<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) di Bunder Playen akan menjadi salah satu icon Kabupaten Gunungkidul di bidang wisata. Lokasi tersebut bakal menjadi sekolah gajah, bahkan pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) hingga kini terus dikebut. Selain itu, juga dibuat area konservasi dan publik.</p>
<p>“Masyarakat yang berada di sekitar kawasan Tahura akan ditampung dan mengakses perkembangan kawasan wisata ini. Iconnya Tahura menjadi sekolah gajah,” kata M Topik Kabid Pemanfaatan Hutan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Gunungkidul, Senin (10/02/2014).</p>
<p>Diungkapkan, area konservasi untuk melindungai tanaman-tanaman langka khas Gunungkidul. Sejumlah tanaman yang langka yakni cendana, bintaos, dan Pule. Tahura juga diusulkan menjadi taman pintar, yang berbasis pendidikan lingkungan. Jumlah area yang mencapai 600 hektar, akan mendukung kawasan Tahura menjadi salah satu potensi wisata di Gunungkidul. “Termasuk penangkaran rusa dan rest area Bunder juga akan menjadi satu kawasan,”tambahnya.</p>
<p>Tahura lanjutnya, juga didukung dengan adanya kawasan Hutan Wanagama. Oleh sebab itu, lokasi pembangunan yang dulunya merupakan hutan produksi kini berubah menjadi area konservasi.</p>
<p>Untuk proses pengerjaannya langsung Dishutbun DIY, pemkab hanya melakukan koordinasi. Termasuk jika sudah beroperasi nantinya akan dibicarakan berkait pengelolaan kawasan Tahura. <strong>(Ded)</strong></p>
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) di Bunder Playen akan menjadi salah satu icon Kabupaten Gunungkidul di bidang wisata. Lokasi tersebut bakal menjadi sekolah gajah, bahkan pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) hingga kini terus dikebut. Selain itu, juga dibuat area konservasi dan publik.</p>
<p>“Masyarakat yang berada di sekitar kawasan Tahura akan ditampung dan mengakses perkembangan kawasan wisata ini. Iconnya Tahura menjadi sekolah gajah,” kata M Topik Kabid Pemanfaatan Hutan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Gunungkidul, Senin (10/02/2014).</p>
<p>Diungkapkan, area konservasi untuk melindungai tanaman-tanaman langka khas Gunungkidul. Sejumlah tanaman yang langka yakni cendana, bintaos, dan Pule. Tahura juga diusulkan menjadi taman pintar, yang berbasis pendidikan lingkungan. Jumlah area yang mencapai 600 hektar, akan mendukung kawasan Tahura menjadi salah satu potensi wisata di Gunungkidul. “Termasuk penangkaran rusa dan rest area Bunder juga akan menjadi satu kawasan,”tambahnya.</p>
<p>Tahura lanjutnya, juga didukung dengan adanya kawasan Hutan Wanagama. Oleh sebab itu, lokasi pembangunan yang dulunya merupakan hutan produksi kini berubah menjadi area konservasi.</p>
<p>Untuk proses pengerjaannya langsung Dishutbun DIY, pemkab hanya melakukan koordinasi. Termasuk jika sudah beroperasi nantinya akan dibicarakan berkait pengelolaan kawasan Tahura. <strong>(Ded)</strong></p>