<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Kontingan dari Kabupaten Bantul Duta Bagas Ananstya dari SLB Negeri 1 Bantul berhasil meraih juara 1 dalam pelaksanaan olimpiade olahraga siswa nasional tingkat DIY di kompleks kantor pemda Gunungkidul, Sabtu (25/04/2015). Bagas mampu menempuh jarak 100 meter menggunakan kursi roda dengan waktu 46 menit dan 16 detik. Sementara posisi kedua diraih Budi Santoso dari SLB Bakti Siwi Sleman dengan waktu 1 menit dan 43 detik.</p>
<p>Posisi ketiga diraih Oksi Kurniawan SLB PGRI Nanggulan Kulonprogro dengan waktu 2 menit dan 12 detik. “Kontingen Bantul pada cabang kursi roda berhak maju lomba mewakili DIY di tingkat Nasional,” kata Setyawan Joko Harjanto Panitia penyelenggara lomba kursi roda.</p>
<p>Dikatakan, memang untuk peserta balap kursi roda kurang banyak peminat. Namun sekalipun peserta sedikit mampu memperoleh atlet yang akan maju ke tingkat nasional. Pada ajang sebelumnya, atlet dari Gunungkidul sering maju ke tingkat nasional. Kali ini dari Gunungkidul tidak mengirimkan atlet dan diikuti kontingen kabupaten lain.</p>
<p>“Untuk penilaian balap kursi roda dilakukan dengan kecepatan waktu peserta dalam menempuh jarak 100 meter. Pada pelaksanaan, atlet Gunungkidul yang sebelumnya maju ke tingkat nasional ikut mendampingi dalam perlombaan,”jelasnya. <strong>(Ded)</strong></p>
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Kontingan dari Kabupaten Bantul Duta Bagas Ananstya dari SLB Negeri 1 Bantul berhasil meraih juara 1 dalam pelaksanaan olimpiade olahraga siswa nasional tingkat DIY di kompleks kantor pemda Gunungkidul, Sabtu (25/04/2015). Bagas mampu menempuh jarak 100 meter menggunakan kursi roda dengan waktu 46 menit dan 16 detik. Sementara posisi kedua diraih Budi Santoso dari SLB Bakti Siwi Sleman dengan waktu 1 menit dan 43 detik.</p>
<p>Posisi ketiga diraih Oksi Kurniawan SLB PGRI Nanggulan Kulonprogro dengan waktu 2 menit dan 12 detik. “Kontingen Bantul pada cabang kursi roda berhak maju lomba mewakili DIY di tingkat Nasional,” kata Setyawan Joko Harjanto Panitia penyelenggara lomba kursi roda.</p>
<p>Dikatakan, memang untuk peserta balap kursi roda kurang banyak peminat. Namun sekalipun peserta sedikit mampu memperoleh atlet yang akan maju ke tingkat nasional. Pada ajang sebelumnya, atlet dari Gunungkidul sering maju ke tingkat nasional. Kali ini dari Gunungkidul tidak mengirimkan atlet dan diikuti kontingen kabupaten lain.</p>
<p>“Untuk penilaian balap kursi roda dilakukan dengan kecepatan waktu peserta dalam menempuh jarak 100 meter. Pada pelaksanaan, atlet Gunungkidul yang sebelumnya maju ke tingkat nasional ikut mendampingi dalam perlombaan,”jelasnya. <strong>(Ded)</strong></p>