<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Sebanyak 20 telaga di Gunungkidul pada tahun 2013 ini direvitalisasi. Langkah tersebut dimaksudkan menangani bencana kekeringan yang terjadi setiap tahun. Revitalisasi bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO). Gunungkidul sendiri memiliki 282 telaga yang tersebar di delapan belas kecamatan.</p>
<p>“Memang dilakukan revitalisasi 20 telaga,” kata Ir Syarief Armunanto MSi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Rabu (04/09/2013).</p>
<p>Upaya revitalisasi, lanjutnya dilakukan dengan pembangunan sarana fisik, termasuk di dalamnya membuat kawasan telaga lebih asri melalui penanaman pohon. Jika sudah dilaksanakan revitalisasi, harapannya telaga-telaga di Gunungkidul yang tersebar di seluruh kecamatan ini akan mampu menampung air, sehingga ketika musim kemarau mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.</p>
<p>“Selain telaga, pemerintah daerah terus mengusahakan pembangunan embung. Salah satunya sudah berhasil di Nglanggeran Patuk,” imbuhnya.</p>
<p>Penanganan kebutuhan air bersih, juga melalui penambahan jumlah Sistem Penyediaan Air Minum Desa (SPAMDes). Pembangunan saran tersebut dikelola masyarakat dan dikembangkan di wilayah yang memiliki sumber air. Pemerintah daerah membantu dalam pembangunannya, sehingga SPAMDes dapat dipergunakan secara maksimal oleh masyarakat. “Memang PDAM tidak bisa menjangkau seluruh wilayah Gunungkidul, oleh sebab itu dikembangkan SPAMDes,” jelasnya. <strong>(Ded)</strong></p>
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Sebanyak 20 telaga di Gunungkidul pada tahun 2013 ini direvitalisasi. Langkah tersebut dimaksudkan menangani bencana kekeringan yang terjadi setiap tahun. Revitalisasi bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO). Gunungkidul sendiri memiliki 282 telaga yang tersebar di delapan belas kecamatan.</p>
<p>“Memang dilakukan revitalisasi 20 telaga,” kata Ir Syarief Armunanto MSi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Rabu (04/09/2013).</p>
<p>Upaya revitalisasi, lanjutnya dilakukan dengan pembangunan sarana fisik, termasuk di dalamnya membuat kawasan telaga lebih asri melalui penanaman pohon. Jika sudah dilaksanakan revitalisasi, harapannya telaga-telaga di Gunungkidul yang tersebar di seluruh kecamatan ini akan mampu menampung air, sehingga ketika musim kemarau mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.</p>
<p>“Selain telaga, pemerintah daerah terus mengusahakan pembangunan embung. Salah satunya sudah berhasil di Nglanggeran Patuk,” imbuhnya.</p>
<p>Penanganan kebutuhan air bersih, juga melalui penambahan jumlah Sistem Penyediaan Air Minum Desa (SPAMDes). Pembangunan saran tersebut dikelola masyarakat dan dikembangkan di wilayah yang memiliki sumber air. Pemerintah daerah membantu dalam pembangunannya, sehingga SPAMDes dapat dipergunakan secara maksimal oleh masyarakat. “Memang PDAM tidak bisa menjangkau seluruh wilayah Gunungkidul, oleh sebab itu dikembangkan SPAMDes,” jelasnya. <strong>(Ded)</strong></p>