<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Dalam waktu dekat pembangunan rusunawa di Desa Karangrejek, Wonosair akan selesai. Saat ini tinggal menyelesaikan pemasangan tegel lantai. Sementara listrik sudah terpasang sejak Desember lalu tinggal pemasangan air minum.<br />
<br />
Setelah selesai pembangunan 100 persen, akan segera diserahkan ke Pemkab Gunungkidul untuk pengelolaannya. Namun demikian rumah susun yang dibangun dengan anggaran Rp 23 miliar tersebut tidak serat merta dihuni oleh warga yang sudah terdaftar, tetapi masih perlu ada regulasi tentang pengelolaan rusunawa menyangkut biaya sewa dari warga berupa peraturan daerah. Sementara Badan Legislasi Daerah Gunungkidul pada 2015 ini belum memprogramkan pembahasan perda tentang pengelolaan rusunawa.<br />
<br />
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gunungkidul Ir Edy Praptono MSI, kepada KRjogja.com Kamis (15/01/2015) menjelaskan bahwa sambil menunggu perda kemungkinan adan diterbitkan peraturan bupati untuk menentukam biaya sewa. Pada prinsipnya biaya sewa kepada penghuni rusunawa untuk membiayai listrik, air, tenaga pengamanan dan untuk kebersihan lingkungan. <br />
<br />
Direksi Teknis Pembangunan Rusunawa Gunungkidul Nanang Irawanto yang ditemui terpisah mengatakan bahwa pembangunan rusunawa saat ini sedang menyelesaikan pemasangan lantai keramik dan pengecatan di beberapa ruangan dan pembersihan lingkungan. Sementara untuk listrik sudah dipasang pada pertengahan Desember 2014 dari anggaran pendamping dari APBD Gunungkidul. Sedangkan untuk pemasangan air bersih masih menunggu kepastian apakah akan lewat PDAM Tirta Handayani maupun lewat SPAMDes Karangrejek. “Kami masih menunggu kepastian perusahaan yang akan memasang jaringan air minum,” katanya.<br />
<br />
Rencana para penghuni di rusunawa tersebut diprioritasakan bagi kalangan menengah kebawah terutama dari keluarga kurang mampu yang belum memiliki tempat tinggal sendirui. Meskipun semula sudah ada pendaftaran sejumlah kamar yang tersedia yakni 198 kamar, tetapi perlu ada pendaftaran ulang sekaligus akan diverifikasi apakah calon penghuni memenuhi persyaratan atau tidak, tambah Nanang.<strong> (Awa)</strong><br />
<br />
<br />
</p>
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Dalam waktu dekat pembangunan rusunawa di Desa Karangrejek, Wonosair akan selesai. Saat ini tinggal menyelesaikan pemasangan tegel lantai. Sementara listrik sudah terpasang sejak Desember lalu tinggal pemasangan air minum.<br />
<br />
Setelah selesai pembangunan 100 persen, akan segera diserahkan ke Pemkab Gunungkidul untuk pengelolaannya. Namun demikian rumah susun yang dibangun dengan anggaran Rp 23 miliar tersebut tidak serat merta dihuni oleh warga yang sudah terdaftar, tetapi masih perlu ada regulasi tentang pengelolaan rusunawa menyangkut biaya sewa dari warga berupa peraturan daerah. Sementara Badan Legislasi Daerah Gunungkidul pada 2015 ini belum memprogramkan pembahasan perda tentang pengelolaan rusunawa.<br />
<br />
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gunungkidul Ir Edy Praptono MSI, kepada KRjogja.com Kamis (15/01/2015) menjelaskan bahwa sambil menunggu perda kemungkinan adan diterbitkan peraturan bupati untuk menentukam biaya sewa. Pada prinsipnya biaya sewa kepada penghuni rusunawa untuk membiayai listrik, air, tenaga pengamanan dan untuk kebersihan lingkungan. <br />
<br />
Direksi Teknis Pembangunan Rusunawa Gunungkidul Nanang Irawanto yang ditemui terpisah mengatakan bahwa pembangunan rusunawa saat ini sedang menyelesaikan pemasangan lantai keramik dan pengecatan di beberapa ruangan dan pembersihan lingkungan. Sementara untuk listrik sudah dipasang pada pertengahan Desember 2014 dari anggaran pendamping dari APBD Gunungkidul. Sedangkan untuk pemasangan air bersih masih menunggu kepastian apakah akan lewat PDAM Tirta Handayani maupun lewat SPAMDes Karangrejek. “Kami masih menunggu kepastian perusahaan yang akan memasang jaringan air minum,” katanya.<br />
<br />
Rencana para penghuni di rusunawa tersebut diprioritasakan bagi kalangan menengah kebawah terutama dari keluarga kurang mampu yang belum memiliki tempat tinggal sendirui. Meskipun semula sudah ada pendaftaran sejumlah kamar yang tersedia yakni 198 kamar, tetapi perlu ada pendaftaran ulang sekaligus akan diverifikasi apakah calon penghuni memenuhi persyaratan atau tidak, tambah Nanang.<strong> (Awa)</strong><br />
<br />
<br />
</p>