<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Sebanyak 50.000 jiwa dari 10.000 pelanggan air di Kawasan Pesisir selatan,� Kecamatan Tepus, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Paliyan dan� Kecamatan Saptosari kesulitan air menyusul macetnya pengoperasian pompa PDAM Cabang Baron, Kecamatan Tanjungsari karena kekurangan� daya listrik. Untuk mengoperasikan pompa air Cabang Baron minimal butuh daya 380 V, tetapi aliran listriknya hanya bergerak antara 330 V sampai 350 V. <br />
<br />
“Kemampuan suplai hanya untuk 1.500 pelanggan dari 10.000 pelanggaran yang membutuhkan,” kata Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Handayani H Isnawan Fibrianto SE, Kamis (19/2/2016).<br />
<br />
Dalam rangka mengatasi daya litsrik PDAM Wonosari sudah melakukan komunikasi dengan Pimpinan Ranting PLN Wonosari, tetapi masalah daya tidak dapat di atasi tingkat ranting. Sekarang ini baru dalam proses penggantian trafo yang kemungkinan memakan waktu sekitar satu bulan. Untuk sekarang masalah tersebut belum ada jalan keluarnya. Sementara masyarakat terus menuntut suplai kebutuhan air. Pelanggan tidak mudah diterangkan penyebabnya, tetapi PDAM yang terus menjadi tumpuan untuk mendapat suplai air. Pimpinan PLN Ranting Wonosari belum dapat dihubungi. “Bapak sedang ada tugas luar,” kata seorang karyawannya.<br />
<br />
Dirut PDAM Tirto Handayani� berharap masyarakat dapat memahami masalah yang dihadapi bukan soal air semata tetapi menyangkut kebutuhan daya listrik, yang dalam hal ini pihak PLN Wonosari juga belum dapat mencari jalan keluarnya. PDAM akan berusaha keras untuk dapat� menyelesaikan masalah� secara terpadu. Sebab, jika berlarut-larut akan berpengaruh terhadap persediaan air di lokasi wisata pantai selatan. Untungnya saat ini musim penghujan sehingga sebagian kebutuhan air dapat ditopang dari� air hujan. <br />
<br />
“Jika sampai musim kemarau belum teratasi akan menjadi masalah besar bagi masyarakat dan wisatawan,” demikian Dirut PDAM Tirto Handayani Wonosari H Isnawan Fibrianto SE. <strong>(Ewi)</strong><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
�</p>
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Sebanyak 50.000 jiwa dari 10.000 pelanggan air di Kawasan Pesisir selatan,� Kecamatan Tepus, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Paliyan dan� Kecamatan Saptosari kesulitan air menyusul macetnya pengoperasian pompa PDAM Cabang Baron, Kecamatan Tanjungsari karena kekurangan� daya listrik. Untuk mengoperasikan pompa air Cabang Baron minimal butuh daya 380 V, tetapi aliran listriknya hanya bergerak antara 330 V sampai 350 V. <br />
<br />
“Kemampuan suplai hanya untuk 1.500 pelanggan dari 10.000 pelanggaran yang membutuhkan,” kata Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Handayani H Isnawan Fibrianto SE, Kamis (19/2/2016).<br />
<br />
Dalam rangka mengatasi daya litsrik PDAM Wonosari sudah melakukan komunikasi dengan Pimpinan Ranting PLN Wonosari, tetapi masalah daya tidak dapat di atasi tingkat ranting. Sekarang ini baru dalam proses penggantian trafo yang kemungkinan memakan waktu sekitar satu bulan. Untuk sekarang masalah tersebut belum ada jalan keluarnya. Sementara masyarakat terus menuntut suplai kebutuhan air. Pelanggan tidak mudah diterangkan penyebabnya, tetapi PDAM yang terus menjadi tumpuan untuk mendapat suplai air. Pimpinan PLN Ranting Wonosari belum dapat dihubungi. “Bapak sedang ada tugas luar,” kata seorang karyawannya.<br />
<br />
Dirut PDAM Tirto Handayani� berharap masyarakat dapat memahami masalah yang dihadapi bukan soal air semata tetapi menyangkut kebutuhan daya listrik, yang dalam hal ini pihak PLN Wonosari juga belum dapat mencari jalan keluarnya. PDAM akan berusaha keras untuk dapat� menyelesaikan masalah� secara terpadu. Sebab, jika berlarut-larut akan berpengaruh terhadap persediaan air di lokasi wisata pantai selatan. Untungnya saat ini musim penghujan sehingga sebagian kebutuhan air dapat ditopang dari� air hujan. <br />
<br />
“Jika sampai musim kemarau belum teratasi akan menjadi masalah besar bagi masyarakat dan wisatawan,” demikian Dirut PDAM Tirto Handayani Wonosari H Isnawan Fibrianto SE. <strong>(Ewi)</strong><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
�</p>