![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)- </strong>Tanaman padi tadah hujan di kecamatan Purwosari, mengalami gangguan yakni serangan hama, penyakit dan kekeringan. Sekitar 270 hektar atau 15 persen dari total tanaman padi lahan kering di Kecamatan Purwosari seluas 1.825 hektare, dikhawatirkan gagal panen, atau puso, akibat serangan virus kresek dan hama uret. <br />
<br />
"Para petani sudah tidak tega lagi melihat tanaman yang sudah sekarat, bahkan sebagian tanaman padi yang diperkirakan sudah tidak bisa berproduksi dibabat oleh pemiliknya, yang rencananya akan diganti dengan tanaman lainnya," kata Koordinator Balai Penyuluh PertanianPerikanan dan Kerhutanan (BP3K) Kecamatan Purwosari Irianto didampingi dua Petugas Penyuluh Lapangan(PPL) Sumijo dan Tumiyo kepada KRjogja.com, Kamis (25/02/2016).<br />
<br />
Dari pengamatan yang dilakukan PPL bersama Petugas Pengamat Organisme Tanaman serangan hama paling parah terjadi di Desa Giricahyo dan Giripurwo yang tingkat serangannya mencapai 60 persen dari luas lahan, Desa Giritirto sekitar 40 persen dan Girijati yang sebagian merupakan lahan sawah hanya sekitar 25 persen.<br />
<br />
Suwarno salah seroang tokoh masyarakat Giritirto yang juga mantan kades membenarkan, bahwa pada musim tanam tahun ini petani bakal gagal panen akibat serangan hama dan penyakit. <strong>(Awa)<br />
</strong></p>