<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Hasil rekap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul terhadap laporan dana kampanye partai politik (parpol) peserta pemilu 2014 menyebutkan rekening yang dimiliki Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Hanura masing-masing hanya Rp 100.000 Sedangkan dana terbesar dimiliki Partai Amanat Nasional Rp 106.300.000. KPU rencananya juga akan menyampaikan ke publik terkait laporan dana kampanye untuk bisa dicermati.</p>
<p>“Memang PBB dan Hanura memiliki dana terendah Rp 100.000. Untuk yang tertinggi PAN Rp 106.300.000 disusul Partai Golkar Rp 79.701.400 dan Partai Nasdem Rp 62.875.000,” kata Ketua KPU Gunungkidul M Zaenuri Iksan SAg didampingi anggotanya Is Sumarsono SH, Senin (30/12/2013).</p>
<p>Urutan ke empat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rp 23.900.000, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rp 11.000.000, Partai Keadilan dan Persatuan Indoensia (PKPI) Rp 6.200.000, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rp 6.100.000, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rp 1.000.000, Partai Gerindra Rp 348.340, Partai Demokrat Rp 200.000, Partai Hanura Rp 100.000 dan Partai Bulan Bintang Rp 100.000.</p>
<p>Untuk dana caleg urutan pertama Partai Gerindra Rp 849.500.000 (45 caleg) disusul Partai Demokrat Rp 587.700.000 (41 caleg) dan PKB Rp 484.750.000 (36 caleg), PAN Rp 473.500.000 (44 caleg), Golkar Rp 431.065.600 (45 caleg). PDIP Rp 122.410.000 (44 caleg), PKPI Rp 106.000.000 (20 caleg), PBB Rp 54.984.000 (30 caleg), PPP Rp 37.000.000 (32 caleg), PKS Rp 25.500.000 (44 caleg). "Ada caleg dari dua partai yakni Nasdem dan Hanura yang tidak ada sumbangan dananya,"imbuhnya.</p>
<p>Diungkapkan, memang dalam laporan dana kampanye, ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Salah satunya memisahkan antara dana parpol dengan calon anggota legislatif. Pada tahapan kedua maksimal 2 Maret 2014 mendatang, laporan dana kampanye diharapkan lebih baik dan sudah benar. Jika partai politik tidak menyerahkan laporan dana kampanye pada tahap kedua, sanksinya cukup berat, bisa dicoret keikutpesertaan pada pemilu 2014. <strong>(Ded)</strong></p>
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Hasil rekap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul terhadap laporan dana kampanye partai politik (parpol) peserta pemilu 2014 menyebutkan rekening yang dimiliki Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Hanura masing-masing hanya Rp 100.000 Sedangkan dana terbesar dimiliki Partai Amanat Nasional Rp 106.300.000. KPU rencananya juga akan menyampaikan ke publik terkait laporan dana kampanye untuk bisa dicermati.</p>
<p>“Memang PBB dan Hanura memiliki dana terendah Rp 100.000. Untuk yang tertinggi PAN Rp 106.300.000 disusul Partai Golkar Rp 79.701.400 dan Partai Nasdem Rp 62.875.000,” kata Ketua KPU Gunungkidul M Zaenuri Iksan SAg didampingi anggotanya Is Sumarsono SH, Senin (30/12/2013).</p>
<p>Urutan ke empat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rp 23.900.000, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rp 11.000.000, Partai Keadilan dan Persatuan Indoensia (PKPI) Rp 6.200.000, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rp 6.100.000, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rp 1.000.000, Partai Gerindra Rp 348.340, Partai Demokrat Rp 200.000, Partai Hanura Rp 100.000 dan Partai Bulan Bintang Rp 100.000.</p>
<p>Untuk dana caleg urutan pertama Partai Gerindra Rp 849.500.000 (45 caleg) disusul Partai Demokrat Rp 587.700.000 (41 caleg) dan PKB Rp 484.750.000 (36 caleg), PAN Rp 473.500.000 (44 caleg), Golkar Rp 431.065.600 (45 caleg). PDIP Rp 122.410.000 (44 caleg), PKPI Rp 106.000.000 (20 caleg), PBB Rp 54.984.000 (30 caleg), PPP Rp 37.000.000 (32 caleg), PKS Rp 25.500.000 (44 caleg). "Ada caleg dari dua partai yakni Nasdem dan Hanura yang tidak ada sumbangan dananya,"imbuhnya.</p>
<p>Diungkapkan, memang dalam laporan dana kampanye, ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Salah satunya memisahkan antara dana parpol dengan calon anggota legislatif. Pada tahapan kedua maksimal 2 Maret 2014 mendatang, laporan dana kampanye diharapkan lebih baik dan sudah benar. Jika partai politik tidak menyerahkan laporan dana kampanye pada tahap kedua, sanksinya cukup berat, bisa dicoret keikutpesertaan pada pemilu 2014. <strong>(Ded)</strong></p>