<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Bupati Gunungkidul, Hj Badingah SSos sudah merencanakan gagasan seluruh PNS mengenakan busana adat jawa pada hari-hari tertentu. Gagasan tersebut dan akan segera di koordinasikan dengan seluruh komponen baik sekda, kepala SKPD termasuk kepala desa.</p>
<p>“Dalam rapat koordinasi kepala SKPD akan kami sampaikan gagasan tersebut,” ujar Badingah kepada KRjogja.com usai menghadiri pekan panutan PBB, Jumat (04/04/2014).</p>
<p>Kabupaten Gunungkidul sebagai bagian dari DIY perlu mendukung Undang Undang Keistimewaan DIY. Guna mengimplementasikan bentuk keistimewaan perlu ada ciri khas seperti di Provinsi Bali dengan mewajibkan PNS mengenakan pakaian adat.</p>
<p>Bupati sedang memilih hari tertentu untuk memakai pakaian adat Jawa, yakni bagi laki-laki mengenakan surjan lengkap dengan kain dan blangkon khas Yogyakarta dan putri mengenakan kebaya lengkap. “Jika memilih hari jadi Gunungkidul akan lebih tepat, tetapi baru akan kami koordinasikan,” imbuhnya.</p>
<p>Asekda I Bidang Pemerintahan dan Kesra H Tommy Harahap SH MH yang ditemui terpisah sangat mendukung jika PNS dalam kesempatan tertentu seperti satu bulan sekali wajib mengenakan pakaian adat jawa. Selain untuk melestarikan budaya, juga sekaligus pengejowantahan keistimewaan DIY.</p>
<p>“Gagasan tersebut sebenarnya sudah lama, hanya saja butuh waktu yang tepat untuk mengkoordinasikan dengan seluruh komponen baik kalangan pemerintah daerah, dewan kebudayaan dan para tokoh masyarakat yang ada di Gunungkidul,” jelasnya. <strong>(Awa)</strong></p>
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Bupati Gunungkidul, Hj Badingah SSos sudah merencanakan gagasan seluruh PNS mengenakan busana adat jawa pada hari-hari tertentu. Gagasan tersebut dan akan segera di koordinasikan dengan seluruh komponen baik sekda, kepala SKPD termasuk kepala desa.</p>
<p>“Dalam rapat koordinasi kepala SKPD akan kami sampaikan gagasan tersebut,” ujar Badingah kepada KRjogja.com usai menghadiri pekan panutan PBB, Jumat (04/04/2014).</p>
<p>Kabupaten Gunungkidul sebagai bagian dari DIY perlu mendukung Undang Undang Keistimewaan DIY. Guna mengimplementasikan bentuk keistimewaan perlu ada ciri khas seperti di Provinsi Bali dengan mewajibkan PNS mengenakan pakaian adat.</p>
<p>Bupati sedang memilih hari tertentu untuk memakai pakaian adat Jawa, yakni bagi laki-laki mengenakan surjan lengkap dengan kain dan blangkon khas Yogyakarta dan putri mengenakan kebaya lengkap. “Jika memilih hari jadi Gunungkidul akan lebih tepat, tetapi baru akan kami koordinasikan,” imbuhnya.</p>
<p>Asekda I Bidang Pemerintahan dan Kesra H Tommy Harahap SH MH yang ditemui terpisah sangat mendukung jika PNS dalam kesempatan tertentu seperti satu bulan sekali wajib mengenakan pakaian adat jawa. Selain untuk melestarikan budaya, juga sekaligus pengejowantahan keistimewaan DIY.</p>
<p>“Gagasan tersebut sebenarnya sudah lama, hanya saja butuh waktu yang tepat untuk mengkoordinasikan dengan seluruh komponen baik kalangan pemerintah daerah, dewan kebudayaan dan para tokoh masyarakat yang ada di Gunungkidul,” jelasnya. <strong>(Awa)</strong></p>