![]()
<p>WONOSARI (KRjogja.com) - Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Gunungkidul mencatat sejak November 2014 hingga Maret 2015, sebanyak 64 orang yang dilakukan penelitian oleh relawan teridentifikasi suspect TBC. Lima diantaranya sudah dinyatakan positip terjangkit TBC. Untuk melakukan penanganan, dilakukan optimalisasi melalui seluruh puskesmas di Gunungkidul. <br />
<br />
“Pasien yang positip TBC dilakukan penanganan oleh puskesmas. Bahkan pengobatannya juga gratis. Penyakit TBC bisa disembuhkan, sehingga masyarakat perlu melakukan tahapan penyembuhan,” kata Ketua PPTI Gunungkidul Eko Subiantoro di sela-sela Worshop Peringatan Hari TBC di Bangsal Sewakapraja, Wonosari, Selasa (23/03/2015).<br />
<br />
Kegiatan dihadiri Wakil Bupati Drs H Immawan Wahyudi MH, Kepala Dinas Kesehatan Agus Prihastara, perwakilan puskesmas dan para relawan. Eko menambahkan, targetnya 2015 akan membentuk kembali 30 relawan. Sehingga orang yang terduga teridentifikasi TBC bisa ditemukan dan disembuhkan. Untuk melakukan penemuan tersebut relawan juga bekerja keras, termasuk melakukan uji laboratorium. <br />
<br />
“Bila memang sudah positip dilakukan penanganan secara bertahap sesuai dengan kondisi pasien. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran diri untuk memeriksakan diri ke puskesmas. Sebagai salah satu bentuk pencegahan,” ujarnya.<br />
<br />
Wakil Bupati Drs H Immawan Wahyudi menambahkan, pemahaman masyarakat berkait dengan ancaman penyakit TBC masih cukup rendah. Oleh sebab itu, penanggulangan penyakit TBC membutuhkan kerjasama semua pihak. Pemda memberikan dukungan penuh untuk program pemberantasan penyakit TBC. “Selain TBC pemkab juga menaruh perhatian besar dalam menangani HIV/Aids,” jelasnya.(Ded)<br />
</p>