![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) -</strong> Para nelayan di Pantai Ngrenehan, Kecamatan Saptosari menolak hasil pembangunan talud Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang tidak sesuai dengan rencana. Talud yang dibangun bukan mengatasi persoalan banjir dan genangan air pada saat hujan, tetapi justru mengancam kapal yang diparkir termasuk kios yang ada.<br />
<br />
Menurut para nelayan pembuatan talud dan selokan merupakan usulan para nelayan, karena settiap musim penghujan areal parkiran kapal sering tergenang air, karena bertepatan dengan aliran banjir dari kaki bukit sebelah utara. Bahkan sedikitnya 3 kapal hancur terbawa arus banjir setiap musim penghuja.<br />
<br />
“Kami tidak menuntut kepada siap-siapa tetapi kepada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) ,” tambah Sungkono kepada Kepala DKP Gunungkidul Agus Priyanto SH MSi ketika meninjau kegiatan tersebut, Minggu (30/11/2014).<br />
<br />
Pekerjaan talud TPI Ngrenehan mestinya harus selesai Sabtu 29/11) sesuai kontrak. Namun ketika diperiksa oleh Kepala DKP bersama Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Hermawan Yustianto SE MSi dan konsultan pengawas Afendi Hidayat , setelah dievaluasi pekerjaan baru tercapai 30,43 persen. Bahkan ada perubahan gambar yakni pengalihan talud sehingga memangkas panjang talud sedikitnya 7 meter. <strong>(Awa)</strong></p>