![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Sebanyak 300 peserta Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket B tidak hadir dalam ujian nasional. Sebagian besar mereka sudah terlanjur bekerja keluar daerah. Tetapi ada juga yang sedang melahirkan dan sakit. Sementara ada juga dari mereka yang baru saja bekerja dan tidak mendapatkan ijin dari tempat kerjanya. <br />
<br />
“Tetapi secara umum pelaksanaan berjalan lancar,” kata Drs Supriyadi MPd, Kabid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUDNI) Disdikpora Gunungkidul, Rabu (24/04/2013).<br />
<br />
Jumlah peserta UNPK Paket B 2.487 orang. Sehingga jumlah yang tidak hadir lebih dari 10 persen. Realitas ini tentu sesuai dengan kondisi masyarakat. Sebagian besar peserta sudah berkeluarga dan mencari nafkah. Setiap ada kesempatan kerja, mereka berangkat. Sehingga ketika merantau atau bekerja, sulit untuk memadukan kesibukannya dengan pelaksanaan ujian. <br />
<br />
“Mereka tetap diberikan kesempatan untuk dapat UNPK paket B. Baik dalam UN susulan atau tahun berikutnya,” tambahnya.<br />
<br />
Sementara Hj Badingah S.Sos, Bupati Gunungkidul di dampingi Drs Kusmanto Kabid Pendidikan Lanjutan Pertama (PLP) Disdikpora meninjau Kelompok Kerja (Pojka) SMP 1 Playen dan beberapa sekolah lain. Termasuk pelaksanaan ujian sekolah swasta SMP Eka Kapti Karangmojo. Bupati menyambut gembira seluruh rangkaian UN berjalan sesuai dengan ketentuan. <br />
<br />
“Mudah-mudahan hasilnya sebagaimana diharapkan kita semua,” tandasnya.<br />
<br />
Pantauan di SMPN I Semin, pelaksanaan UN berjalan cukup tertib. Menurut Kepala SMPN I Semin Suparjono SPd, baik naskah soal maupun lembar jawab lengkap. Tidak ditemukan kendala berarti. Sebanyak 160 siswa hadir seluruhnya, digabung dengan 3 siswa dari SMP Gotro dan 11 siswa SMP Bopkri. <br />
<br />
“Ujian dikerjakan selama dua jam, dengan mata yang diujikan Matematika,” imbuhnya.<strong> (Ded) </strong></p>