![]()
<p>WONOSARI (KRjogja.com) - Kepala Dinas tanaman pangan dan Hortikultura Gunungkidul menegaskan bahwa luas tanaman padi yang mengalami kekeringan akibat pedatan hujan mencapai 3.626 hektare, 10 hektar dinyatakan puso. Sedangkan terhadap tanaman yang puso Badan Pengelolaan Penyuluh dan Ketahanan Pangan (BP2KP) telah menyiapkan cadangan pangan sebesar Rp 25 juta untuk mernsubsidi petani yang mengalami puso.<br />
<br />
Demikian antara lain hasil rapat kerja antara Komisi B DPRD Gunungkidul dengan Kepala Dinas TPH Ir Azman Latief dan Sekretaris BP2KP Ir Sugeng Raharjo, Selasa (19/01/2016). Komisi B dipimpin oleh Wakil Ketuanya Edy Susilo didampingi sekretarisnya Arif Wibawa SPd T dan sejumlah anggota lainnya, menyikapi terjadinya kekeringan di daerah ini.<br />
<br />
Secara rinci disebutkan dari hasil laporan Petugas Pengamat Orgasme Pangganggu Tanaman (POPT) yang ada di setiap kecamatan jumlah tanaman padi yang mengalami kekeringan ringan ada 1.935 hektare, sedang ada 1.585 hektare, berat 96 hektare dan puso 10 hektare di Kecamatan Saptosari.<br />
<br />
Sekretaris BP2KP Ir Sugeng Wibawa menyodorkan solusi diantaranya tanaman yang sudah sekarat mumpung ada hujan perlu mendatangkan bibit padi dari Bantul. Sedangan solusi lainnya memanfaatkan program cadangan pangan pada 2015 sebesar Rp 25 juta yang saat ini dititipkan di Bulog.<br />
<br />
Edy Susilo menegaskan bahwa tanaman yang mengalami puso berarti gagal panen, bahkan jika hujan kembali menghilang jumlah yang puso akan terus bertambah karena yang saat ini mengalami kekeringan sedang dan berat tidak menutup kemungkinan akan mengalami puso. (Awa)<br />
</p>