<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) di Tleseh, Playen, Gunungkidul akan dilengkapi dengan atraksi gajah. Direncanakan Tahura menjadi objek wisata pendidikan dan konservasi, sebab di dalamnya akan dibangun Taman Pintar.</p>
<p>“Tahura akan dikembangkan menjadi tiga zona meliputi area konservasi, pengembangan wisata dan pendukung atau penyangga,” kata Kasi Pemanfaatan Hasil Hutan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Gunungkidul, M Topik di kantornya, Selasa (02/09/2013).</p>
<p>Area konservasi, lanjut Topik, untuk pelestarian tanaman-tanaman langka, sedangkan pengembangan wisata untuk atraksi gajah, taman pintar guna mendukung wisata pendidikan lingkungan. Sementara zona penyanggga, merupakan pengembangan kompleks Tahura, termasuk keberadaan Rest Area serta pemberdayaan masyarakat. “Penangkaran rusa yang sudah dikembangkan sebelumnya, juga menjadi kawasan penduduk Tahura,” ujarnya.</p>
<p>Topik menambahkan, untuk pengelolaannya kini dilakukan Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY. Sekarang dalam tahapan awal, untuk pembangunan sejumlah gedung serta jalur di kawasan Tahura.</p>
<p>Untuk fasilitas pendukung air maupun listrik memang masih kurang, namun sejalan dengan tahapan rencana pembangunan, harapannya nanti bisa maksimal. “Keberadaan Tahura diharapkan mampu menjadi wisata pendidikan, yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya. <strong>(Ded)</strong></p>
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) di Tleseh, Playen, Gunungkidul akan dilengkapi dengan atraksi gajah. Direncanakan Tahura menjadi objek wisata pendidikan dan konservasi, sebab di dalamnya akan dibangun Taman Pintar.</p>
<p>“Tahura akan dikembangkan menjadi tiga zona meliputi area konservasi, pengembangan wisata dan pendukung atau penyangga,” kata Kasi Pemanfaatan Hasil Hutan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Gunungkidul, M Topik di kantornya, Selasa (02/09/2013).</p>
<p>Area konservasi, lanjut Topik, untuk pelestarian tanaman-tanaman langka, sedangkan pengembangan wisata untuk atraksi gajah, taman pintar guna mendukung wisata pendidikan lingkungan. Sementara zona penyanggga, merupakan pengembangan kompleks Tahura, termasuk keberadaan Rest Area serta pemberdayaan masyarakat. “Penangkaran rusa yang sudah dikembangkan sebelumnya, juga menjadi kawasan penduduk Tahura,” ujarnya.</p>
<p>Topik menambahkan, untuk pengelolaannya kini dilakukan Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY. Sekarang dalam tahapan awal, untuk pembangunan sejumlah gedung serta jalur di kawasan Tahura.</p>
<p>Untuk fasilitas pendukung air maupun listrik memang masih kurang, namun sejalan dengan tahapan rencana pembangunan, harapannya nanti bisa maksimal. “Keberadaan Tahura diharapkan mampu menjadi wisata pendidikan, yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya. <strong>(Ded)</strong></p>