<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Panitia Pangawas Pemilu (Panwaslu) Gunungkidul menyatakan enam kecamatan di Gunungkidul rawan terjadi konflik dalam pelaksanaan pemilu 2014. Ke enam lokasi tersebut meliputi Wonosari, Paliyan, Karangmojo, Ponjong dan Semanu.</p>
<p>“Lima kecamatan memang rawan pada pelaksanaan pemilu, karena memiliki jumlah calon anggota legislatif yang cukup banyak. Panwas sudah melakukan antisipasi dengan melaksanakan sosialisasi titik kerawanan pemilu terhadap petugas kepolisian di polsek serta pihak terkait,” kata Budi Haryanto anggota Panwaslu Gunungkidul, Rabu (28/01/2014).</p>
<p>Dikatakan, potensi dan titik rawan bisa muncul pada prosesi pemilihan. Mulai dari pra pemungutan dan penghitungan suara. Oleh sebab itu, seluruh pengawas pemilu perlu mencermati dan memperhatikan dengan maksimal proses pelaksanaan pemilu, termasuk rekapitulasi suara dari tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) sampai di KPU.</p>
<p>“Menjelang pelaksanaan pemungutan suara juga perlu diantisipasi dengan melakukan pengawasan ‘serangan fajar’ atau politik uang. Alat peraga kampanye juga tidak diperbolehkan ada di sekitar tempat pemungutan suara,” ujarnya. <strong>(Ded)</strong></p>
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Panitia Pangawas Pemilu (Panwaslu) Gunungkidul menyatakan enam kecamatan di Gunungkidul rawan terjadi konflik dalam pelaksanaan pemilu 2014. Ke enam lokasi tersebut meliputi Wonosari, Paliyan, Karangmojo, Ponjong dan Semanu.</p>
<p>“Lima kecamatan memang rawan pada pelaksanaan pemilu, karena memiliki jumlah calon anggota legislatif yang cukup banyak. Panwas sudah melakukan antisipasi dengan melaksanakan sosialisasi titik kerawanan pemilu terhadap petugas kepolisian di polsek serta pihak terkait,” kata Budi Haryanto anggota Panwaslu Gunungkidul, Rabu (28/01/2014).</p>
<p>Dikatakan, potensi dan titik rawan bisa muncul pada prosesi pemilihan. Mulai dari pra pemungutan dan penghitungan suara. Oleh sebab itu, seluruh pengawas pemilu perlu mencermati dan memperhatikan dengan maksimal proses pelaksanaan pemilu, termasuk rekapitulasi suara dari tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) sampai di KPU.</p>
<p>“Menjelang pelaksanaan pemungutan suara juga perlu diantisipasi dengan melakukan pengawasan ‘serangan fajar’ atau politik uang. Alat peraga kampanye juga tidak diperbolehkan ada di sekitar tempat pemungutan suara,” ujarnya. <strong>(Ded)</strong></p>