<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Dugaan korupsi dana desa menyeret mantan kepala Desa Serut Gedangsari R Syt. Kejaksaan negeri Wonosari telah menetapkaN Syt yang juga Ketua DPD Partai Nasdem Gunungkidul sebagai tersangka kasus dugaan penyimpanggan anggaran desa serut senilai kurang lebih Rp 500 juta.</p>
<p>Meski sudah ditetapkan menjadi tersangka, kejaksaan belum melakukan upaya penahanan. “Penetapan tersangka Syt setelah petugas memeriksan lebih dari 15 saksi,” kata Kasi Pidsus Kejari Wonosari Sigit Kristyanto SH, Rabu (20/11/2013).</p>
<p>Ditanya tentang rincian item korupsi, Sigit belum bisa menjelaskan. Karena masih dalam penelusuran, sehingga jika diungkap ditakutkan ada upaya untuk mengaburkan unsure melawan hukum tersebut. Yang jelas penyimpangan anggaran tersebut berada di pemerintahan desa Serut, bentuk bisa melalui uang yang seharusnya menjadi pendapatan atau kas desa tetapi tidak ada. “Temuan unsure melawan hukum tersebut ada, sehingga dari penyelidikan ditingkatkan menjadi penyidikan dan menyeret tersangka Syt selaku mantan kades Serut,” jelasnya.</p>
<p>Pemanggilan tersangka, ditargetkan akan dilakukan minggu depan. Kejaksaan lanjutnya, masih melakukan pengumpulan bukti-bukti, karena prosesnya masih tetap berjalan. Terkait dengan kerugian negara tersebut, selain melakukan penghitungan, kejaksaan juga akan meminta audit dari BPKB untuk lebih jelas tepatnya berapa jumlah kerugian negara. <strong>(Ded)</strong></p>
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Dugaan korupsi dana desa menyeret mantan kepala Desa Serut Gedangsari R Syt. Kejaksaan negeri Wonosari telah menetapkaN Syt yang juga Ketua DPD Partai Nasdem Gunungkidul sebagai tersangka kasus dugaan penyimpanggan anggaran desa serut senilai kurang lebih Rp 500 juta.</p>
<p>Meski sudah ditetapkan menjadi tersangka, kejaksaan belum melakukan upaya penahanan. “Penetapan tersangka Syt setelah petugas memeriksan lebih dari 15 saksi,” kata Kasi Pidsus Kejari Wonosari Sigit Kristyanto SH, Rabu (20/11/2013).</p>
<p>Ditanya tentang rincian item korupsi, Sigit belum bisa menjelaskan. Karena masih dalam penelusuran, sehingga jika diungkap ditakutkan ada upaya untuk mengaburkan unsure melawan hukum tersebut. Yang jelas penyimpangan anggaran tersebut berada di pemerintahan desa Serut, bentuk bisa melalui uang yang seharusnya menjadi pendapatan atau kas desa tetapi tidak ada. “Temuan unsure melawan hukum tersebut ada, sehingga dari penyelidikan ditingkatkan menjadi penyidikan dan menyeret tersangka Syt selaku mantan kades Serut,” jelasnya.</p>
<p>Pemanggilan tersangka, ditargetkan akan dilakukan minggu depan. Kejaksaan lanjutnya, masih melakukan pengumpulan bukti-bukti, karena prosesnya masih tetap berjalan. Terkait dengan kerugian negara tersebut, selain melakukan penghitungan, kejaksaan juga akan meminta audit dari BPKB untuk lebih jelas tepatnya berapa jumlah kerugian negara. <strong>(Ded)</strong></p>