![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Memasuki minggu ketiga September 2014 musim kemarau semakin terasa. Kesulitan air semakin dirasakan warga, seperti dialami warga Desa Giripurwo dan Giricahyo, Kecamatan Purwosari. Kekeringan ini membuat mereka tak dapat memenuhi kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK) sehari-hari.</p>
<p>Jumlah warga di dua desa tersebut yang mengalami krisis air bersih untuk Desa Giripurwo sebanyak 1.876 KK dan Desa Giricahyo ada 1.168 KK. "Dua desa tersebut menjadi sasaran droping air dari kecamatan," kata Camat Purwosari, Drs Sukis Heriyanto MSi di kantornya, JUmat (19/09/2014).</p>
<p>Karena volume droping air dari kecamatan masih terbatas, sehingga pihaknya menggandeng pihak ketiga yang memiliki kepedulian untuk membantu warga terutama yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan air bersih.”Kami menjalin kerjasama dengan pihak ketiga untuk peduli air bersih,” ujarnya.</p>
<p>Sedangkan perbaikan sarana air bersih di Goa Plawan di Dusun Gabug, Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari terhenti, padahal ada beberapa pekerjaan yang belum terselesaikan. Pembangunan sarana air bersih tersebut sudah sangat ditunggu-tunggu oleh warga, agar sumber air tersebut bisa segera disalurkan ke masyarakat untuk mengatasi krisis air. <strong>(Awa)</strong></p>