<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Adanya peringatan dari BMKG jika pada akhir Januari 2014 ada angin kencang di perairan selatan Pulau Jawa, membuat para nelayan takut melaut. Sejak Selasa (28/01/2014) hampir seluruh nelayan berhenti melaut, jika ada yang memaksakan tetap berlayar pun pasti tidak akan dan akan segera merapat ke darat.</p>
<p>Tim SAR Pantai Baron, Marjono Koordinator mengatakan, hanya ada 5 perahu dari sekitar 65 perahu yang berani melaut. “Nelayan lainnya memilih berada di rumah kebetulan selama dua hari hujan mengguyur cukup deras,” katahya di Baron, Rabu (29/01/2014).</p>
<p>Rujimanto nelayan di Pantai Ngandong, Tepus yang juga Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Gunungkidul juga membenarkan, akibat ramalan cuaca tersebut membuat seluruh aktifitas nelayan mulai dari Pantai Sadeng Girisubo sampai Pantai Gesing Panggang berhenti total. Sambil menunggu cuaca membaik, para nelayan banyak yang mencari pekerjaan lain, baik sebagai buruh bangunan, buruh pertanian bahkan ada yang mencari batu putih untuk dijual. <strong>(Awa)</strong></p>
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Adanya peringatan dari BMKG jika pada akhir Januari 2014 ada angin kencang di perairan selatan Pulau Jawa, membuat para nelayan takut melaut. Sejak Selasa (28/01/2014) hampir seluruh nelayan berhenti melaut, jika ada yang memaksakan tetap berlayar pun pasti tidak akan dan akan segera merapat ke darat.</p>
<p>Tim SAR Pantai Baron, Marjono Koordinator mengatakan, hanya ada 5 perahu dari sekitar 65 perahu yang berani melaut. “Nelayan lainnya memilih berada di rumah kebetulan selama dua hari hujan mengguyur cukup deras,” katahya di Baron, Rabu (29/01/2014).</p>
<p>Rujimanto nelayan di Pantai Ngandong, Tepus yang juga Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Gunungkidul juga membenarkan, akibat ramalan cuaca tersebut membuat seluruh aktifitas nelayan mulai dari Pantai Sadeng Girisubo sampai Pantai Gesing Panggang berhenti total. Sambil menunggu cuaca membaik, para nelayan banyak yang mencari pekerjaan lain, baik sebagai buruh bangunan, buruh pertanian bahkan ada yang mencari batu putih untuk dijual. <strong>(Awa)</strong></p>