan Wahyudi MHum, GBPH Prabukusumo serta Muspida setempat. Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX dalam sambutannya yang dibacakan Didi Purwadi menegaskan bahwa peringatan hari cintra puspa dan satwa&nbsp; mengingatkan perlunya gerakan penyelamatan satawa dan tumbuh-tumbuhan&nbsp; lokal Indonesia.<br /> <br /> &quot;Tema hari Cinta Puspa dan Satwa&nbsp; adalah Keanekaragaman&nbsp; puspa dan satwa&nbsp; pesisir dan laut&nbsp; untuk ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan . Tema tersebut diambil&nbsp; karena Indonesia merupakan negara maritim yang kaya akan puspa dan satwa yang membawa manfaat sebagai ketahanan pangan.&quot;<br /> <br /> Lebih lanjut Wagub menyatakan bahwa gabungan dua intansi yakni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan menjadi anugerah bagi rakyat Indonesia, karena sumber daya alam harus diperketat dengan konservasi lingkungan. <strong>(Awa)</strong></p>
Viewing all 2932 articles
Browse latest View live