<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Menjelang musim panen palawija ini, petani di beberapa wilayah diresahkan dengan ular kawanan kera ekor panjang yang selelu mengganggu tanaman yang siap panen. Untuk mengantisipasi serangan kawanan kera, petani selalu berjaga-jaga bahkan sampai memasang jaring di lahan pertanian.</p>
<p>Habitat kera ekor panjang ternyata tidak hanya di Jetis (Saptosari), Tepus (Tepus) dan Karangsari (Semin), tetapi sudah menyebar ke beberapa wilayah kecamatan Lainnya. Kera ekor panjang juga terdapat di Desa Monggol (Saptosari), Karangasem (Paliyan), Giripurwo (Purwosari), Giriwungu dan Girikarto (Panggang) serta di beberapa wilayah perbukitan lainnya.</p>
<p>Minimnya persediaan makanan di perbukitan, maka kawanan kera ekor panjang yang dilindungi ini selalu menjadi musuh petani, karena sering memangsa tanaman petani, baik ketika ditanam maupun menjelang panen. Jarot Hadi Atmojo SIP Camat Saptosari yang ditemui KR Selasa (28/1) menyebutkan bahwa kera ekor panjang juga menyerang tanaman petani di Desa Monggol bahkan populasi hewan ini jauh lebih banyak dibanding di Temanggung, Desa Jetis.</p>
<p>“Kemungkinan kawanan kera ekor panjang ini merupakan perpindahan dari wilayah Hutan Sodong, karena ketakutan ketika di halau oleh aparat Polres Gunungkidul beberapa tahun lalu,” ungkap Jarot di kantornya, Selasa (28/01/2014).</p>
<p>Hasil koordinasi dengan BKSDA Yogyakarta yang ada di Paliyan, kawanan kera tersebut termasuk yang dilindungi. BKSDA sudah berupaya untuk membatasi gerak grik kawanan kera dengan dibangunnya kawasan suaka marga satwa di hutan Sodong Paliyan.</p>
<p>Namun buah dari tanaman yang ada di kawasan tersebut yang mestinya untuk konsumsi kera malah sering diambil oleh warga sekitar. Persediaan makanan di kawasan suaka marga satwa menjadi berkurang, akibatnya kera kembali mencari makanan di luar kawasan. <strong>(Awa)</strong></p>
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Menjelang musim panen palawija ini, petani di beberapa wilayah diresahkan dengan ular kawanan kera ekor panjang yang selelu mengganggu tanaman yang siap panen. Untuk mengantisipasi serangan kawanan kera, petani selalu berjaga-jaga bahkan sampai memasang jaring di lahan pertanian.</p>
<p>Habitat kera ekor panjang ternyata tidak hanya di Jetis (Saptosari), Tepus (Tepus) dan Karangsari (Semin), tetapi sudah menyebar ke beberapa wilayah kecamatan Lainnya. Kera ekor panjang juga terdapat di Desa Monggol (Saptosari), Karangasem (Paliyan), Giripurwo (Purwosari), Giriwungu dan Girikarto (Panggang) serta di beberapa wilayah perbukitan lainnya.</p>
<p>Minimnya persediaan makanan di perbukitan, maka kawanan kera ekor panjang yang dilindungi ini selalu menjadi musuh petani, karena sering memangsa tanaman petani, baik ketika ditanam maupun menjelang panen. Jarot Hadi Atmojo SIP Camat Saptosari yang ditemui KR Selasa (28/1) menyebutkan bahwa kera ekor panjang juga menyerang tanaman petani di Desa Monggol bahkan populasi hewan ini jauh lebih banyak dibanding di Temanggung, Desa Jetis.</p>
<p>“Kemungkinan kawanan kera ekor panjang ini merupakan perpindahan dari wilayah Hutan Sodong, karena ketakutan ketika di halau oleh aparat Polres Gunungkidul beberapa tahun lalu,” ungkap Jarot di kantornya, Selasa (28/01/2014).</p>
<p>Hasil koordinasi dengan BKSDA Yogyakarta yang ada di Paliyan, kawanan kera tersebut termasuk yang dilindungi. BKSDA sudah berupaya untuk membatasi gerak grik kawanan kera dengan dibangunnya kawasan suaka marga satwa di hutan Sodong Paliyan.</p>
<p>Namun buah dari tanaman yang ada di kawasan tersebut yang mestinya untuk konsumsi kera malah sering diambil oleh warga sekitar. Persediaan makanan di kawasan suaka marga satwa menjadi berkurang, akibatnya kera kembali mencari makanan di luar kawasan. <strong>(Awa)</strong></p>