![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Menjadi santri, tidak boleh hanya pasrah dan berdoa, tetapi juga mengubah pola piker. Artinya santri perlu memahami dan mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dipergunakan secara positip. Hal tersebut penting dilakukan, agar santri sebagai salah satu generasi penerus bangsa memiliki pondasi agama yang kuat dan dibekali dengan iptek. Demikian dikatakan Ketua umum Forum Dialog Nusantara (FDN) yang juga dewan pakar PB NU, Dr Ing. Ilham Habibie dihadapan ratusan santri Ponpes Darul Qur’an Wal Irsad Wonosari, Kamis (25/7/2013) malam.</p>
<p>Diungkapkan, pendidikan menjadi salah satu hal utama dalam mendukung perubahan. Santri juga harus berjuang maksimal, dengan menuntut ilmu setinggi-tingginya. Kemampuan pendidikan santri ditambah dengan bekal pendidikan yang cukup serta didukung kemampuan mempelajari dan mengimplementasikan iptek, santri akan mampu menjadi pemimpin bangsa. Sehingga bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. “Kemampuan iptek menjadi salah satu faktor keberhasilan seseorang,” kata putra mantan presiden BJ Habibie ini.</p>
<p>Pimpinan Ponpes Darul Qur’an KH Kharis Masduki menjelaskan, mendukung langkah putra mantan presiden agar santri memiliki kemampuan dan mempelajari iptek. Untuk mendukung kegiatan santri, sarana iptek juga sudah berdiri diantaranya SMK multimedia, dan radio komunitas. <strong>(Ded)</strong></p>