![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) - </strong>Para nelayan di pantai selatan Gunungkidul memilih berhenti melaut karena sulit mempeorleh BBm bersubsidi. Hampir seluruh nelayan dengan kapal jukung yang menggunakan BBM Premium, memilih berhenti melaut karena sulit mendapatkan BBM.<br />
<br />
Seperti yang dialami nelayan di Pantai Baron, Tanjungsari, dari 60 kapal jukung yang melaut hanya ada 3 kapal itupun karena masih memiliki cadangan BBM sebelumnya. Sedangkan lainnya memilih berhanti karena koperasi nelayan tidak mampu menyediakan BBM, karena sulitnya mendapatkan di SPBU di beberapa lokasi, kata Maryono dan Wanto keduanya nelayan di Baron, Rabu (27/08/2014).<br />
<br />
Hal senada juga diakui Suyanto Sekretaris Kelompok Nelayan Pantai Drini bahwa para nelayan kesulitan mendapatkan BBM sehingga memilih libur melaut. “Para nelayan memilih harga BBM dinaikkan dari pada sulit didapatkan,” katanya. Dari 30 kapal jukung yang melaut hanya ada 5 buah itupun karena mereka masih memiliki sisa BBM sebelum terjadi krisis.<strong> (Awa)<br />
</strong></p>