![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Untuk mendorong partisipasi pemilih perempuan serta memberikan pemahaman tentang tata cara pencoblosan pemilu, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Yogyakarta menggelar pendidikan politik di Dusun Gojo, Kedungpoh, Nglipar, Selasa (25/3/2014). Dalam kesempatan tersebut, ternyata masih banyak warga yang belum memahami tata cara pencoblosan. Termasuk pergeseran pemilih ketika di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah penuh. <br />
<br />
“Hasil pelaksanaan pendidikan politik, banyak warga belum paham mekanisme pencoblosan. Terlebih pemilih perempuan yang usianya lanjut,” kata Seketaris KPI Yogyakarta Halimah Ginting di Nglipar.<br />
<br />
Dikatakan, untuk mensosialisasikan pemilu dan tata cara pencoblosan, KPI juga mengundang KPU. Agar bisa memberikan pengarahan serta sosialisasi ke masyarakat. Khusus di Gunungkidul pendidikan politik dilaksanakan di lima Balai Perempuan. Tujuannya mendorong agar anggota KPI menjadi pemilih yang cerdas, serta mengkampanyekan penolakan politik uang. Termasuk di dalamnya mendorong keterwakilan perempuan di legislatif memenuhi batas minimal. </p>
<p>“Melalui pendidikan politik, perempuan bisa menggunakan hak suaranya dengan benar,” ujarnya.<strong>(Ded)</strong></p>