Quantcast
Channel: Gunungkidul - KRjogja.com
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2932

Permintaan Patilo dan Emping Melonjak

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Menghadapi&nbsp; lebaran ini&nbsp; permintaan makanan olahan dari ketela, patilo dan emping ketela naik drastis. Guna&nbsp; melayani pesanan, para perajin meningkatkan produksinya lebih dari 100 persen.</p> <p>&ldquo;Saat ini permintaan dari pedagang dan konsumen sudah mulai meningkat,&rdquo; Kata Sumini (35) perajin emping ketela dan patilo di Dusun Cabeyan Desa Ngestirejo, Tanjungsari kepada KR Senin (22/07/2013).</p> <p>Dalam sehari, kata Sumini bisa memproduksi patilo 150 kilogram dan emping ketela 100 kilogram. Kebetulan saat ini sedang memasuki panen ubi kayu sehingga untuk memperoleh bahan baku sangat mudah. Apalagi harga ubi kayau diladang hanya Rp 1.200/kilogram. Adapun jumlah perajin patilod an emping di Kecamatan Tepus dan Tanjungsari lebih dari 100 perajin.</p> <p>Menurut Sumini yang mengaku menggeluti produk patilo dan emping ketela lebih dari 10 tahun ini, lewat kerajinan rumah tangga mampu mencukupi kebutuhan rumah tangganya, sekaligus meiningkatkan nilai tambah hasil panen ubi kayu.</p> <p>Dari analisa usaha, untuk membuat patilo dalam 100 kilogram ubi kayu basah bisa menghasilkan 28 kilogram patilo. Adapun biaya produksi untuk pembuatan patilo dalam satu kuintal menghabiskan Rp 155 ribu, sedangkan harga jual patilo Rp 12.500 jika jumlah produksinya 28 kilogram maka diperoleh hasil Rp 350.000 sehingga keuntungannya bisa Rp 200 ribu . Sedangkan untuk emping ketela, dalam 1 kuintal ketela bisa dihasilkan 32 kilogram emping yang dijual dengan harga Rp 8.000 &ndash; Rp 10.000/kilogram sehingga keuntungannya lebih dari Rp 100/000 setiap hari. (Awa)</p>

Viewing all articles
Browse latest Browse all 2932

Trending Articles