![]()
<p><strong>WATES (KRjogja.com)</strong> - Pembangunan bandara internasional di Kulonprogo diyakini akan berdampak positif pada sektor ekonomi di wilayah tersebut. Keberadaan bandara bahkan diyakini mampu menggerakan pertumbuhan ekonomi hingga tujuh persen.<br />
<br />
Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo, Astungkoro mengatakan, pembangunan bandara internasional akan menjadi pemantik pertumbuhan ekonomi di Kulonprogo, bahkan DIY dan daerah sekitarnya. Sebab ke depan, akan banyak investor yang berkeinginan menanamkan modalnya di Kulonprogo. "Kami perkirakan, pertumbuhan ekonomi setelah ada bandara mencapai enam hingga tujuh persen," kata Astungkoro, Minggu (24/1/2016).<br />
<br />
Jika pada tahun 2017 sampai tahun 2019 nilai investasi di Kulonprogo sebesar Rp 7 triliun hingga Rp 9 triliun, maka pada tahun 2020 hingga 2022 nanti nilai investasi diperkirakan melonjak menjadi sekitar Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun. Lonjakan nilai investasi ini terjadi karena pembangunan bandara internasional di wilayah tersebut.<br />
"Sekarang ini, investor masih menunggu realisasi pembangunan bandara," imbuhnya.<br />
<br />
Ditambahkan Astung, pembangunan bandara juga akan diikuti dengan masuknya investor di sektor perikanan dan pasir besi menyusul adanya megaproyek di wilayah Kulonprogo. Kawasan industri Sentolo yang menjadi bagian dari megaproyek juga diyakini akan berkembang pesat. "Seiring realisasi pembangunan bandara, megaproyek di Kulonprogo akan tumbuh pesat. Semua sektor akan bertumbuh bersamaan, masyarakat harus terlibat di dalamnya," tegasnya.<br />
<br />
Pertumbuhan ekonomi, kata Astung, kemungkinan akan diikuti dengan inflasi. Pihaknya sedang menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi terjadinya inflasi yang sangat tinggi.<strong> (Unt)</strong><br />
<br />
<br />
</p>