Quantcast
Channel: Gunungkidul - KRjogja.com
Viewing all 2932 articles
Browse latest View live

Sulasih Raih Mobil Xenia

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) </strong>- Sulasih nasabah BRI unit kerja Gading-Wonosari memperoleh hadiah utama Mobil Daihatsu Xenia dalam penarikan undian Simpedes Semester 1 tahun 2014 di Kantor Kecamatan Karangmojo, Sabtu (13/09/2014). Selain itu, juga diundi 21 unit sepeda motor.&nbsp;&nbsp; <br /> <br /> &ldquo;Penarikan undian Simpedes merupakan penghargaan bagi nasabah. Bahkan pada undian Simpedes berikutnya,&nbsp; hadiah meningkat yakni Mobil Toyota Avanza,&rdquo; kata Pemimpin Cabang BRI Wonosari Tri Suwardi. Kegiatan dihadiri Camat Karangmojo Supadmo, Kapolsek Kompol Saman, Danramil Kapten Inf Warisno, Notaris Bernadeth Bintari SH dan undangan. Secara simbolis hadiah mobil diserahkan Camat Supadmo kepada kepala BRI unit Gading-Wonosari.<br /> <br /> Tri Suwardi mengungkapkan, BRI terus meningkatkan pelayanan di masyarakat. Berbagai fasilitas transaksi online bisa diakses diantaranya beli pulsa, transfer, pembayaran PDAM,&nbsp; pembayaran tagihan dan masih banyak layanan lainnya. &ldquo;BRI juga terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,&rdquo; jelasnya. <br /> <br /> Untuk Pemenang sepeda motor meliputi Sutini (unit Baleharjo-Wonosari), Endang Puspitarini (Bedoyo-Wonosari), Muji Antini (Karangawen-Wonosari), Paiman (Nglipar-Wonosari), Miyem (Sambipitu-Wonosari), Watini (Gading-Wonosari), Mega Yulaika (Paliyan), Pardiman (Panggang-Wonosari), Karsinah (Rongkop), Titin Hendrawati (Karangmojo), Sri Murdiyanti (Patuk-Wonosari), Mutia Rahmawati (Semanu), Parsiyem (Tepus-Wonosari), Suparmi (Ponjong), Purnomo Ajiutomo (Semin), Sagimin (Wonosari 1 Wonosari), Musi Tri Sujanti (Wonosari), Suwuh (Ngawen-Wonosari), Jumirah (Playen), Wastiah (Semin 2) dan Eko Pambudi (Wonosari 2).<strong> (Ded)</strong><br /> &nbsp;</p>

Awas! Wartawan Gadungan Beraksi di Gunungkidul

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> &ndash; Aksi penipuan dengan sasaran sejumlah pejabat dan pelakunya mengaku berprofesi sebagai wartawan kembali meresahkan di Kabupaten Gunungkidul. Ada 4 camat termasuk Camat Semanu dan Paliyan mengaku dihubungi seseorang mengaku wartawan dan meminta uang dengan alasan untuk biaya pengobatan di RS Dr Sardjito.&nbsp; </p> <p>&ldquo;Pelaku juga mengirimkan nomer rekening salah satu bank agar kami berpartisipasi untuk membantu biaya operasi tersebut,&rdquo; kata Camat Semanu Drs Wastana di Kantor Sekretariat PWI Pokja Gunungkidul, Minggu (14/09/2014).&nbsp; <br /> <br /> Selain menghubungi sejumlah pejabat melalui sambungan telepon, pria itu juga mengirim pesan singkat melalui Short Messages Service (SMS) dengan mengirimkan nomer rekening BRI bernomer 615301010804536 atas nama Ny Nofea Windrawati yang katanya merupakan isteri Didik dari salah satu wartawan di Gunungkidul.<br /> <br /> &ldquo;Tapi setelah saya katakan ingin konfirmasi dulu dengan PWI pelaku mengaku bernama Yudi itu justru marah-marah,&rdquo; imbuhnya. <br /> <br /> Selain Camat Semanu, oknum mengaku wartawan itu juga menghubungi Camat Paliyan dan salah satu pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten. Tetapi begitu para camat dan pejabat menyatakan akan berkoordinasi dengan PWI Pokja Gunungkidul pelaku marah-marah dan mengumpat sejumlah pejabat dengan kata-kata kotor. <br /> <br /> &ldquo;Kami berharap pihak berwajib dan Persatuan Wartawan Indonesia mengambil tindakan terhadap adanya seseorang mengaku wartawan dan berusaha memeras maupun meminta uang,&rdquo; pintanya. <br /> <br /> Koordinator Wartawan Daerah PWI Pokja Kabupaten Gunungkidul Bambang Purwanto meminta para pejabat, masyarakat tidak mudah percaya dengan adanya seseorang mengaku wartawan. Dalam tugasnya, wartawan tidak dibenarkan meminta uang kepada siapapun termasuk pejabat. Terlebih lagi dengan mengaku sebagai wartawan dan digunakan untuk mengambil keuntungan hal itu jelas sebuah pelanggaran. <br /> <br /> &ldquo;Jika ada seseorang mengaku wartawan dan meminta uang dipersilakan untuk menginformasikan kepada kami dan kepolisian. Karena dengan alasan apapun tidak dibenarkan seorang wartawan meminta uang dan perbuatan itu jelas melanggar kode etik yang bernuansa pidana,&rdquo; terangnya.<strong>(Ded)</strong></p>

Dragbiker Luar DIY Kuasai Wonosari

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Dragbiker luar DIY seperti dari Semarang, Surabaya, Malang, Pasuruan, Kediri dan Nganjuk berhasil mendominasi gelar juara kelas seeded maupun non seeded dalam Kejuaraan Dragbike tingkat nasional bertajuk Pertamina Enduro KYT Trendy Dragbike 201 M 2014, yang digeber di sirkuit Jalan MGR Sugiyo Pranoto, Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul, Minggu (14/9/2014). <br /> <br /> Dari 16 kelas yang dilombakan dan berlangsung hingga 24 race, dragbiker asal&nbsp; Surabaya menyabet empat gelar, disusul pembalap dari kota Atlas Semarang merebut sebanyak tiga gelar. <br /> <br /> Empat gelar yang diraih wakil dari Surabaya, diraih lewat dragbiker Ivan Bangun yang menyabet dua kelas yaitu Bebek sport 2T Rangka Std s/d 155 cc (seeded Rider) dan Matic Tune Up (TU) s/d 300 cc. Dua gelar lagi direbut Surabaya lewat dragbiker Ricko Bocel yang menjuarai kelas Sport 2T TU s/d 140 cc dan kelas Free For All (FFA). <br /> <br /> Sementara itu, dragbiker asal Semarang dalam kejuaraan dragbike seri III yang digelar Helmy Sungkar, pimpinan Trendypromo Mandira Jakarta dan didukung sejumlah sponsor termasuk KR, juga sukses menyabet tiga gelar lewat pembalap Eko Kodok (kelas matic TU S/d 200 cc (Seeded Rider), Fandi Pendol (Sport 2T TU 155 cc) dan Galih Dwi (kelas Matic TU s/d 200 cc (Non Seeded). <br /> <br /> Sedangkan dragbiker lainnya, hanya mampu berbagi satu gelar dari kelas berbeda baik seeded maupun non seeded. Seperti yang direbut Alvan Cebonk (Malang), Nico Sakaw (Kudus), Oka Aditya (Kendal), Adi S Tuyul (Pasuruan), Arif Tijil (Kediri), Yogie Keycot (Nganjuk). Itu berarti, dragbiker asal DIY yang juga mengikuti kelas seeeded maupun non seeded, gagal memperoleh gelar juara, meski mereka sudah berjuang keras untuk mendapatkannya. <br /> <br /> Untuk juara kelas lain khusus untuk pembalap DIY yang juga dilombakan dalam even yang dipandu MC Agus Samsugama asal Bantul itu, adalah juara I kelas Bebek 2T Std s/d 116 cc pemula lokal DIY direbut Kana Kuman (Kota Yogya), Dika Precil (Kulonprogo) merebut kelas Sport 2T Rangka Std 150 cc pemula lokal DIY dan Luluk Ucil (Kota Yogya) merebut gelar dari kelas Bebek 4T Std s/d 155 cc pemula lokal DIY. <strong>(Rar) </strong><br /> &nbsp;</p>

Wakapolres Tegaskan Tak Ada Polisi Mesum

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Waka Polres Gunungkidul Kompol Irwan Setyawan mengklarifikasi adanya isu yang beredar menyebutkan telah terjadi perbuatan mesum yang dilakukan 2 anak buahnya. Di dampingi Kanit Provot Wasdiyanto dan Kasubag Humas Ipda Ngadino di salah satu rumah makan di Semanu, Senin (15/09/2014), Wakapolres mengaku sudah mengklarifikasi kedua anggota polisi tersebut.</p> <p>&ldquo;Keduanya&nbsp; membantah&nbsp; melakukan perbuatan mesum. Kabar yang beredar di luar tidaklah&nbsp; benar. Informasi ini penting diluruskan agar tidak menjadi fitnah,&rdquo; kata Wakapolres Gunungkidul, Kompol Irwan Setyawan.</p> <p>Dikatakan, petugas tidak bisa memproses begitu saja laporan yang tidak ada dasarnya. Bahkan hasil klarifikasi yang sudah jelas tidak ada perbuatan mesum yang dilakukan anggota polisi di kantor. Namun jika memang ada bukti, petugas akan menindaklanjuti dan memproses sesuai prosedur.</p> <p>&ldquo;Perbuatan (mesum) tersebut tidak ada dan sudah dilakukan klarifikasi, tidak mungkin polres memaksakan atau memproses sesuatu yang tidak memiliki dasar baik saksi ataupun barang bukti,&rdquo; jelasnya.</p> <p>Wakapolres mengungkapkan, isu yang berkembang tidaklah benar, oleh sebab itu perlu kiranya masyarakat memahami masalah ini.&nbsp; Informasi yang hanya berdasar katanya-katanya tidak bisa dijadikan dasar untuk memproses lebih lanjut. &ldquo;Jangan sampai isu ini nantinya menimbulkan dampak negatif bagi anggota polisi yang dituduh melakukan mesum,&rdquo; ucapnya. <strong>(Ded)</strong></p>

Persig Siap Hadapi Satria Adikarta

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Persig Gunungkidul siap menghadapi tim asal Kulonprogo, Satria Adikarta dalam lanjutan kompetisi Liga Nusantara zona DIY di Stadion Gelora Handayani Wonosari, Rabu (17/09/2014) besok. Persig siap untuk mengamankan poin penuh di kandang setelah pada pertandingan sebelumnya melawan Protaba hanya meraih hasil imbang 2 - 2.</p> <p>&quot;Untuk menjaga kans lolos, kita harus sapu bersih poin di kandang, &quot; kata Tim Manajer Persig, Heri di Wonosari, Selasa (16/09/2014).</p> <p>Persig kini menghuni peringkat kedua dengan poin 17 dibawah Sleman United yang masih mengantongi rekor belum pernah kalah selama kompetisi Liga Nusantara zona DIY. Liga Nusantara zona DIY ini sendiri hanya akan meloloskan satu tim peringkat teratas ketahap berikutnya yaitu zona Jawa dan kemudian zona nasional. Finalis Liga Nusantara tahun ini akan otomatis lolos ke Divisi Utama pada musim kompetisi 2015. <strong>(*-7)</strong></p>

Ribuan Siswa Madrasah Ikuti Aksioma

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Lebih dari 3 ribu siswa Madrasah Ibtidaiyah hingga Madrasah Aliyah mengikuti Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) di lapangan Semanu, Selasa (16/09/2014). Kegiatan dibuka Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Drs H Nur Abadi MA, serta dihadiri Kepala MI, MTs dan MA se Gunungkidul.</p> <p>&ldquo;Melalui Aksioma siswa madrasah mampu mengembangkan bakat dan potensi. Sehingga prestasi akan semakin meningkat,&rdquo; kata Andar Prasetyo MA Ketua Panitia Penyelenggara Aksioma dalam sambutannya.</p> <p>Cabang yang dilombakan dalam Aksioma meliputi hadroh, paduan suara, CCA, MSQ, MHQ, kaligrafi, catur, Pidato Bahasa Arab, MTQ, tenis meja, bulutangkis, atletik, Pidato Bahasa Jawa dan Pidati Bahasa Indonesia. Pembukaan secara simboklis dilakukan Drs H Nur Abadi MA dengan melepas balon di damping Ketua Panitia Penyelenggara Andar Prasetyo. Para peserta selanjutnya mengikuti berbagai kompetisi di kompleks lapangan Semanu.</p> <p>Sementara H Nur Abadi MA mengungkapkan, Aksioma diharapkan mampu mendorong prestasi mendrasah. Bahkan kini pendidikan madrasah semakin diminati oleh masyarakat. Terbukti banyak yang menyekolahkan anaknya di madrasah. <strong>(Ded)</strong></p>

Tim Kampung Hijau Evaluasi Desa Gading

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Tim dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY, Universitas Janabadra dan SKH Kedaulatan Rakyat melakukan evaluasi Kampung Hijau Desa Gading, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Selasa (16/09/2014). Monitoring atau evaluasi dilakukan baik dari sisi administrasi desa hingga kondisi lingkungan. Rombongan dipimpin Ir Kuncoro dari BLH DIY, Chaidir SKH Kedaulatan Rakyat dan Sri Hendarto K dari Universitas Janabadra disambut Camat Playen Suyatno dan seluruh perdes di Balai Desa Gading.</p> <p>&ldquo;Evaluasi ini untuk menjaga agar pengembangan desa tetap memperhatikan tata ruang. Jangan sampai sawah yang luas tergusur pembangunan perumahan,&rdquo; kata Koordinator Tim Juri Ir Kuncoro dalam sambutannya.</p> <p>Pjs Kades Gading Sukirman menambahkan, pelaksanaan kampung hijau di Gading sudah dilaksanakan secara menyuruh. Program yang dikembangkan diantaranya pengelolaan sampah, pupuk organic. Pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas dan juga peningkatan produksi pertanian.</p> <p>Pemerintah desa juga menggalakkan penghijauan melibatkan masyarakat. Termasuk pembangunan hutan rakyat agar mampu mendukung kampung hijau di Desa Gading. &ldquo;Peran serta masyarakat juga dilibatkan agar menjaga Desa Gading tetap menyandang Kampung Hijau,&rdquo;jelasnya. <strong>(Ded)</strong></p>

Mata Disiram Ciu

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Polres Gunungkidul menggelar rekonstruksi pembunuhan Ahmad Robadi (55) warga Kebumen, Jawa Tengah yang tewas menjadi korban pencurian dengan kekerasan, Selasa (16/09/2014). Rekonstruksi ini untuk melengkapi berkas untuk nantinya dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Wonosari. Sebagaimana diketahui Ahmad Robadi ditemukan tewas menjadi korban pencurian dengan kekerasan di Kecamatan Panggang akhir Agustus lalu.</p> <p>&ldquo;Pelaksanaan rekonstrukti untuk melengkapi berkas. Berdasarkan hasil rekonstruksi, mata korban sempat disiram dengan air ciu dicampur cabai. Hingga akhirnya terjadi kekerasan yang akhirnya korban meninggal dunia,&rdquo; kata Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Suhadi.</p> <p>Pelaksanaan rekonstruksi yang digelar di komplek Mapolres Gunungkidul tersebut terdapat 18 adegan. Serta dihadiri dari Kejaksaan Negeri Wonosari dan pihak terkait. Dalam aksinya tiga pelaku yang sudah berhasil dibekuk masing-masing Ek (29) warga Kulonprogo, MS (35) warga Bantul, TU (35) warga Kulonprogo merencanakan perampasan dan pembunuhan dengan menyiapkan air ciu dicampur dengan cabai. Korban akhirnya disiram dengan air tersebut, hingga terjadi perampasan uang senilai Rp 18 juta. Selain itu, korban juga dianiaya hingga akhirnya meninggal dunia. <strong>(Ded)</strong></p>

IKG Latih Perangkat Desa

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Ikatan keluarga Gunungkidul (IKG) menyelenggarakan pelatihan dan sosialisasi kepada perangkat desa tentang Undang- Undang Desa 2014. Pelatihan ini dimaksudkan agar perangkat desa memahami tentang mekanisme undang-undang agar tidak terjebak dalam pelaksanannya.<br /> <br /> Ketua IKG Benyamin Sudarmadi SH Terbitnya Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang desa yang disusul dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43/2014, banyak kalangan khawatir pemerintah desa tidak mampu melaksanakan. Jika sumber daya manusia (SDM) desa tidak disiapkan bisa-bisa kepala desa dan perangkat desa akan berurusan dengan hukum, karena pelanggaran terhadap undang-undang yang baru tersebut.<br /> <br /> &ldquo;Kami takut jika perangkat desa tidak siap maka akan menyeret ke ranah hukum,&rdquo; kata Benyamin Sudarmadi SH, Ketua Umum Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) di sela-sela pelatihan&nbsp; peningkatan kapasitas perangkat desa di Rumah Makan Tan Tlogo, Mijahan Semanu, Selasa (16/9). <br /> <br /> Pelatihan dibuka Staf Ahli Bupati Gunungkidul Ir Khaerudin dihadiri Ketua DPRD Gunungkidul Suharno SE Kabag Pemeirntahan Desa Drs Siswanto dan Camat Semanu Drs Wastono. <strong>(Awa)</strong><br /> &nbsp;</p>

IKG Latih Perangkat Desa

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Ikatan keluarga Gunungkidul (IKG) menyelenggarakan pelatihan dan sosialisasi kepada perangkat desa tentang Undang-undang Desa 2014. Pelatihan ini dimaksudkan agar perangkat desa memahami tentang mekanisme undang-undang agar tidak terjebak dalam pelaksanannya.</p> <p>Ketua IKG Benyamin Sudarmadi SH mengatakan, terbitnya Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa yang disusul dengan Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2014, banyak kalangan khawatir pemerintah desa tidak mampu melaksanakan. Jika sumber daya manusia (SDM) desa tidak disiapkan bisa-bisa kepala desa dan perangkatnya akan berurusan dengan hukum, karena pelanggaran terhadap undang-undang baru tersebut.</p> <p>&ldquo;Kami takut jika perangkat desa tidak siap maka akan menyeret ke ranah hukum,&rdquo; kata Benyamin disela-sela pelatihan peningkatan kapasitas perangkat desa di Rumah Makan Tan Tlogo, Mijahan Semanu, Selasa (16/09/2014).</p> <p>Pelatihan diikuti puluhan perangkat desa di Gunungkidul. Kegiatan dibuka Staf Ahli Bupati Gunungkidul Ir Khaerudin dan dihadiri Ketua DPRD Gunungkidul Suharno SE, Kabag Pemeirntahan Desa Drs Siswanto serta Camat Semanu Drs Wastono. <strong>(Awa)</strong></p>

SMA Stella Duce 2 Yogya Bantu Air Bersih

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) -</strong>&nbsp; Sampai saat ini air bersih masih menjadi persoalan bagi sebagian warga Kabupaten Gunungkidul. Sudah ada PDAM tetapi belum bisa menjangkau seluruh warga serta belum bisa setiap hari airnya mengucur. Terutama di Padukuhan Karanggebang Desa Sumberwungu Kecamatan Tepus. <br /> <br /> Menurut Kepala Dukuh Karanggebang Jumanto, di wilayahnya ada enam RT, yang sudah terjangkau oleh layanan air PDAM, baru tiga RT. &quot;Air PDAM berasal dari Bribin, seminggu paling mengalir dua kali,&quot; kata Jumanto di Balai Padukuhan Karanggebang di sela pemberian bantuan tujuh tangki air bersih sekaligus pasar murah sembako dan pakaian ole SMA Stella Duce Yogyakarta dalam rangka Lustrum V (HUT ke 25).<br /> <br /> Menurut Jumanto, warga yang tidak bisa terjangkau pipa air dari PDAM harus membeli air dari penjual air bersih, satu tanki isi 6.000 liter harganya Rp 140.000,- Untuk keluarga kecil air sebanyak itu bisa menyukupi kebutuhan sampai satu bulan. Tetapi bagi keluarga besar, hanya sampai dua minggu. Oleh karena warga menyambut baik baksos yang diselenggarakan oleh Panitia Lustrum V SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.<br /> <br /> Menurut Ketua Panitia Lustrum Y Himawan Indaryanto SPd menjelaskan droping air bersih sebanyak tujuh tanki, satu tanki untuk seremonial droping bersama dengan pasar murah. Seremonial ditandai dengan Kepala SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Dra R Tuti Ratnaningsih mengawali mengisi air bersih ke ember warga Karanggebang di halaman balai padukuhan.<br /> <br /> Usai mengisi ember mereka, warga Karanggebang yang sudah mendapat kupon lalu berbelanja di pasar murah. Satu paket sembako berisi beras, gula, minyak dan mie instan seharga Rp 17.000/paket. Kemudian warga membeli pakaian pantas pakai yang dijual antara Rp 1.000/potong dan Rp 2.000/potong. Warga nampak antusias membeli barang yang disediakan. <strong>(War)</strong></p>

SMA Stella Duce 2 Yogya Bantu Air Bersih

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) -</strong>&nbsp; Sampai saat ini air bersih masih menjadi persoalan bagi sebagian warga Kabupaten Gunungkidul. Sudah ada PDAM tetapi belum bisa menjangkau seluruh warga serta belum bisa setiap hari airnya mengucur. Terutama di Padukuhan Karanggebang Desa Sumberwungu Kecamatan Tepus. <br /> <br /> Menurut Kepala Dukuh Karanggebang Jumanto, di wilayahnya ada enam RT, yang sudah terjangkau oleh layanan air PDAM, baru tiga RT. &quot;Air PDAM berasal dari Bribin, seminggu paling mengalir dua kali,&quot; kata Jumanto di Balai Padukuhan Karanggebang di sela pemberian bantuan tujuh tangki air bersih sekaligus pasar murah sembako dan pakaian ole SMA Stella Duce Yogyakarta dalam rangka Lustrum V (HUT ke 25).<br /> <br /> Menurut Jumanto, warga yang tidak bisa terjangkau pipa air dari PDAM harus membeli air dari penjual air bersih, satu tanki isi 6.000 liter harganya Rp 140.000,- Untuk keluarga kecil air sebanyak itu bisa menyukupi kebutuhan sampai satu bulan. Tetapi bagi keluarga besar, hanya sampai dua minggu. Oleh karena warga menyambut baik baksos yang diselenggarakan oleh Panitia Lustrum V SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.<br /> <br /> Menurut Ketua Panitia Lustrum Y Himawan Indaryanto SPd menjelaskan droping air bersih sebanyak tujuh tanki, satu tanki untuk seremonial droping bersama dengan pasar murah. Seremonial ditandai dengan Kepala SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Dra R Tuti Ratnaningsih mengawali mengisi air bersih ke ember warga Karanggebang di halaman balai padukuhan.<br /> <br /> Usai mengisi ember mereka, warga Karanggebang yang sudah mendapat kupon lalu berbelanja di pasar murah. Satu paket sembako berisi beras, gula, minyak dan mie instan seharga Rp 17.000/paket. Kemudian warga membeli pakaian pantas pakai yang dijual antara Rp 1.000/potong dan Rp 2.000/potong. Warga nampak antusias membeli barang yang disediakan. <strong>(War)</strong></p>

Dipa Rehab Pasar Semin Belum Turun

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Rencana rehab Pasar Semin yang didanai dari Tugas Pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan RI mengalami kendala. Meskipun sudah masuk tahapan proses lelang, namun&nbsp; hingga kini&nbsp; Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) belum juga turun.</p> <p>Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindagkop ESDM Sumaryadi SH MSI kepada KRjogja.com, Rabu (17/09/2014) menjelaskan bahwa untuk merehab Pasar Semin yang pada akhir 2013 lalu terbakar, mendapatkan alokasi dana APBN dari Kementerian Perdagangan sebesar Rp 3,5 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun kios dan kantor pasar juga beberapa los. Proses lelang sudah dimulai namun belum ada rekanan yang mendaftar.</p> <p>Sumaryadi menambahkan, untuk mengejar agar rehab Pasar Semin bisa segera terlaksana, jajaran bidang perdagangan menyelesaikan pekerjaan kelengkapan dokumen hingga lembur-lembur, termasuk harus melengkapi bangunan asesoris seperti mushala, tempat pembuangan limbah dan CCTV di pasar tersebut.</p> <p>Berdasarkan kalkulasi waktu, pekerjaan bangunan phisik Pasar Semin minimal dibutuhkan waktu 3 bulan. Namun saat ini baru proses awal lelang, apalagi DIPA belum turun. Jika sudah ada pemenang lelang, pihaknya belum bisa menerbuitkan Surat Perintah Kerja (SPK) karena belum ada DIPA sehingga dipastikan waktunya akan mundur. &ldquo;Jika tidak ada rekanan yang berani, terpaksa dana kembali ke pusat, meskipun sangat disayangkan,&rdquo; katanya. <strong>(Awa)</strong></p>

Gunungkidul Belum Berpredikat WTP

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul mengaku prihatin dengan predikat Kabupaten Gunungkidul yang gagal meraih laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Menteri Kuangan RI. Menurutnya penyebab dan kendala sehingga daerah ini belum WTP adalah belum terselenggaranya&nbsp; pengelolaan aset daerah&nbsp; secara tertib. Selain itu masih ada temuan tentang penyimpangan keuangan&nbsp; dari hasil pemeriksaan BPK yang belum ditindaklanjuti.</p> <p>Menurut Budi Martono, kondisi seperti ini menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan, dan diperlukan kerja keras semua pihak terutama para Kepala Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD). Langkah-langkah yang segera diambil diantaranya&nbsp; penertiban&nbsp; pengelolaan aset-aset daerah pada SKPD tertentu oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah (DPPKAD) dan penyusuran keuangan di setiap SKPD terutama hasil temuan yang belum ditindaklanjuti oleh Inspektorat Kabupaten Gunungkidul.</p> <p>&ldquo;Kami sudah minta kepada Kepala DPPKAD dan Kepala Inspektorat untuk segera melangkah menertibkan aset daerah dan hasil temuan masalah keuangan,&rdquo; ujarnya kepada KRjogja.com, Rabu (17/09/2014).</p> <p>Ketua DPRD Gunungkidul Suharno SE mengaku sangat prihatin atas laporan keuangan Pemkab Gunungkidul yang masih menyisakan catatan penting yakni wajar dengan pengecualian. Menurutnya selama ini belum ada keseriusan pada SKPD tertentu dalam mengelola keuangan dan aset daerah, apalagi hasil temuan pada 2013 belum ada upaya untuk ditindaklanjuti.</p> <p>Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan asset dan keuangan dan adanya kurang ketegasan pimpinan terhadap bawahan, terutama dari pucuk pimpinan kepada SKPD, sehingga SKPD terkesan asal jalan. &ldquo;Kami melihat seorang top manager kurang tegas terhadap SKPD, sehingga banyak pekerjaan yang terbengkelai,&rdquo; kata politisi PDIP ini.</p> <p>Menurut Suharno, ketika ada penataan jabatan belum lama ini, salah sartu tujuannya untuk mengejar predikat agar bisa mencapai WTP, sehingga banyak pejabat yang dimutasi ke SKPD lain, dengan harapan bisa menyelesaian tugas dan PR terhadap temuan BPK. Namun hasilnya juga belum memuaskan. Selain itu dalam pengelolaan aset daerah, adanya temuan BPK pada 2013 bahwa ada 35 sertipikat tanah milik Pemkab Gunungkidul yang hilang, juga belum ada tindak lanjutnya, imbuh Suharno. <strong>(Awa)</strong></p>

Harga Sapi Kurban Terus Melejit

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)&nbsp; -</strong>&nbsp;&nbsp; Mendekati Hari Raya Kurban atau Idul Adha, harga ternak sapi di Kabupaten Gunungkidul terus &lsquo;meroket&rsquo;. Harga sapi yang biasanya Rp 12 hingga Rp 13 juta, naik menjadi Rp 15 juta sampai 16 juta.&nbsp; Namun, Pasar Hewan Siyono, Playen, Gunungkidul , Rabu (17/09/2014) dipadati penjual dan pembeli untuk kebutuhan kurban. <br /> <br /> &ldquo;Harga hewan kurban memang naik,&nbsp; ukuran sedang siap disembelih harganya Rp 15 juta sampai Rp 16 juta. Stok juga masih cukup banyak,&rdquo; kata Yitno salah satu pedagang sapi di Pasar Hewan Siyono.<br /> <br /> Menghadapi Hari Kurban, Dinas Peternakan Gunungkidul juga terus mengintensifkan pengawasan. Termasuk membuka pos pemantauan hewan kurban. Melalui petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di kecamatan, juga melakukan pemantauan agar dalam pelaksanaan kurban berjalan dengan aman. &ldquo;Dibukanya pos pemantauan hewan, untuk mengetahui kesehatan ternak sebelum nantinya akan disembeli pada perayaan Kurban,&rdquo; kata Krisna Berlian Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul. <strong>(Ded)</strong><br /> &nbsp;</p>

Polsek Playen Raih Penghargaan Terbaik

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Polsek Playen ditetapkan sebagai Polsek terbaik di wilayah Polres Gunungkidul. Polsek ini berhasil menyisihkan 18 Polsek lainnya di wilayah tersebut karena dinilai telah memberikan pelayanan baik kepada masyarakat serta para anggotanya berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas. Penghargaan tersebut diserahkan langsung Kapolres Gunungkidul, AKBP Faried Zulkarnaen SIK kepada Kapolsek Playen, AKP Joko Utomo SH dalam satu upacara di halaman Mapolres setempat, Rabu (17/09/2014).</p> <p>&ldquo;Pemberian penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi karena personel sudah bekerja secara maksimal. Akan tetapi kinerja perlu terus ditingkatkan,&rdquo; tegas Faried Zulkarnaen dalam sambutannya.</p> <p>Dalam kesempatan ini kapolres juga memberikan penghargaan kepada Ipda Ryan SIK dan Bripka Sunarta dari Sat Narkoba karena berhasil mengungkap peredaran ganja saat melakukan razia atau operasi cipta kondisi di wilayah Kecamatan Playen. Selain itu personil dari Sat Reskrim juga menerima penghargaan karena berhasil mengungkap pembunuhan sopir truk di Kecamatan Panggang.</p> <p>Personel Sat Reskrim penerima penghargaan meliputi Ipda Tri Markisno, Aiptu Ahmad Faruk, Aiptu Syamsudin, Aiptu Winarno, Aipda Ari Widodo, Bripka Suteja. Anggota tim lain yang menerima penghargaan yakni Bripka Nugroho Ragil, Bripa Muh Ali K, Brigadir Kukuh, Brigadir Ari Sulistyono, Brigadir M Topik.</p> <p>Sedangkan Aiptu Kasta dan Bripda Ratri Mulatsih juga menerima penghargaan karena mampu menjadi pelatih paskibraka. Sementara Bripka Oki Riyanto SE juga menerima penghargaan karena mampu menyusun anggaran satker Polres Gunungkidul.<strong> (Ded)</strong></p>

Warga 4 Kecamatan ini Ikut Latihan Cegah KDRT

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) -</strong> Perwakilan warga dari empat kecamatan meliputi Gedangsari, Saptosari, Wonosari dan Ngawen mengikuti pelatihan mengatasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Pelatihan yang digelar Rifka Annisa Yogyakarta di Joglo Sami Aji Wonosari ini difokuskan untuk penanganan korban perempuan dan juga anak-anak.&nbsp; <br /> <br /> &quot;Gunungkidul memang banyak ditemukan kasus KDRT. Melalui pelatihan ini, dimaksudkan membentuk kader ditingkat bawah, sehingga saat terjadi kasus bisa melakukan upaya penanganan,&rdquo; kata Defirentia Divisi Humas dan Media Riffa Annisa Yogyakarta di sela-sela acara, Rabu (17/09/2014).<br /> <br /> Dikatakan, warga yang dilatih, nantinya akan menjadi garda terdepan dalam penanggulangan KDRT. Gunungkidul wilayahnya cukup luas, karena terdiri dari 18 kecamatan. Melalui pembentukan kader, dimaksudkan upaya penanganan atau pendampingan di lapangan akan lebih maksimal. Pendampingan korban kekerasan, dilakukan baik secara psikologis maupun upaya hukum. <br /> <br /> &quot;Memang tidak mudah untuk memutuskan penanganan kekerasan perempuan dan anak. Diperlukan kesepahaman antara korban, orang tua dan pendamping, agar bisa ditangani dengan benar,&quot; jelasnya. <strong>(Ded)</strong></p>

Jaring Bibit, Disdikpora Gelar Voli Pantai

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) -&nbsp;</strong> Guna menjaring bibit unggul dari Gunungkidul, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) mengadakan lomba voli pasir di kompleks Pemda, Rabu (17/09/2014). Rencananya lomba yang diikuti peserta dari seluruh kecamatan di Gunungkidul berlangsung selama 4 hari ke depan.&nbsp; <br /> <br /> &ldquo;Pelaksanaan lomba voli memang untuk memfasilitasi bakat peserta. Termasuk menjaring bibit-bibit unggul. Lomba akan berlansung selama 4&nbsp; hari,&rdquo; kata Drs Suharjiyo Koordinator Lomba Voli.<br /> <br /> Menurut Suharjiyo, bakat pemain voli di Gunungkidul sebenarnya cukup bagus. Sehingga melalui lomba ini akan terjaring bibit unggul. Pelaksanaan lomba atau turnamen voli memang cukup menarik atau mendapat antusias cukup bagus. Terbukti ratusan peserta baik dari tingkat SMP hingga SMA ikut andil dalam olahraga voli pasir ini.&nbsp; &ldquo;Dengan penjaringan bibit unggul, dimaksudkan ke depan, prestasi Kabupaten Gunungkidul semakin meningkat,&rdquo;imbuhnya.<br /> <br /> Berdasarkan data panitia penyelenggara, jumlah peserta cukup banyak. Untuk tingkat SMP mencapai 17 perempuan dan 27 pasang laki-laki. Sementara dari tingkat SMA/MA mencapai 17 pasang perempuan dan 33 pasang laki-laki. &ldquo;Antusias para peserta cukup tinggi untuk ikut turnamen voli pasir,&rdquo;ucapnya.<strong> (Ded)<br /> <br /> &nbsp;</strong></p>

Kesulitan Air Ratusan Jiwa di Gedangsari Teratasi

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Pembangunan Program Air Mengalir Dusun (Pamdus) di Dusun Ketela, Tegalrejo, Gedangsari diresmikan Direktur Pendayagunaan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Yogyakarta Rully Bralian. Melalui peresmian tersebut, kesulitan air yang dialami 90 KK atau kurang lebih 270 jiwa sudah bisa teratasi. <br /> <br /> &ldquo;Air bersih memang sangat dibutuhkan masyarakat. Pembangunan fasilitas yang sudah diresmikan, hendaknya dikelola dan dimanfaat dengan baik. Pemeliharaan dan perawatan perlu diperhatikan, agar kemudahan mendapatkan air bisa berjalan dalam waktu yang panjang dan berkesinambungan,&rdquo; kata Direktur Pendayagunaan PKPU DIY Rully Bralian, Rabu (17/09/2014).<br /> <br /> Penanggungjawab program berbagi air PKPU Yogyakarta Agus Putut menambahkan, pemanfaatan Pamdus selain untuk Dusun Ketela, juga akan dikembangkan di wilayah sekitar. Pengadaan air bersih dilakukan dengan memompa air sumur bor yang ditampung di bak utama. Melalui penampungan bak utama tersebut, dialirkan melalui pipa ke rumah-rumah warga.&nbsp; <br /> <br /> &ldquo;Pamdus mampu mengatasi kesulitan air bersih masyarakat, terutama pada musim kemarau,&rdquo;imbuhnya.<strong>(Ded)</strong><br /> &nbsp;</p>

3 Desa Tak Bisa Akses Bantuan Keuangan DIY

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Akibat terkendala laporan pertanggungjawaban, tiga desa di Gunungkidul tak bisa mengakses bantuan keuangan&nbsp; pemerintah DIY.&nbsp; Padahal jika tiga desa tersebut lancar dalam pelaporan, pencairan keuangan tahun 2013 bisa berjalan lancar.&nbsp; <br /> <br /> &ldquo;Desa yang tidak bisa mengakses bantuan keuangan karena terkendala laporan&nbsp; pertanggungjawaban keuangan. Memang kendala ini membuat masyarakat menjadi rugi. Pembangunan yang seharusnya bisa didukung dari dana DIY, tidak bisa berjalan,&rdquo; kata Kabag Pemerintahan Desa Pemkab Gunungkidul Drs Siswanto kepada wartawan, Rabu (17/09/2014).<br /> <br /> Data pemkab Gunungkidul, tiga desa yang terkendala pelaporan keuangan tersebut meliputi Giring&nbsp; Kecamatan Paliyan, Gading Kecamatan Playen dan Serut Kecamatan Gedangsari. Anggaran yang tidak dipertanggungjawabkan senilai kurang lebih Rp 150.000.000.&nbsp; Secara rinci Desa Serut Rp 50.355.100, Desa Gading Rp 50.192.700 dan Desa Giring Rp 47.545.700.&nbsp; <br /> <br /> &ldquo;Pembuatan pertanggungjawaban memang cukup penting, sebab sebagai acuan untuk pencairan bantuan&nbsp; pada tahun berikutnya,&rdquo; jelasnya.<strong>(Ded)</strong><br /> &nbsp;</p>
Viewing all 2932 articles
Browse latest View live