![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Petani di wilayah utara (zona Gunung Batur) mulai diresahkan dengan adanya serangan hama, kera ekor panjang, tikus dan virus. Puluhan kawanan kera ekor panjang menggerogoti tanaman jagung dan kacang yang sebentar lagi siap dipanen. Sementara hama wereng menyerang di Desa Kedungpoh Kecamatan Nglipar dan Desa Hargomulyo dan Watugajah Kecamatan Gedangsari.</p>
<p>Muji salah satu petani di Dusun Bulu, Desa Hargomulyo mengatakan, kawanan kera ekor panjang ini belum diketahui dari mana dan dimana habitatnya. Namun sejak seminggu terakhir ini menjadi musuh petani karena memangsa puluhan hektar tanaman jagung dan kacang.</p>
<p>“Petani kewalahan untuk mengusir kera karena jumlahnya lebih dari 100 ekor, dalam sekejap sudah bisa menghabiskan tanaman jagung dan kacang,” katanya kepada KRjogja.com, Rabu (20/01/2016).</p>
<p>Sementara hama wereng sudah mulai menyerang beberapa wilayah diantaranya di Desa Kedungpoh, Nglipar dan Desa Hargomulyo dan Watugajah. Dukuh Sinom Desa Kedungpoh yang juga pengurus Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani ) Desa Kedungpoh, Suparman yang dikonfirmasi membenarkan sejak awal Januari 2016 lalum, hama wereng mulai menyerang tanaman padi yang sudah hampir merkatak di Bulak Sinom.</p>
<p>Menurutnya luas serangan lebih dari 5 hektar meskipun spot-spot atau tidak ngeblok. Petani lewat kelompok sudah berupaya untuk memberantas namun hasilnya nihil, bahkan serangnnya semakin meluas.</p>
<p>Hal senada juga dikatakan Camat Gedangsari M Setyawan bahwa hama wereng mulai menyerang di lahan perbatasan dengan Klaten terutama perbatasan antara Hargomulyo dan Watugajah. Pihaknya khawatir serangan wereng akan semakin meluas jika Dinas TPH tidak segera turun tangan.</p>
<p>Selain itu dari laporan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Gedangsari juga ditemukan serangan hama tikus di Desa Ngalang seluas 10 hektar dan penyakit jamur bakteri) di Hargomulyo 40 hektare, Ngalang 20 hektare Mertelu 10 hektare dan Tegalrejo 15 hektare.</p>
<p>Kepala Dinas TPH Ir Azman Latief yang dikonfirmasi terpisah akan segera koordinasi dengan Petugas Pengamat Orgasme Pengganggu Tanaman (POPT) dibawah Dinas Pertanian DIY untuk melakukan pengamatan dan pengendalian. “Hama wereng ini cepat sekali serangannya sehingga petani lewat Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) untuk segera bertindak, katanya.<strong> (Awa)</strong></p>