<p>WONOSARI (KRjogja.com) - Sampai awal bulan April ada 351 kasus demam berdarah (DB), dua diantaranya meninggal dunia. Kasus terbanyak bulan Februari 134 kasus, Januari 124 kasus, Maret 88 kasus dan awal April 5 kasus. <br />
<br />
Dua yang meninggal, 1 di Kecamatan Karangmojo bulan Februari, satu di Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen awal bulan ini. Di Desa Jurangjero jumlahnya kasus tidak 25 kasus, tetapi hanya 6 kasus. Januari, Februari, Maret masing-masing 1 kasus, April 3 kasus 1 meninggal dunia. <br />
<br />
“Dinas sudah melakukan foging di Desa Jurangjero tanggal 11 April dan akan diulang 18 April yang akan datang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Drs Agus Prihastoro, Selasa (12/4/2016).<br />
<br />
Dinas Kesehatan memberi klarifikasi atas informasi adanya 25 kasus DB di Jurangrejo. Setelah dicek ternyata hanya enam kasus, satu meninggal dunia. Mungkin saja ada warga yang sakit panas banyak, tetapi tidak semua demam berdarah. (Ewi)</p>
<p>WONOSARI (KRjogja.com) - Sampai awal bulan April ada 351 kasus demam berdarah (DB), dua diantaranya meninggal dunia. Kasus terbanyak bulan Februari 134 kasus, Januari 124 kasus, Maret 88 kasus dan awal April 5 kasus. <br />
<br />
Dua yang meninggal, 1 di Kecamatan Karangmojo bulan Februari, satu di Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen awal bulan ini. Di Desa Jurangjero jumlahnya kasus tidak 25 kasus, tetapi hanya 6 kasus. Januari, Februari, Maret masing-masing 1 kasus, April 3 kasus 1 meninggal dunia. <br />
<br />
“Dinas sudah melakukan foging di Desa Jurangjero tanggal 11 April dan akan diulang 18 April yang akan datang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Drs Agus Prihastoro, Selasa (12/4/2016).<br />
<br />
Dinas Kesehatan memberi klarifikasi atas informasi adanya 25 kasus DB di Jurangrejo. Setelah dicek ternyata hanya enam kasus, satu meninggal dunia. Mungkin saja ada warga yang sakit panas banyak, tetapi tidak semua demam berdarah. (Ewi)</p>