![]()
<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com) </strong>- Pemkab Gunungkidul terus berupaya menurunkan angka kemiskinan. Salah satunya menerima kucuran APBN sebesar Rp 16 Miliar. Dana tersebut akan disalurkan ke kecamatan yang memiliki angka kemiskinan tinggi. <br />
<br />
“Tiga kecamatan yang disasar untuk pengurangan angka kemiskinan yakni Gedangsari, Saptosari dan Panggang. Angka kemiskinannya cukup tinggi, sehingga dana pusat tersebut akan dioptimalkan pada pemberdayaan masyarakat,” kata Ir Syarief Armunanto MM Kepala Badan Pembangunan dan Perencanaan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Jumat (21/2/2014).<br />
<br />
Dikatakan, bantuan dana penanggulangan kemiskinan akan disesuaikan potensi wilayah. Sebagai misal di Saptosari, terdapat usulan membangun sebuah <I>rest area<P>, masyarakat bisa diberdayakan mengelola lokasi tersebut untuk mendatangkan penghasilan. Begitu juga kecamatan yang baik, baik itu bidang pertanian, peternakan ataupun potensi unggulan, tentu akan didukung dana penanggulangan kemiskinan. “Termasuk peranan camat agar lebih kreatif serta membaca kemampuan masyarakat dalam pemberdayaan yang bisa meningkatkan perekonomian,”ujarnya.<br />
<br />
Tahun 2014, lanjut Syarief, Gunungkidul juga akan memperoleh Bantuan Keuangan Khusus (BKK) senilai kurang lebih Rp 8 Miliar. Sama seperti tahun sebelumnya, setiap Kepala Keluarga (KK) miskin memperoleh Rp 1 juta. Dana tersebut diharapkan bisa mendorong berbagai jenis usaha, maupun kegiatan masyarakat, sehingga memberikan manfaat. “Memang akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu, agar bantuan tersebut tepat sasaran,”jelasnya. <strong>(Ded)<br />
</strong><br />
</p>