![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Harga ternak besar dan kecil di Gunungkidul sejak dua pekan ini menurun drastis. Tetapi ironisnya harga daging di pasar masih cukup tinggi. Menurunnya harga ternak hidup ini membuat petani cemas, karena budidaya ternak saat ini banyak mengalami kerugian. Demikian pula banyak pedagang sapi lokal juga mengeluh karena mengalami kerugian.<br />
<br />
Dari pantauan harga ternak di Pasar Hewan Siyonoharjo, Senin (29/02/2016) harga sapi mengalami penurunan antara Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta setiap ekor. Sedangkan harga kambing menurun antara Rp 300 ribu - Rp 400 ribu setiap ekor. “harga ternak akhir-akhir ini benar-benar amblek,” kata Suripto pedagang kambing di Pasar Siyonoharjo yang ditemui KR.<br />
<br />
Hal serupa dibenarkan oleh Purwanto blantik sapi asal Panggang, bahwa setiap pasaran pihaknya harus menanggung kerugian antara Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Pedagang sapi ini membeli sapi betina dengan harga Rp 17 juta namun setelah dibawa ke pasar hanya ditawar Rp 15 juta, akhirnya sapi dibawa pulang kembali. Sedangkan sepekan kemudian harga sapi pejantan yang dibeli dari peternak Rp 20 juta tetapi dijual di pasar hanya laku Rp 17,5 juta.<br />
<br />
Sementara dari pantauan harga daging di Pasar Argosari Wonosari, harga daging klas I masih bertengger Rp 115.000/kilogram dan daging nomor 2 seharga Rp 110.000/kilogram sedangkan harga daging kambing masih Rp 85.000/kilogram kata Ny Runtik.<br />
<br />
Ketika ditanya kenapa harga daging masih tinggi sementara harga ternak menurun, pedagang daging ini tidak bisa menjawab hanya diam.<br />
<br />
Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul drh Krisna Berlian yang dikonfirmasi terpisah mengakui menurunnya harga ternak sapi dan kambing akhir-akhir ini. Menurutnya hukum pasar untuk ternak dan daging tampaknya sudah tidak berlaku di pasaran. Mestinya ketika harga ternak turun, akan diikuti turunnya harga daging, tetapi fakta dilapangan tidak demikian katanya.<br />
<br />
Penyebab menurunnya harga ternak selain banyaknya peternak menjual sapi dan kambing untuk keperluan tertentu, juga pengiriman sapi dan kambing ke luar daerah terutama ke Jakarta dan Bandung mengalami penurunan berkisar 20 persen. <strong>(Awa)<br />
</strong></p>