September 24, 2014, 12:47 pm
![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Gunawan (19) warga Purwodadi, Desa Tepus, Kabupaten Gunungkidul menderita luka cukup parah setelah ia bersama sepeda motornya terjun bebas ke dalam Goa Ngingrong, Mulo, Wonosari, Rabu (24/09/2014) malam. Nyawa korban berhasil selamat kendati menderita luka parah di sekujur tubuh, sementara sepeda miliknya hancur lantaran jatuh dari ketinggian sekitar 50 meter.</p>
<p>Peristiwa ini bermula saat korban mengendarai sepeda motor Suzuki Smash dari arah Tepus menuju Wonosari. Sampai di sekitar lokasi kejadian, motor yang dikendarai oleng kiri dan langsung meluncur ke arah jurang Goa Ngingrong.</p>
<p>Beberapa saksi mata yang melihat kejadian tersebut langsung berusaha memberikan pertolongan. Namun lantaran posisi korban yang jauh berada di dasar goa membuat warga tak bisa berbuat banyak.</p>
<p>Masyarakat sekitar langsung melaporkan ke petugas dan tak lama kemudian tim SAR tiba di lokasi. Evakuasi korban berlangsung dramatis dan sempat menjadi tontonan masyarakat. Sekitar 1 jam kemudian korban berhasil dinaikkan ke atas, sementara kendaraannya masih berada di dasar goa.</p>
<p>“Korban mengalami luka parah. Petugas langsung melarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama,” kata anggota SAR, Surisdiyanto. <strong>(Ded)</strong></p>
↧
September 25, 2014, 12:30 am
![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) </strong>- Terkait perbedaan pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Drs H Nur Abadi MA meminta umat Islam untuk tetap saling menghormati. Berdasarkan data Kemenag, pada Sabtu (04/10/2014) mendatang, Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) akan menyelenggarakan Salat Idul Adha di alun-alun Wonosari. Namun untuk pemerintah sesuai dengan keputusan pusat pada, Minggu (05/10/2014). <br />
<br />
“Untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan, perbedaan melaksanakan Salat Idul Adha harus sama-sama saling menghormati,” kata Kepala Kemenag Kabupaten Gunungkidul Drs H Nur Abadi MA di kantornya, Kamis (25/09/2014).<br />
<br />
Pelaksanaan Salat Idul Adha atau Hari Raya Kurban, lanjutnya, dilakukan sesuai dengan pembentukan panitia. Bagi yang akan melaksanakan Sabtu (4/10/2014) atau Minggu (5/10/2014) dipersilahkan sesuai dengan pilihan masing-masing. Salat Idul Adha maupun penyembelihan hewan kurban, diserahkan sesuai dengan panitia yang sudah terbentuk. Selain di Kota Wonosari, pelaksanaan juga dilakukan hingga kecamatan dan desa. <br />
<br />
“Jalannya Salat Idul Adha maupun penyembelihan kurban dilaksanakan panitia penyelenggara di lapangan,” jelasnya.<br />
<br />
Ditanya terkait pengamanan lokasi ibadah Salat Idul Adha, Nur Abadi mengaku sudah menjadi rutinitas dukungan dari pihak kepolisian. Baik diminta atau tidak, pihak pengamanan langsung aktif melakukan penjagaan di masing-masing lokasi tempat ibadah. Melalui sikap saling menghormati dan dukungan semua pihak, Idul Adha di Gunungkidul diharapkan berjalan dengan tertib dan lancar.<strong>(Ded)</strong><br />
</p>
<div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display:none;"> </div>
<div id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once" style="display:none;"> </div>
<div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;"> </div>
<div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;"> </div>
↧
↧
September 25, 2014, 12:17 pm
![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Waka Polres Gunungkidul, Kompol Irwan Setiawan SPd menjatuhkan hukuman terhadap anggota Unit Propram Polres Gunungkidul Bripka Er dengan hukuman badan selama 21 hari. Hukuman ini merupakan akibat perbuatan oknum polisi yang mabuk, sehingga menabrak kantor Polres Gunungkidul.</p>
<p>"Tindakan hukum atas perbuatan oknum anggota Polri ini diharapkan bisa menimbulkan efek jera. Selain hukuman badan yang bersangkutan juga diberikan sanksi penundaan pangkat,” kata Irwan Setyawan saat sidang kode etik di Mapolres Gunungkidul, Selasa (25/09/2014).</p>
<p>Sidang disiplin yang dipimpin Wakapolres tersebut bermula saat Bripka Er pada tanggal 15 September 2014 terpengaruh miras (mabuk) dam mengendarai mobil lalu menabrak pintu belakang mapolres. Setelah menabrak ia lalu keluar mobil dan berteriak-teriak layaknya koboi. Sejumlah anggota kepolisian yang berjaga tidak mampu mencegah peristiwa itu.</p>
<p>"Petugas akan menjatuhkan sanksi terhadap anggota yang memang melakukan pelanggaran disiplin. Sehingga kasus serupa tidak akan terulang terhadap anggota polisi lainnya," jelasnya. <strong>(Ded)</strong></p>
↧
September 26, 2014, 12:43 am
![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) -</strong> Jika nelayan di tempat lain sednag paceklik ikan, tetapi bagi nelayan di pantai Gesing, Desa Girikarto, Kecamatan Panggang justru sedang panen ikan pari. Hampir seluruh nelayan turun ke laut untuk memburu ikan pari. Hasil tangkapan ikan pari ini tidak hanya dikonsumsi lokal, tetapi diekspor ke bebarapa negara di Asia.<br />
<br />
Tugimin Ketua Kelompok Nelayan Pantai Gesing kepada KRjogja.com Jumat (26/09/2014) membenarkan, bahwa para nelayan dengan semangat menangkap ikan pari dengan menggunakan jaring khusus. Setiap kapal yang turun ke laut rata-rata bisa menghasilkan 50 kilogram yang dijual dengan harga Rp 18.000 sampai Rp 20.000 perkilogram. "Setiap hari sedikitnya bisa ditangkap 5 kuintal ikan pari,” katanya.<br />
<br />
Hasil tangkapan ikan pari ini banyak diburu pedagang dari Cilacap dan Jakarta, kemudian diekspor baik ke Jepang, Korea dan lainnya. Menurut Tuigiman dan Paryadi salah seorang nelayan ikan pari ini kulitnya untuk pembuatan kerajinan tas, sedangkan dagingnya dijadikan makanan kaleng. <strong>(Awa)</strong></p>
↧
September 26, 2014, 3:08 am
![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) -</strong> Dinas Kesehatan Gunungkisul sednag gencar mengkapanyekan Gerakan N Menuju Manusia Indonesia Prima. Sosialisasi diikuti oleh para kader posyandu dan petugas gizi kecamatan di Ruang rapat Setda Gunungkidul, Jumat (26/09/2014).<br />
<br />
Dikatakan Kepala Bidang Kesehatan Masyrakat Bakti Pratiwi MKes bahwa hasil penjaringan yang dilakukan para kader posyandu di 144 desa, masih terdapat 193 balita gizi buruk, dari jumlah balita 40.458. Dari jumah tersebut setelah disaring oleh ahli gizi Dinas Kesehatan yang benar-benar mengalami giizi buruk tinggal 19 orang.<br />
<br />
“Itupun tidak semata-mata kurang gizi tetapi ada penyakit penyerta seperti plek paru-paru, jantung dan hidrocypalu,”’ kata nya.<br />
<br />
Disebutkan oleh Bakti Pratiwi, selain balita alami gizi buruk, juga balita gizi kurang sebanyak 2.777 anak, balita sangat kurus ada 4,06 persen atau 924 anak dan balita berbadan pendek ada 4.980 anak atau 21,89 persen.<br />
<br />
Bagi balita yang mengalami gizi buruk mendapatkan intervensi secara serius olejh pemerintah lewat Puskesmas dan posyandu dengan diberikan makanan tambahan, perawatan kesehatan secara intensif selama 3 bulan kerjasama dengan dokter spesialis anak dan gizi dan sebagian mendapatkan perawatan khsusus di Puisat Pemulihan Gizi di Puskesmas Ponjong 1. <strong>(Awa)<br />
</strong></p>
↧
↧
September 26, 2014, 8:08 am
![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) -</strong> Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Gunungkidul mengimbau para peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) agar tidak mudah tertipu jika ada calo yang mengaku bisa meloloskan ujian. Pelaksanaan tes CPNS dilakukan secara profesional dan online. Karena itu, peserta harus waspada bila ada oknum yang menawarkan bisa meloloskan menjadi CPNS. <br />
<br />
"Seleksi CPNS dilakukan secara profesional dan transparan. Jangan mudah percaya bila ada oknum yang mengaku bisa meloloskan menjadi pegawai," kata Kepala BKD Gunungkidul Sigit Purwanto, Jumat (26/09/2014).<br />
<br />
Diungkapkan, proses penerimaan peserta CPNS sekarang berbeda dari sebelumnya. Pendaftarannya dilakukan secara online dan diikuti melengkapi berkas persyaratan. Bagi yang lolos seleksi administrasi akan mendapatkan kartu peserta untuk mengikuti ujian. Untuk peserta yang tidak lolos administratif dari data masuk disebabkan faktor usia dan juga nilai IPK dibawah syarat minimal. "Peserta harus percaya diri serta mempersiapkan mengikuti ujian dengan maksimal," jelasnya. <strong>(Ded) <br />
</strong></p>
↧
September 26, 2014, 9:26 am
![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRJogja.com)</strong> - Tim bola voli putri Kecamatan Purwosari berhasil meraih medali emas setelah menkandaskan Kecamatan Ponjong pada laga final Porkab Gunungkidul 2014 di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Wonosari, Jumat malam (26/9/2014).<br />
<br />
Tim putri Purwosari berhasil menyudahi perlawanan dari Kecamatan Ponjong melalui pertarungan lima set. Pada empat set awal kedua tim berbagi skor kemenangan. Di set pertama tim Purwosari unggul 26-24. Set kedua giliran Ponjong yang balas memimpin 25-23. Pada set ketiga kembali Purwosari mengambil alih dengan 25 melawan 17. Kemudian pada set ke empat, tim Ponjong berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah unggul 25-19. <br />
<br />
Pada set kelima atau penentuan, ternyata tim Purwosari kembali bisa mengungguli tim Ponjong dengan skor 15-10 sekaligus memastikan raihan medali emas dari cabang bola voli putri. <strong>(*-33)<br />
</strong><br />
<br />
</p>
↧
September 27, 2014, 12:15 am
![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRJogja.com)</strong> - Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Gunungkidul berencana menggunakan teknologi Geo Membran untuk melapis dasar telaga dengan lapisan kedap air. Seperti diketahui Kekeringan dialami ratusan telaga di seluruh kecamatan di Kabupaten Gunungkidul pada musim kemarau ini. <br />
<br />
Kepala BAPPEDA Gunungkidul Syarief Armunanto mengatakan keringnya ratusan telaga disebabkan adanya daya serap air yang tinggi oleh tanah terutama saat musim kemarau sehingga cadangan air saat musim hujan cepat habis. Tercatat sebanyak 300-an telaga di seluruh Kabupaten Gunungkidul mengalami kekeringan.<br />
<br />
Pengaplikasian sistem ini akan dimulai dengan memperbaiki beberapa telaga dan perencanaan pembuatan telaga baru. Untuk tahun ini rencananya baru ada dua telaga yang rencananya akan direbitalisasi dengan metode ini, di antaranya Telaga Pilangrejo dan Gunung Panggung. <strong>(*-33)</strong></p>
↧
September 27, 2014, 1:40 am
![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRJogja.com) </strong>- Musim kemarau yang hampir memasuki masa akhir ini ternyata masih menyisakan permasalahan. Tidak hanya masih adanya kesulitan air, namun juga dampak naiknya pakan ternak. <br />
<br />
Tebon atau hijauan yang biasa digunakan peternak sebagai makaan sapi harganya naik tinggi. Biasanya harga ada di kisaran 2500 Rupiah kini telah mencapai 4000 Rupiah. <br />
<br />
Surip, penjual pakan ternak tebon mengatakan bahwa dirinya sangat kesulitan untuk mendapatkan bahan hijauan sehingga harus mendatangkan dari luar Gunungkidul. Dirinya harus mendatangkan pakan dari Klaten dan Sleman. Hal inilah yang membuat harga pakan tersebut melonjak naik. <br />
<br />
Naiknya harga pakan tersebut tentu saja tidak hanya memberatkan penjual, namun tentu saja bagi peternak. Tutik, salah satu pemilik ternak dari Logandeng Playen hingga harus mengurangi pakan ternaknya setiap hari karena sulit dan mahalnya harga pakan tebon. Untuk tetap menjaga asupan makanan ternaknya, Tutik memilih menggunakan pakan kering seperti damen dan polar. <br />
<br />
Dirinya berharap agar harga pakan lekas kembali seperti semula, agar ternaknya bisa mendapatkan asupan makanan secara teratur.<strong> (*-33)</strong><br />
</p>
↧
↧
September 27, 2014, 2:12 am
![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRJogja.com) </strong>- Kontingen atletik dari Kecamatan Playen berhasil meraih 19 medali emas dari 32 emas yang diperebutkan. Hal ini tidak lepas dari persiapan matang kontingen atletik Kecamatan Playen untuk mendulang emas dari sektor ini. Sementara Kecamatan Ngawen menempati posisi kedua medali emas di cabang atletik, dengan 3 emas.<br />
<br />
Torehan besar dari cabang atletik ini membuat Kecamatan Playen memimpin sementara perolehan medali sementara Pekan Olahraga Kabupaten Gunungkidul 2014 hingga siang ini (Sabtu 27/9/2014) dengan 22 emas 23 perak dan 14 perunggu. <strong>(*-33) </strong><br />
<br />
<br />
<br />
</p>
↧
September 27, 2014, 9:46 am
![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Komunitas motor trail mungkin hanya identik dengan kegiatan adventure di jalur yang terjal, namun tidak begitu halnya dengan komunitas yang satu ini. Bernama Gunungkidul Trail Community atau sering disebut G-Trac, komunitas ini menunjukan hal yang berbeda. Para anggota kelompok ini sering melakukan kegiatan sosial sembari menyalurkan hobi bertualangnya menggunakan motor trail.</p>
<p>Menyikapi bencana kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul, komunitas ini kemudian menggagas kegiatan bakti sosial untuk melakukan dropping air ke beberapa wilayah yang terkena dampak kekeringan. Tidak tanggung-tanggung, komunitas ini mampu mengumpulkan setidaknya 77 tangki air atau sekitar 385 ribu liter air bersih hasil dari iuran seluruh anggota komunitas.</p>
<p>Menurut Hartono yang merupakan salah satu anggota komunitas, kegiatan ini akan rutin dilakukan setiap tahunnya dan menjadi agenda. Tujuannya disamping sebagai ajang syawalan juga untuk merasakan rasa senasib sepenanggungan dengan warga yang terkena kekeringan. “Harapannya, G-Trac bisa mengajak lebih banyak lagi komunitas trail di Yogyakarta dan sekitarnya untuk turut ambil bagian dalam kegiatan sosial seperti ini,” katanya di Wonosari, Sabtu (27/09/2014).</p>
<p>Dropping air dilakukan di empat Kecamatan yaitu Wonosari, Tanjungsari, Semanu dan Tepus. Kecamatan- kecamatan tersebut memang terkena dampak kekeringan yang cukup besar. <strong>(*-33)</strong></p>
↧
September 27, 2014, 8:51 pm
![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) -</strong> Kecelakaan lalu lintas memakan korban jiwa terjadi di Jalan wonosari-Yogyakarta, tepatnya di depan Gudang Beras Bulog, Desa Logandeng, Playen, Minggu (28/09/2014) pagi. Dua korban meninggal dunia masing masing Lusi angraini (19) dan Mubasri (42) keduanya warga Tepus. Sementara dua orang lain yakni Supriyanto (54) dan Stefanus (21) warga Wonosari mengalami luka. <br />
<br />
“Korban meninggal dunia langsung dibawa ke rumah sakit, termasuk dua orang yang mengalami luka-luka. Kejadian kecelakaan maut ini sudah ditangani petugas,” kata Kapolsek Playen AKP Joko Utomo.<br />
<br />
Peristiwa kecelakaan tersebut bermula saat Lusi dan Mubasri mengendarai sepeda motor Honda Beat Nopol AB 202 EF berjalan dari arah Yogyakarta menuju Wonosari. Sesampainya di lokasi kejadian, korban bermaksud mendahului kendaraan di depannya yakni truk tronton Nopol E 9094 C yang dikemudikan Sugiyono warga Jawa Tengah. <br />
<br />
Namun naas, bersamaan dari arah berlawanan muncul Honda Vario Nopol AB 6101 UD yang dikendarai Stefanus dan Slamet. Karena jaraknya terlalu dekat, kecelakaan pun tidak bisa dihindari. Dua pengendara Honda Beat terpental dan masuk di bawah truk tronton hingga terlindas.<br />
<br />
Kapolsek Playen, AKP Joko Utomo mengungkapkan, hasil olah tempat kejadian perkara, dugaannya pengendara Honda Beat kurang berhati hati. Sehingga saat mendahului truk tronton muncul sepeda motor dari arah berlawanan hingga terjadi tabrakan. Untuk pengusutan lebih lanjut 2 sepeda motor serta truk tronton dibawa ke kantor polisi. <strong>(Ded)<br />
<br />
</strong></p>
↧
September 28, 2014, 3:15 pm
![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Kontingen sepakbola Kecamatan Playen berhasil merebut medali emas Porkab Gunungkidul 2014.<br />
<br />
Medali emas Playen dipastikan setelah pada pertandingan final yang diadakan di Stadion Gelora Handayani berhasil mengalahkan Wonosari melalui drama adu tendangan pinalti. <br />
<br />
Pertandingan yang dimulai pukul 14.00 WIB, tepat sebelum upacara penutupan Porkab Gunungkidul 2014 tersebut berlangsung alot. Kedua tim sama-sama ingin memenangkan pertandingan. Silih berganti serangan dihasilkan oleh kedua tim. Namun kedua tim harus bermain imbang hingga masa perpanjangan waktu selesai. <br />
<br />
Pertandingan harus dilanjutkan dengan babak adu pinalti. Kecamatan Playen lebih beruntung saat dua penendang dari Kecamatan Wonosari gagal menjalankan tugasnya mengeksekusi tendangan. Skor akhir 5-3 untuk Playen dan memastikan medali emas untuk kontingen Playen. <strong>(*-33)</strong></p>
<div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display:none;"> </div>
<div id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once" style="display:none;"> </div>
<div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;"> </div>
<div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;"> </div>
↧
↧
September 28, 2014, 11:17 pm
![]()
<p><strong>GUNUGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Membantu mengatasi kekeringan di Desa Melikan, Rongkop, Personel TNI AU dan Persatuan Istri Angkatan Udara (PIA) Adisucipto Yogyakarta menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 50 tangki. Secara simbolis bantuan diserahkan oleh Komandan Lanud Adisucipto diwakili Kadin Bidang Logistik Kolonel Ir Suryanto dan Ketua PIA Lanud Adi Sucipto Ny Tantri Yadi dengan mengucurkan air tangki.</p>
<p>“Bantuan air bersih dimaksudkan membantu meringankan masyarakat dalam kekeringan. Mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Suryanto usai memberikan bantuan air bersih di Balai Dusun Gebang Kulon, Melikan, Rongkop, Senin (28/09/2014).</p>
<p>Kedatangan rombongan diterima Camat Rongkop Asis Budiarto, Kades muspika dan perangka desa. Camat Rongkop Asis Budiarto mengungkapkan, wilayah Rongkop memang selalu mengalami kesulitan air bersih di saat musim kemarau sehingga bantuan air bersih dari TNI AU sangat membantu masyarakat. “Saat musim kemarau pemerintah kecamatan juga melaksanakan droping air dalam rangka mengatasi kekeringan,” kata Asis Budiarto.</p>
<p>Tuminah salah satu warga Melikan menuturkan, saat musim kemarau terpaksa harus membeli air tangki keliling. Bahkan untuk satu tangki air saja terkadang habis selama 2 minggu sampai 4 minggu. “Masyarakat sangat berterimakasih atas adanya kepedulian dari TNI AU memberikan bantuan air bersih,” jelasnya.<strong> (Ded)</strong></p>
↧
September 29, 2014, 2:07 am
![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) -</strong> Sebanyak 22 desa di 5 kecamatan di Kabupaten Gunungkidul berpotensi terhadap rawan pangan. Desa rawan pangan bukan karena minimnya ketersediaan pangan namun karena faktor tingginya angka kemiskinan dan angka balita gizi kurang. <br />
<br />
Ironisnya desa-desa yang rawan pangan, 7 desa diantaranya berada di Kecamatan Wonosari, yakni Desa Gari, Karangtengah, Wonosari, Selang, Baleharjo, Kepek dan Piyaman. Meskipun saat ini menghadapi musim kemarau panjang, dari pengamatan yang dilakukan Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Gunungkidul, bahwa stok pangan dianggap cukup, karena baik keluarga dan kelompok masih memiliki cadangan bahan pangan yang cukup hingga Desember 2014 mendatang.<br />
<br />
Demikian dikatakan Kepala BP2KP Gunungkidul I Ketut Santosa SE MSi didampingi sekretarisnya Ir Astuti Adiati MSi kepada KRjogja.com Senin (29/09/2014). Menurutnya, langkah yang dilakukan oleh BP2KP untuk mengantisipasi terjadinya rawan pangan, maka bagi desa-desa yang berpotensi rawan pangan didorong untuk membuat lumbung pangan yang didanai baik dari APBD kabupaten maupun DIY. <br />
<br />
Selain itu, kata Ketut Santoso bagi desa yang surplus pangan dibentuk akses pangan yakni pengumpulan bahan pangan kemudian didistribusikan ke desa-desa yang rawan pangan.<br />
<br />
"Yang menjadi keprihatinan, jika musim kemarau ini berkepanjangan. Bagi warga yang menghadapi krisis air, terjadi kemungkinan persediaan pangan baik berupa padi maupun gaplek habis dijual untuk membeli air, sehingga ancaman adanya rawan pangan bakal terjadi." <strong>(Awa)</strong></p>
↧
September 29, 2014, 4:58 am
![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Menjelang perayaan Hari Raya Kurban, Dinas Peternakan (Dipeter) Gunungkidul mengaktifkan lab kesehatan. Layanan ini bisa diakses bagi masyarakat atau panitia Hari Kurban yang akan mengecek kesehatan hewan sebelum disembelih, mengantisipasi penyakit seperti cacing hati maupun antraks. <br />
<br />
“Posko dibuka di kantor, pemeriksaan menggunakan lab dimaksudkan mencegah penyakit pada hewan kurban,” kata Kepala Dipeter Gunungkidul drh Krisna Berlian, Senin (29/09/2014).<br />
<br />
Dikatakan, dinas juga telah melakukan pembekalan bagi pemantau pemotongan hewan kurban. Sebanyak 140 petugas akan diturunkan untuk mengawasi penyembelihan. Penempatan petugas di titik pemotongan hewan, guna mengantisipasi jika terdapat temuan dilapangan, sehingga bisa dilakukan penanganan dengan lebih cepat. <br />
<br />
“Selain mengawasi penyembelihan hewan kurban di pusat kota Wonosari, petugas menyebar di kecamatan-kecamatan,” imbuhnya.<strong>(Ded)</strong></p>
<div style="display:none;" id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once"> </div>
<div style="display:none;" id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once"> </div>
<div style="display:none;" id="__if72ru4rkjahiuyi_once"> </div>
<div style="display:none;" id="__if72ru4rkjahiuyi_once"> </div>
<div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;"> </div>
<div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;"> </div>
↧
September 29, 2014, 6:10 am
![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Politisi PDIP Suharno SE akhirnya resmi menjadi Ketua DPRD Gunungkidul setelah dilantik bersama wakilnya oleh Ketua Pengadilan Negeri Wonosari di gedung DPRD setempat, Senin (29/09/2014). Untuk jabatan wakil ketua masing-masing Supriyadi, Marsiono dan Ngadiyono. <br />
<br />
"Tugas berat memang harus dikerjakan DPRD Gunungkidul. Mulai tahapan pengesahan tata tertib, alat kelengkapan dewan sampai Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Penempatan Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Perubahan 2014," kata Ketua DPRD Gunungkidul Suharno SE usai pelantikan. <br />
<br />
Dikatakan, dewan juga akan melaksanakan proses penetapan APBD Perubahan 2014 dan juga penetapan APBD 2015. Melihat pekerjaan yang cukup banyak tersebut, dewan segera bekerja cepat, sehingga agenda dapat bisa diselesaikan dengan baik. "Tentu akan bekerja cepat usai resmi dilantik menjadi pimpinan DPRD," jelasnya. <br />
<br />
Agenda paling mendesak, lanjutnya melaksanakan rapat pengesahan tatib dewan. Baru melakukan pengisian kelengkapan. "Usai tatib dewan disahkan, segera dilaksanakan pembahasan alat kelengkapan kurang lebih satu minggu," jelasnya.<strong>(Ded)</strong></p>
<div style="display:none;" id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once">�</div>
<div style="display:none;" id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once">�</div>
<div style="display:none;" id="__if72ru4rkjahiuyi_once">�</div>
<div style="display:none;" id="__if72ru4rkjahiuyi_once">�</div>
↧
↧
September 29, 2014, 5:50 pm
![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) </strong>- Untuk mengatasi permasalahan Obyek Wisata Goa Pindul, Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos akan bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Rencananya pertemuan akan berlangsung, Selasa (30/09/2014). <br />
<br />
"Pemkab sudah mempelajari masalah Goa Pindul. Segera akan bertemu Gubernur DIY untuk berkonsultasi, " kata Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos, Senin (29/09/2014) petang. <br />
<br />
Sementara itu, terkait dengan masalah Goa Pindul pihak Atiek Damayanti menggelar demonstrasi untuk mendukung Polres mengusut tuntas kasus Goa Pindul, Senin (29/09/2014). Termasuk menindaklanjuti status tersangka Bagyo yang sudah diputuskan polisi. Selain ke Mapolres, massa juga mendatangi kantor pemkab dan juga Kejaksaan Negeri Wonosari. <br />
<br />
"Kepolisian dan kejari harus mengusut tuntas kasus Goa Pindul yang hingga kini terus memanas. Polisi harus mengusut pihak-pihak maupun oknum pejabat yang berada di balik pengelolaan obwis tersebut," kata Koordinator Dadang Iskandar.<strong>(Ded)</strong></p>
<div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display:none;"> </div>
<div id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once" style="display:none;"> </div>
<div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;"> </div>
<div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;"> </div>
↧
September 29, 2014, 10:55 pm
![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) -</strong> Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 110 KK akhirnya cair. Penerima bantuan tersebut tersebar di lima kecamatan meliputi Wonosari, Playen, Paliyan, Karangmojo dan Semin. <br />
<br />
Berdasarkan dari pemantauan, banyak penerima bantuan langsung melakukan perbaikan rumah. Termasuk mengeluarkan dana pribadi untuk menambah bantuan senilai Rp 10.000.000 tersebut. “Sudah banyak yang langsung melakukan rehab rumah. Selain dari bantuan RTLH, banyak penerima mnengeluarkan dana pribadi, sehingga perbaikan lebih bagus,” kata ,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul Drs Dwi Warna Widi Nugroho MSi, Selasa (30/09/2014).<br />
<br />
Dwi menjelaskan siap satu KK mendapatkan bantuan RTLH masing-masing Rp 10.000.000, sehingga totalnya mencapai Rp 1,1 Miliar. <br />
<br />
Ny Dwi Wardiyati penerima bantuan RTLH di Jeruksari, Wonosari menuturkan, bantuan senilai Rp 10.000.000 sudah dibelanjakan kebutuhan material. Agar perbaikan bisa lebih baik, sejumlah barang berharga seperti perhiasan harus dijual. “Alhamdulilah mendapatkan bantuan RTLH, sudah menambah biaya Rp 6.000.000, agar rumah lebih layak ditempati,”imbuhnya. <strong>(Ded)<br />
<br />
</strong></p>
↧
September 29, 2014, 11:31 pm
![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Dinas Peternakan Gunungkidul optimis pada 2015 mendatang akan mampu menjadi sentra sapi putih atau peranakan onggole (PO). Terlebih populasi ternak sekarang mencapai 140 ribuu ekor, 80 ribu diantaranya merupakan jenis PO. Dinas bertekad meningkatkan populasinya hingga 7 persen. <br />
<br />
“Sapi putih merupakan ternak asli dari Gunungkidul. Sehinga pemerintah daerah tentu mempertahankan Kabupaten Gunungkidul sebagai plasma nutfah sapi jenis PO,” kata Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul drh Krisna Berlian, Selasa (30/09/2014).<br />
<br />
Dinas lanjutnya, meningkatkan petugas inseminator buatan (IB) dan layanan. Agar layanan terhadap masyarakat semakin meningkat. Pengembangan ternak sapi jenis PO tahap awal untuk dua kecamatan meliputi Wonosari dan Playen. Sebanyak 20 kelompok usaha peternakan akan menjadi contoh dalam pengembangan sapi jenis PO. <br />
<br />
“Akan dikembangkan terlebih dulu di 2 kecamatan yakni Wonosari dan Playen,” imbuhnya.<br />
<br />
Sapi PO tambah drh Krisna memiliki keunggulang dibandingkan kenis lain. Karena daya tahannya kuat, serta reproduksi lebih baik. Termasuk proses adaptasi dengan lingkungan juga lebih cepat. Ke depan sapi jenis PO akan semakin meningkat, karena dikembangkan para peternak di Gunungkidul.<strong>(Ded)</strong><br />
</p>
<div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display:none;"> </div>
<div id="__if72ru4rkjahsdkjhd_once" style="display:none;"> </div>
<div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;"> </div>
<div id="__if72ru4rkjahiuyi_once" style="display:none;"> </div>
↧