![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) </strong>- Dalam diri setiap anak sebenarnya sudah memiliki benih-benih kebaikan dan nilai-nilai luhur. Tugas kita sebagai orangtua dan guru adalah bagaimana bisa memelihara dan mengembangkan nilai-nilai luhur tersebut sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.<br />
<br />
Hal ini diungkapkan praktisi bidang psikologi pendidikan, Shinta SPd MSi MA, pada Seminar Pendidikan di SDN 1 Piyaman Wonosari, Sabtu (18/04/2015).<br />
<br />
Seminar Pendidikan dan Sosialisasi tentang Sekolah Model atau Percontohan yang diikuti 170 orang walimurid dan guru-guru SDN 1 Piyaman ini mengangkat tema Pendidikan Berbasis Budaya, Pembiasaan Nilai-nilai Luhur. Kepala Sekolah Mujiyanti SPd MPd sangat berharap kegiatan ini dapat bermanfaat. <br />
<br />
Menurutu Shinta yang lebih dikenal dengan panggilan Bunda Cinta, langkah-langkah yang dilakukan oleh keluarga hendaknya sejalan dengan yang dilakukan pihak sekolah. Tujuannya agar anak tidak mengalami kebimbangan dan kebingungan. Dalam hal ini mereka tidak bingung lagi mana yang akan dia percaya atau ikuti, kata-kata dan tingkah laku dari gurunya atau dari bapak ibunya. <br />
<br />
"Salah satu cara sangat efektif untuk dapat terus melestarikan nilai-nilai luhur dalam kepribadian anak-anak adalah dengan memastikan diri kita sebagai Guru ataupun Ayah Bunda yang patut dijadikan Model atau contoh bagi anak-anak. Selain itu orangtua juga berperan penting dalam memilihkan dan menyeleksi lingkungan yang baik bagi anak-anak kita, karena anak-anak mudah sekali terpengaruh pada lingkungan," paparnya. (*)<br />
</p>