![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Kepolisian Sektor Playen, Gunungkidul dibuat pusing oleh seorang gadis mengaku bernama Dextania Ragil Exzhawyti (15) dan beralamat di Samarinda, Kalimantan Timur yang mengaku menjadi korban perdagangan manusia (traficing) oleh tantenya sendiri Jumat (24/1).<br />
<br />
“Siswi kelas IX sebuah SMP di Nganjuk, Jawa Timur itu meskipun sempat minta perlindungan polisi, akhirnya kabur dan berhasil diamankan Polres Bantul. Saat berada di Mapolsek Playen, dia berpamitan hendak sarapan di sebuah rumah makan, ternyata kesempatan itu dipergunakan untuk kabur,” kata Kapolsek Playen AKP Lutfi SIK Jumat (24/01/2014).<br />
<br />
Sampai saat ini kepolisian belum mendengarkan keterangan secara detail perihal pengakuannya sebagai korban perdagangan manusia oleh tantenya sendiri itu. Tetapi hasil konfirmasi dari keluarganya apa yang dikatakan Dextania diduga hanya rekayasa. Status kependudukan keluarganya bukan di Kalimantan, tetapi di Nganjuk, Jawa Timur dan dia bersekolah di sebuah pesantren,” imbuhnya. kata Kapolsek Playen.<br />
<br />
Begitu Dextania diketahui kabur, Polsek Playen langsung berkoordinasi dengan seluruh Polres di DIY. Pasalnya begitu keberadaan gadis ini diketahui, pihak keluarganya langsung berusaha menjemputnya di Playen, Gunungkidul. Beruntung saat ini yang bersangkutan berhasil diamankan Polres Bantul hingga penjemputan untuk dibawa ke rumahnya itu berhasil. <strong>(Bmp)</strong></p>