![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Untuk menekan terjadinya kerugian akibat bencana alam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul membentuk sekolah siaga bencana. SMKN 1 Ngawen dipilih menjadi proyek percontohan yang dikoordinasi langsung BPBD Yogyakarta.</p>
<p>“Sudah dibentuk sekolah siaga bencana. Harapannya baik siswa, guru, karyawan bisa lebih siap ketika bencana terjadi. SMK Ngawen ditunjuk karena lokasi sekolah berada di kawasan rawan longsor,” kata Budi Harjo SH MH Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul usai apel kesiagsiagaan mengantisipasi bencana alam di Alun-alun Wonosari, Rabu (05/02/2014).</p>
<p>Budi mengungkapkan, pendidikan siap siaga bagi sekolah memang dibutuhkan. Sebab banyak lokasi sekolah yang berada di kawasan rawan bencana. Melalui pembentukan sekolah ini, nantinya bisa diteruskan kepada keluarga ataupun lingkungan dari siswa tinggal.</p>
<p>“SMK 1 Ngawen memang menjadi percontohan untuk sekolah siap siaga bencana, sebab berada di kawasan rawan bencana alam khususnya longsor. Peranan sekolah diperlukan untuk meminimalisir kerugian yang lebih besar jika bencana alam terjadi,”imbuhnya.</p>
<p>Budi Harjo menambahkan, terhitung sejak awal Desember hingga akhir februari sudah ditetapkan menjadi siaga darurat bencana. Oleh sebab itu melalui apel kesiapsiagaan ini dimaksudkan agar seluruh instansi terkait siap terjun jika bencana terjadi di masyarakat. “Penanganan bencana alam memang mendapatkan dukungan berbagai pihak,”ucapnya. <strong>(Ded)</strong></p>