![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) </strong>- Perkumpulan Pemberantasan Tubercolosis Indonesia (PPTI) Gunungkidul menemukan 247 suspek TBC sepanjang tahun 2015. Temuan ini dihimpun 38 kader dari 18 kecamatan dan setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, 8 orang dinyatakan positif menderita tubercolosis. <br />
<br />
"Setelah dilakukan pengobatan, 3 orang sembuh, 1 meninggal dunia, dan 3 orang tidak melanjutkan pengobatan. Selain menerjunkan kader, PPTI mendorong peran masyarakat untuk aktif memberantas TBC,” kata Ketua PPTI Gunungkidul Eko Subiyantoro SH, Msi, Selasa (5/4/2016).<br />
<br />
Jumlah temuan PPTI belum menunjukan seluruh kasus yang ada di Gunungkidul. Meski demikian setidaknya dapat membantu pemerintah, dalam hal ini Dinas Kesehatan dalam rangka mempercepat pemberantasan penyakit tersebut. Para kader PPTI, tidak hanya menemukan kasus, tetapi juga mendampingi pasien untuk berobat dan memberikan bimbingan kepada yang bersangkutan untuk tertib dalam penyembuhan. Pengobatan penderita TBC memakan waktu lama dan mahal. Untuk pengobatan dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan. “Minum obat secara teratur dan tidak boleh putus,” tambahnya.<br />
<br />
Sehubungan dengan proses pengobatan yang panjang diperlukan peran keluarga dan masyarakat untuk membantu meningkatkan kesadaran bagi penderita. Salah satu langkah yang ditempuh PPTI memberikan penyuluhan kepada masyarakat, agar bukan saja membantu menemukan suspek tubercolosis tetapi juga mengawal untuk penyembuhannya. Pemerintah menyediakan dana yang cukup untuk pengobatan penderita penyakit menular ini. <strong>(Ewi)</strong></p>