<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Mengantisipasi mahalnya pakan ternak di musim kemarau, peternak mengembangkan pakan alternatif. Pembuatannya cukup mudah, memanfaatkan sampah dedauan di sekitar pekarangan rumah. Bahan tersebut diolah dengan bahan vermentasi , sehingga menjadi alterlatif solusi bagi peternak.</p>
<p>“Pakan ternak alternatif lebih sehat dan berprotein tinggi. Saat musim kemarau, hijauan pakan mahal mencapai Rp 20 ribu satu ikat, dengan pakan ternak alternatif lebih murah, kata Ton Martono salah satu peternak di Karangsari, Karangrejek, Wonosari, Jumat (13/9/2013).</p>
<p>Diungkapkan, waktu pembuatan pakan alternatif cukup dua hari. Sampah dedaunan yang dicacah selanjutnya dicampur dengan bahan bekatul, tepung gaplek. Sementara pada proses fermentasinya daun dicampur dengan beberapa bahan diantaranya garam, tetes tebu serta cairan Suplemen Organik Cair (SOC).</p>
<p>Bahan yang diguyur cairan secara merata, dimasukan ke dalam tong plastic dan ditutup rapat. “Selama dua hari didiamkan, tetapi harus disimpan rapat, baru bisa dipergunakan sebagai pakan alternatif,” ujarnya. <strong>(Ded)</strong></p>
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Mengantisipasi mahalnya pakan ternak di musim kemarau, peternak mengembangkan pakan alternatif. Pembuatannya cukup mudah, memanfaatkan sampah dedauan di sekitar pekarangan rumah. Bahan tersebut diolah dengan bahan vermentasi , sehingga menjadi alterlatif solusi bagi peternak.</p>
<p>“Pakan ternak alternatif lebih sehat dan berprotein tinggi. Saat musim kemarau, hijauan pakan mahal mencapai Rp 20 ribu satu ikat, dengan pakan ternak alternatif lebih murah, kata Ton Martono salah satu peternak di Karangsari, Karangrejek, Wonosari, Jumat (13/9/2013).</p>
<p>Diungkapkan, waktu pembuatan pakan alternatif cukup dua hari. Sampah dedaunan yang dicacah selanjutnya dicampur dengan bahan bekatul, tepung gaplek. Sementara pada proses fermentasinya daun dicampur dengan beberapa bahan diantaranya garam, tetes tebu serta cairan Suplemen Organik Cair (SOC).</p>
<p>Bahan yang diguyur cairan secara merata, dimasukan ke dalam tong plastic dan ditutup rapat. “Selama dua hari didiamkan, tetapi harus disimpan rapat, baru bisa dipergunakan sebagai pakan alternatif,” ujarnya. <strong>(Ded)</strong></p>