![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) </strong>- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Gunungkidul sudah melakukan klarifikasi terhadap 24 nama yang terdafar eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Gunungkidul. Dua puluh tiga nama masih berkependudukan di Gunungkidul. Satu nama masih dalam proses klarifikasi. Semula jumlah yang terdaftar hanya 23 orang, tetapi bertambah satu orang. <br />
<br />
“Satu orang ini yang belum mendapatkan klarifikasi kependudukannya,” kata Asisten Administrasi Pemerintahan (Asek I) Pemkab Gunungkidul H Tommy Harahap SH, MH, Selasa (26/1/2016). <br />
<br />
Tim pemulangan, selain akan melakukan penjemputan ke Youth Centre di Sleman, juga mengadakan identifikasi tentang anggota eks Gafatar. Camat, Muspika, Kepala Desa dan Kepala Dusun terus melakukan komunikasi. Sementara untuk penjemputan sudah siapkan tim penjemput secara terpadu, baik dari kepolisian, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan sebagainya. Penjemputan dilakukan secara wajar. Hanya akan menggunakan dua buah mini bus dan tenaga kesehatan. Aparat keamanan tidak mengenakan seragam dinas. “Suasana dibangun sangat kondusif,” tambahnya.<br />
<br />
Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) yang akan digunakan untuk lokasi penampungan mulai dibenahi. Apalagi ruangan ini sekarang digunakan untuk penyimpanan kotak dan bilik suara Komisi Pemilihan Umum (KPU). Barang-barang tersebut mulai dipindahkan ke gudang Kantor Pengairan di Logandeng, Kecamatan Playen. Satu atau dua hari lagi BLK sudah siap digunakan untuk menampung eks Gafatar. “Dinsos yang akan menyiapkan akomodasinya,” ujarnya. <br />
<br />
Materi pembinaan sedang disinkronisasi antara kepolisian, Kodim, Kesehatan, Kementerian Agama (Kemenag), Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dinas Kesehatan selain akan melakukan pengecekan kesehatan, juga menyiapkan tenaga bimbingan psikologi kepada eks Gafatar. “ Bimbingan ini dilakukan secara terpadu,” tambahnya. <strong>(Ewi)</strong></p>