<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Setelah beberapa waktu yang lalu melakukan penindakan di Kecamatan Gedangsari, Polres Gunungkidul kembali menghentikan kegiatan penambangan ilegal di Desa Bunder,Patuk,Gunungkidul dan mengamankan 1 unit alat berat (back hoe) dan truk dump. Lima pekerja dimintai keterangan dan terhadap pemilik usaha masih ditelusuri polisi, jika hasil pemeriksaan dinyatakan melanggar pemilik usaha maupun pihak yang terlibat dalam aksi penambangan liar akan dikenai sanksi.</p>
<p>“Petugas masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pekerja penambangan liar ini,” kata Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Mustijat Priyambodo SIK, Rabu (27/01/2016).</p>
<p>Sebenarnya, sudah beberapa waktu terakhir ini aktivitas penambangan atau pengerukan tanah tersebut diawasi polisi. Setelah dipastikan aktivitas tersebut ilegal, polisi langsung menerjunkan personel untuk melakukan penggerebekan.</p>
<p>Selain backhoe dan truk, ada 5 pekerja turut diamankan polisi yakni Sk (40) dan Arf (33) keduanya warga Piyungan Bantul, Ek (30) warga Magelang Jawa Tengah, Mry (43) warga Patuk Gunungkidul, Sg (33) warga Sleman. “Mereka sedang kami mintai keterangan dan jika ditemukan indikasi pidana dan pelanggaran terhadap undang-undang akan kami tindak,” imbuhnya.</p>
<p>Diketahui kegiatan penambangan ini yakni pengerukan tanah, tetapi tanah yang dikeruk ini kemudian dijualbelikan. Semua keterangan dari masing-masing pekerja akan terus didalami karena jika benar kegiatan penambangan ini menyalahi aturan mereka bisa dikenai sanksi atas pelanggaran pasal 158 UU No. 4 tahun 2009 tentang mineral dan batubara (minerba).</p>
<p>Penghentian penambangan liar ini memang bukan kali pertama dilakukan kepolisian tetapi sudah beberapa kali termasuk yang terjadi di Kecamatan Gedangsari. Tindakan tegas kepolisian dilakukan lantaran mereka yang sudah dikenai sanksi tidak membuat jera pihak lain untuk melakukan kegiatan penambangan liar. <strong>(Ded)</strong></p>
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Setelah beberapa waktu yang lalu melakukan penindakan di Kecamatan Gedangsari, Polres Gunungkidul kembali menghentikan kegiatan penambangan ilegal di Desa Bunder,Patuk,Gunungkidul dan mengamankan 1 unit alat berat (back hoe) dan truk dump. Lima pekerja dimintai keterangan dan terhadap pemilik usaha masih ditelusuri polisi, jika hasil pemeriksaan dinyatakan melanggar pemilik usaha maupun pihak yang terlibat dalam aksi penambangan liar akan dikenai sanksi.</p>
<p>“Petugas masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pekerja penambangan liar ini,” kata Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Mustijat Priyambodo SIK, Rabu (27/01/2016).</p>
<p>Sebenarnya, sudah beberapa waktu terakhir ini aktivitas penambangan atau pengerukan tanah tersebut diawasi polisi. Setelah dipastikan aktivitas tersebut ilegal, polisi langsung menerjunkan personel untuk melakukan penggerebekan.</p>
<p>Selain backhoe dan truk, ada 5 pekerja turut diamankan polisi yakni Sk (40) dan Arf (33) keduanya warga Piyungan Bantul, Ek (30) warga Magelang Jawa Tengah, Mry (43) warga Patuk Gunungkidul, Sg (33) warga Sleman. “Mereka sedang kami mintai keterangan dan jika ditemukan indikasi pidana dan pelanggaran terhadap undang-undang akan kami tindak,” imbuhnya.</p>
<p>Diketahui kegiatan penambangan ini yakni pengerukan tanah, tetapi tanah yang dikeruk ini kemudian dijualbelikan. Semua keterangan dari masing-masing pekerja akan terus didalami karena jika benar kegiatan penambangan ini menyalahi aturan mereka bisa dikenai sanksi atas pelanggaran pasal 158 UU No. 4 tahun 2009 tentang mineral dan batubara (minerba).</p>
<p>Penghentian penambangan liar ini memang bukan kali pertama dilakukan kepolisian tetapi sudah beberapa kali termasuk yang terjadi di Kecamatan Gedangsari. Tindakan tegas kepolisian dilakukan lantaran mereka yang sudah dikenai sanksi tidak membuat jera pihak lain untuk melakukan kegiatan penambangan liar. <strong>(Ded)</strong></p>