![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Sejumlah dukuh, perangkat desa dan tokoh masyarakat desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong melapor kepada Bupati Gunungkidul, terkait berbagai dugaan penyimpangan kegiatan di desa ini, Selasa (180//2014). Para dukuh dengan koordinator Suradi, Dukuh Gunung Krambil, didampingi LSM Perhuttani dan Aliansi Masyarakat Untuk Transparansi dirterima oleh Tommy Harahap SH MH Asekda I, di Ruang Rapat Setda Gunungkidul.<br />
<br />
Seperti dalam laporan tertulis yang disampaikan kepada bupati, tokoh masyarakat Desa Sidorejo mendesak kepada bupati untuk segera menindaklanjuti laporan masyarakat terkait adanya dugaan penyimpangan terhadap berbagai program dan kegiatan di Desa Sidorejo sejak 2008 hingga 2013.<br />
<br />
Menurut Suradi dugaan penyelewengan yang akhir-akhir ini santer diberitakan di media masa meliputi 11 dugaan penyimpangan kegiatan diantaranya bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang didinyalir sarat pungutan liar, pelaksanaan bantuan bedah rumah, kegiatan Program Nasional Agraria ( Prona) sejak 2009-2013 yang sarat dengan pungli,. Selain itu administrasi desa yang sarat penyimpangan, bantuan ternak untuk <br />
Kelompok Ternak Manunggal Karya, pelaksanaan PNPM yang diduga melenceng dari rencana anggaran belanja, pelaksanaan Alokasi Dana Desa( ADD) yang tidak transparan. Pelaksanaan bantuan sosial untuk jalan blarangan- Gandu, pelaksanan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) 2013 yang sarat penyimpangan, pelaksanaan lumbung ketahanan pangan dari BP2KP Gunungkidul serta bantuan dana baik dari APBD dan APBN yang diselewengkan.<br />
<br />
Menurut para tokoh masyarakat tersebut program yang diduga sarat penyimpangan dan penggelapan karena hanya ditangani oleh oknum kepala desa bersama beberapa oknum perangkat desa Sidorejo. “berbagai program sama sekali tidak transparan dan rawan penyimpangan atau peyalahgunaan wewenang dari kepala desa dan perangkat desa,” katanya. <strong>(Awa)</strong></p>