<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Sektor Upaya untuk peningkatan produksi bagi masyarakat Desa Balong, kecamatan Girisubo terus dilakukan, salah satunya mengubah dari lahan tegalan menjadi lahan sawah, agar bisa ditanami minimal 2 kali sampai 3 kali setahun.<br />
<br />
Seperti di Bulak Sawah Dusun Widoro, Desa Balong yang luasnya 25 hektar, kini mulai dicetak menjadi lahan sawah tadah hujan yang mampu menghasilkan tanaman padi dua kali setahun. Lahan sawah ini masih mengandalkan hujan untuk mengairi sawah. Kebetulan Bulak Sawah ini berada di cekungan dan dikelilingi bukit.<br />
<br />
Belum lama ini PJ Bupati Gunungkidul Ir Budi Antono MSi berkunjung ke desa ini untuk melihat kesibukan dan pembangunan di Desa Balong. Bupati menilai bahwa masyarakat memiliki nopvasi tinggi dalam mweningkatkan taraf hidupnya. Masyarakat setempat memohon kepada PJ Bupati agar di Bulak Sawah ini dibangun embung untuk menampung air hujan, yang bisa mengairi sawah setidaknya 25 hektar bahkan bisa diperluas ke bulak didekatnya, kata Kepala Desa Balong Suwardiyanto, kepada <i>KRjogja.com</i></p>
<p><i> Jumat (15/01/2016).<br />
<br />
Saat ini di sekitar bulak ini sudah ada Bendungan Buhu namun belum mampu menyimpan air sepanjang tahun. “:Jika didekatnya dibangun embung seperti di Nglanggeran dan Sriten, petani akan semakin makmur, karena lahan sawah bisa diairi dari embung tersebut,” ujarnya.<br />
<br />
Bahkan ketika GKR Mangkubumi berkunjung ke desa ini beberapa bulan lalu, ingin menjadikan sekitar Bendungan Buhu dijadikan tempat kemping dan wisata alam, sehingga akan memberdayakan masyarakat sekitarnya, tambah Suwardiyanto.<br />
<br />
Guna mendukung pencetakan sawah baru dan pembangunan embung, masyarakat telah mnembangun jalan usaha tani yang sudah dicorblok dengan dana Program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Melalui Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM) dari Kementerian Desa PDT yang dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Balong. Jalan usaha tani yang dibangun selain untuk melancarkan produksi pertanian sekaligus untuk melancarkan arus lalu lintas menuju objek wisata Pantai Nampu dan Bukit Alam Geologi Gunung Batur yang ada di desa tersebut.<br />
<br />
“Masyarakat secara sinergi bersamaan membangun sektor pariwisata dan pertanian lewat dana PKKPM sebesar Rp 2 miliar,” ujarny Suwardiyanto.<strong> (Awa)<br />
</strong><br />
</i></p>
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Sektor Upaya untuk peningkatan produksi bagi masyarakat Desa Balong, kecamatan Girisubo terus dilakukan, salah satunya mengubah dari lahan tegalan menjadi lahan sawah, agar bisa ditanami minimal 2 kali sampai 3 kali setahun.<br />
<br />
Seperti di Bulak Sawah Dusun Widoro, Desa Balong yang luasnya 25 hektar, kini mulai dicetak menjadi lahan sawah tadah hujan yang mampu menghasilkan tanaman padi dua kali setahun. Lahan sawah ini masih mengandalkan hujan untuk mengairi sawah. Kebetulan Bulak Sawah ini berada di cekungan dan dikelilingi bukit.<br />
<br />
Belum lama ini PJ Bupati Gunungkidul Ir Budi Antono MSi berkunjung ke desa ini untuk melihat kesibukan dan pembangunan di Desa Balong. Bupati menilai bahwa masyarakat memiliki nopvasi tinggi dalam mweningkatkan taraf hidupnya. Masyarakat setempat memohon kepada PJ Bupati agar di Bulak Sawah ini dibangun embung untuk menampung air hujan, yang bisa mengairi sawah setidaknya 25 hektar bahkan bisa diperluas ke bulak didekatnya, kata Kepala Desa Balong Suwardiyanto, kepada <i>KRjogja.com</i></p>
<p><i> Jumat (15/01/2016).<br />
<br />
Saat ini di sekitar bulak ini sudah ada Bendungan Buhu namun belum mampu menyimpan air sepanjang tahun. “:Jika didekatnya dibangun embung seperti di Nglanggeran dan Sriten, petani akan semakin makmur, karena lahan sawah bisa diairi dari embung tersebut,” ujarnya.<br />
<br />
Bahkan ketika GKR Mangkubumi berkunjung ke desa ini beberapa bulan lalu, ingin menjadikan sekitar Bendungan Buhu dijadikan tempat kemping dan wisata alam, sehingga akan memberdayakan masyarakat sekitarnya, tambah Suwardiyanto.<br />
<br />
Guna mendukung pencetakan sawah baru dan pembangunan embung, masyarakat telah mnembangun jalan usaha tani yang sudah dicorblok dengan dana Program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Melalui Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM) dari Kementerian Desa PDT yang dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Balong. Jalan usaha tani yang dibangun selain untuk melancarkan produksi pertanian sekaligus untuk melancarkan arus lalu lintas menuju objek wisata Pantai Nampu dan Bukit Alam Geologi Gunung Batur yang ada di desa tersebut.<br />
<br />
“Masyarakat secara sinergi bersamaan membangun sektor pariwisata dan pertanian lewat dana PKKPM sebesar Rp 2 miliar,” ujarny Suwardiyanto.<strong> (Awa)<br />
</strong><br />
</i></p>