Quantcast
Channel: Gunungkidul - KRjogja.com
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2932

DBD di Gunungkidul Belum Kejadian Luar Biasa

$
0
0
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Meskipun sudah menelan korban jiwa akibat terserang penyakit demam Berdarah Dengue (DBD), tetapi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul belum mengajukan status Kondisi Luar Biasa (KLB). Berdasarkan hasil penelitian dan realitas lapangan&nbsp; penyakit DBD yang disebabkan karena gigitan&nbsp; nyamuk&nbsp; Aedes Aegypti tersebut masih bisa ditangani di pusat pelayanan kesehatan yang ada di sejumlah tempat.</p> <p>&ldquo;Sampai saat ini sudah ada 49 penderita dan 1 diantaranya meninggal dunia,&rdquo; kata Sekretaris Dinkes Gunungkidul&nbsp; Dewi Irawati Selasa (27/01/2015).</p> <p>Dari data Dinkes Gunungkidul, pada selama bulan Desember 2014 lalu, jumlah penderitanya mencapai 53 orang dengan demikian selama dua bulan terakhir mencapai 102 penderita. Meskipun dilihat angkanya cukup sinifikan tetapi untuk menentukan status KLB untuk penyakit DBD harus memenuhi beberapa syarat diantaranya dari besarnya&nbsp; peningkatan jumlah penderita, menelan korban jiwa dan pemerintah tidak mampu menangani kasus tersebut. &ldquo;Jika&nbsp; ditetapkan&nbsp; sebagai&nbsp; KLB, pemerintah provinsi akan membantu dalam menangani penyakit DBD tersebut,&rdquo; imbuhnya.</p> <p>Meningkatnya jumlah penderita DBD di Gunungkidul menyebabkan bangsal perawatan anak mengalami overload (melebihi kapasitas daya tampung), jumlah peningkatan pasien terbanyak menimpa usia anak dan didominasi hasil&nbsp; diagnosa terserang DBD. Bahkan dengan banyaknya pesien beberapa diantaranya harus menjalani perawatan di lorong-lorong bangsal.</p> <p>Selain RSUD jumlah pasien DBD juga banyak dirawat di rumah sakit lain seperti RS Panti Rahayu Kelor, Karangmojo salah satu rumah sakit swasta yang banyak dikunjungi pasien. Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan RSUD Wonosari, dr Triyani Heny Astuti membenarkan jika jumlah pasien DBD dalam beberapa hari terakhir meningkat. Dari sejumlah pasien yang dirawat semua dalam observasi dan jika tingkat serangan cukup parah langsung dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta. &ldquo;Ada beberapa anak terserag DBD terpaksa kita rujuk ke RS Sardjito,&rdquo; terangnya. <strong>(Ded)</strong></p>

Viewing all articles
Browse latest Browse all 2932

Trending Articles