![]()
<p><strong>SOSOK</strong> kiai bernama Harun Al Rosyid sangat peduli pada lingkungan. Usai diwisuda sarjana Psikologi UGM tahun 1976 memilih pulang kampung di Dusun Sumberjo Gedangrejo Kecamatan Karangmojo Gunungkidul untuk memimpin Pondok Pesantren Al Hikmah Sumberjo Karangmojo. Hal itu dilakukan karena merasa prihatin banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah. Mereka memilih pergi ke Jakarta dan pulang sudah membawa anak lalu anaknya di tinggal di desa dititipkan kepada orangtuanya.<br />
<br />
Pondok Pesantren Al Hikmah berdiri tahun 1993, tetapi jalannya tertatih-tatih bahkan santrinya hampir habis. Kemudian pengurus mengadakan evaluasi dan Harun mengusulkan adanya sekolah di dalam pondok. Berdirilah, SMP, SMA/SMK. Untuk SD bergabung ke SD yang tidak jauh dari pondok. <br />
<br />
Dengan daya tarik gratis masuk ke PP Al Hikmah, santri mulai berdatangan baik dari lokal Gunungkidul serta DIY dan sekitarnya (Klaten dan Wonogiri).<br />
<br />
Saat ini terdapat 500 santri berasal dari Bali, Papua, Kalimantan, Sumatera dan kota-kota di Jateng dan DIY.<br />
Dari mana KH Harun Al Rosyid mendapat dana untuk menggratiskan santri tersebut? "Sumber dananya sesungguhnya dari Allah, lewat umat Islam. Teman-teman kuliah dan SMA yang menjadi Donatur tetap. Tetapi ada pula yang menjadi donatur tidak tetap. Alhamdulillah Allah selalu memberikan dana untuk makan para santri. Sehari makan dua kali," kata Harun kepada <i>KR</i><i>, J</i>umat (06/12/2013).<br />
<br />
Kegiatan di PP Al Hikmah selain dibantu para ustaz juga didukung oleh masyarakat sekitar bahkan Kapolres Gunungkidul ikut mendukung dengan mengirimkan anggotanya untuk ikut ngaji</p>
<p>di Pondok Pesanren Al Hikmah. Dukungan dari luar juga cukup banyak. Sering tamu rombongan bersilaturahmi seperti tamu dari Takmir Masjid Yayasan Umat Islam di lingkungan PT LNG Badak Bontang Kalimantan Timur. Mahasiswa Malaysia langganan berkunjung ke PP Al Hikmah untuk meningkatkan pengetahuan. <br />
<br />
Untuk membekali keterampilan dan kewirausahaan para santri, KH Harun sering mengadakan pelatihan dengan mengundang narasumber yang kompeten. Para santri diajak untuk mengusai ilmu bertani. Narasumber yang didatangkan, HM Ir Bargumono Dosen Fakultas Pertanian UPN Yogya dan ahli herbal Ir Budi, Ir Muh Sajad, Iskandar Woworuntu, I Tony Setyawan Pim Garda Pangan Jakarta. "Pelatihan ini agar para santri tertarik mengolah pertanian sehingga Indonesia tidak perlu membeli hasil pertanian dari luar negeri," imbuh Harus seraya mengatakan, para santri juga diajari membuat abon.<br />
<br />
Untuk fasilitas gedung SMP dan SMK, memadahi. Berkat bantuan dari pemerintah pusat, asrama putra dan putri tersedia dengan baik. Soal air tidak masalah karena ada sumber air sehingga kemarau panjangpun tak kekurangan air.<br />
KH Harun Al Rosyid dikaruniai 6 putra bersama istrinya Suarmi SPd bertekad terus mengabdikan diri di dunia pendidikan demi membangun peradaban yang lebih baik. Cita-cita Harun berikutnya, mendirikan sekolah pertanian dan membangun Rumah Sakit Islam (RSI) di Karangmojo.<strong> (Tulus Ds)</strong></p>