<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Ratusan prajurit Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 474 Paskhas TNI AU melaksanakan latihan terjun payung di Pangkalan Udara (Lanud) Gading Gunungkidul. Dalam latihan ini para prajurit melakukan dua penerjunan yakni dengan parasut statik (model lingkaran) dan parasut free fall.</p>
<p>Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Mayur (Sus) Hamdi Londong menegaskan, para prajurit diangkut menggunakan pesawat Hercules C 120 dengan pilot Mayor (Pnb) Sunkan. Angkatan pertama mengangkut 74 penerjun statik yang diterjunkan pada ketinggian 1.300 hingga 1.500 kaki, sementara angkatan kedua diikuti 34 penerjun free fall yang diterjunkan dari ketinggian 5.000 hingga 8.000 kaki.</p>
<p>“Penerjunan ini sekaligus penyegaran bagi prajurit untuk terbiasa dengan terjun payung. Latihan berpindah-pindah dan kini ini giliran di Yogyakarta dengan mengambil titik pendaratan di Lanud Gading,” tegas Hamdi Londong.</p>
<p>Kondisi angin saat penerjunan cukup kencang sehingga beberapa prajurit penerjun mendarat tidak tepat sasaran bahkan ada yang sampai ke halaman rumah warga. Namun demikian semua prajurit dalam dalam latihan ini dinyatakan dalam keadaan selamat.</p>
<p>Sementara itu Serda Nurul, seorang prajurit Wanita Angkatan Udara (Wara) mengaku sempat mendarat di halaman rumah warga. Beruntung dirinya tidak mengalami luka dan justru dapat sambutan meriah dari warga setempat.</p>
<p>“Kecepatan 10 not sehingga parasut tidak dapat jalan maju, terpaksa mengikuti derasnya angin.Tapi saya senang bisa menghibur masyarakat, mereka juga senang bisa berjabat tangan dengan saya,” kata Nurul. <strong>(*-3)</strong></p>
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Ratusan prajurit Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 474 Paskhas TNI AU melaksanakan latihan terjun payung di Pangkalan Udara (Lanud) Gading Gunungkidul. Dalam latihan ini para prajurit melakukan dua penerjunan yakni dengan parasut statik (model lingkaran) dan parasut free fall.</p>
<p>Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Mayur (Sus) Hamdi Londong menegaskan, para prajurit diangkut menggunakan pesawat Hercules C 120 dengan pilot Mayor (Pnb) Sunkan. Angkatan pertama mengangkut 74 penerjun statik yang diterjunkan pada ketinggian 1.300 hingga 1.500 kaki, sementara angkatan kedua diikuti 34 penerjun free fall yang diterjunkan dari ketinggian 5.000 hingga 8.000 kaki.</p>
<p>“Penerjunan ini sekaligus penyegaran bagi prajurit untuk terbiasa dengan terjun payung. Latihan berpindah-pindah dan kini ini giliran di Yogyakarta dengan mengambil titik pendaratan di Lanud Gading,” tegas Hamdi Londong.</p>
<p>Kondisi angin saat penerjunan cukup kencang sehingga beberapa prajurit penerjun mendarat tidak tepat sasaran bahkan ada yang sampai ke halaman rumah warga. Namun demikian semua prajurit dalam dalam latihan ini dinyatakan dalam keadaan selamat.</p>
<p>Sementara itu Serda Nurul, seorang prajurit Wanita Angkatan Udara (Wara) mengaku sempat mendarat di halaman rumah warga. Beruntung dirinya tidak mengalami luka dan justru dapat sambutan meriah dari warga setempat.</p>
<p>“Kecepatan 10 not sehingga parasut tidak dapat jalan maju, terpaksa mengikuti derasnya angin.Tapi saya senang bisa menghibur masyarakat, mereka juga senang bisa berjabat tangan dengan saya,” kata Nurul. <strong>(*-3)</strong></p>