<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com)</strong> - Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos sempat ‘marah’ saat membuka Rapat Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021 di Bangsal Sewakapraja, Wonosari, Rabu (06/04/2016). Saat bupati mengabsen daftar hadir peserta rapat diketahui dari 18 camat di Gunungkidul, hanya 3 camat yang datang. <br />
<br />
Sebanyak 15 camat hanya diwakili petugas kecamatan. “ Camat pada hadir semua tidak ini,” kata Badingah sebelum membuka rapat.<br />
<br />
Hanya ada tiga camat yang berdiri saat diabsen bupati yakni Camat Wonosari Drs Iswandoyo MM, Camat Gedangsari Muhammad Setyawan Indriyanto SH MSi dan Camat Paliyan Drs H Marwata Hadi MSi. Sedangkan 15 lainnya hanya diwakilkan. Selain itu, ada juga pejabat setingkat kepala dinas yang tidak hadir dan terlambat datang. “Saya mengabsen peserta rapat karena banyak kursi kosong. Rapat kosultasi publik RPJMD cukup penting, sehingga nantinya jangan sampai ada protes ketika ditetapkan,”jelasnya.<br />
<br />
Dalam paparannya Badingah mengungkapkan, Gunungkidul bertekad mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik. Termasuk menjadi tujuan wisata berbudaya serta memiliki daya saing. Untuk mencapai pemerintahan yang baik, serta tercapainya program kerja, tentunay diperlukan sistem pengawasan maksimal. Termasuk mendorong peningkatan sumber daya manusia. “Pengelolaa pariwisata, kesehatan, infrastruktur, pertanian dan lain semakin ditingkatkan,”imbuhnya.<strong> (Ded)</strong><br />
</p>
<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com)</strong> - Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos sempat ‘marah’ saat membuka Rapat Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021 di Bangsal Sewakapraja, Wonosari, Rabu (06/04/2016). Saat bupati mengabsen daftar hadir peserta rapat diketahui dari 18 camat di Gunungkidul, hanya 3 camat yang datang. <br />
<br />
Sebanyak 15 camat hanya diwakili petugas kecamatan. “ Camat pada hadir semua tidak ini,” kata Badingah sebelum membuka rapat.<br />
<br />
Hanya ada tiga camat yang berdiri saat diabsen bupati yakni Camat Wonosari Drs Iswandoyo MM, Camat Gedangsari Muhammad Setyawan Indriyanto SH MSi dan Camat Paliyan Drs H Marwata Hadi MSi. Sedangkan 15 lainnya hanya diwakilkan. Selain itu, ada juga pejabat setingkat kepala dinas yang tidak hadir dan terlambat datang. “Saya mengabsen peserta rapat karena banyak kursi kosong. Rapat kosultasi publik RPJMD cukup penting, sehingga nantinya jangan sampai ada protes ketika ditetapkan,”jelasnya.<br />
<br />
Dalam paparannya Badingah mengungkapkan, Gunungkidul bertekad mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik. Termasuk menjadi tujuan wisata berbudaya serta memiliki daya saing. Untuk mencapai pemerintahan yang baik, serta tercapainya program kerja, tentunay diperlukan sistem pengawasan maksimal. Termasuk mendorong peningkatan sumber daya manusia. “Pengelolaa pariwisata, kesehatan, infrastruktur, pertanian dan lain semakin ditingkatkan,”imbuhnya.<strong> (Ded)</strong><br />
</p>