Quantcast
Channel: Gunungkidul - KRjogja.com
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2932

Ribuan Sekolah di DIY Rawan Bencana

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com) </strong>- Sebanyak 301 desa di DIY masuk dalam kawasan rawan bencana alam. Bahkan memiliki sekolah rawan bencana berjumlah 2.906 unit. Khusus di Gunungkidul, dari 124 desa rawan bencana, lebih dari 1.000 sekolah berada di kawasan rentan. Oleh karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY dan Gunungkidul membentuk Sekolah Siaga Bencana (SSB) serta Desa Tangguh Bencana (Destana). <br /> <br /> &ldquo;Pembentukan SSB dimaksudkan agar warga sekolah lebih siap menghadapi bencana,&rdquo; kata Kabid pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY Ir Heri Siswanto di damping Kepala BPBD Gunungkidul Budi Harjo SH MH usai meresmikan SMPN 3 Nglipar sebagai SSB, Rabu (25/5).<br /> <br /> Diungkapkan, pembentukan SSB dimulai dengan peningkatan kapasitas warga sekolah. Baik melakukan penyusunan dokumen, perencanaan, mitigasi bencana. Serta melakukan simulasi penanggulangan bencana alam. Khusus di SMPN 3 Nglipar memang berada di wilayah rawan longsor, serta banjir. Karena berada di dekat jalur sungai. &ldquo;Kemampuan dalam mengantisipasi bencana diharapkan bisa diteruskan. Artinya ketika siswa sudah lulus, bisa diteruskan ke siswa baru. Sehingga kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana lebih bagus,&rdquo;imbuhnya.<br /> <br /> Wakil Bupati Gunungkidul Drs H Immawan Wahyudi MH menuturkan, pembentukan SSB tentunya menjadi warga sekolah lebih siap menghadapi bencana. Terlebih penanaman kesiapsiagaan sejak dini bisa meminimalisir dampak terjadinya bencana alam. Gunungkidul memang memiliki kawasan rawan bencana baik longsor, gempa bumi, maupun banjir. &ldquo;Pengenalan penanggulangan bencana lebih dini tentu memberikan bekal yang cukup ketika bencana alam terjadi,&rdquo;jelasnya.<strong> (Ded)<br /> </strong></p>

Viewing all articles
Browse latest Browse all 2932

Trending Articles