![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) -</strong> Petani di Kabupaten Gunungkidul mulai panen raya ketela dan dikuliti menjadi gaplek. Namun, harga gaplek kering dari Rp1.600 per kilogram sebelum Lebaran menjadi Rp1000-1.250 per kilogram saat ini.<br />
<br />
Demikian dikatakan Warga Banjaran, Karangasem, Paliyan, Sakiya (50). Menurutnya sampai saat ini harga gaplek tidak stabil dan diduga ada pihak yang mempermainkannya. Padahal, hasil panen meningkat dan bagus. Setiap pohon bisa menghasilkan 3-5 batang ketela berukuran besar.<br />
<br />
"Dengan lahan seluas 500 m2, Saya bisa menghasilkan satu ton gaplek. Sedangkan panen tahun lalu hanya 8 kuintal. Sayang harganya terus merosot," ujarnya, Minggu (18/08/2013).<br />
<br />
Hal senada diungkapkan Ny Magku. Penurunan harga gaplek, karena petani mengalami panen secara bersamaan sehingga membanjiri pasaran. Sebelum Lebaran, stok ketela langka karena masih turun hujan. Sedangkan saat ini cenderung turun sehingga petani memanen ketela dan diolah menjadi gaplek. "Saya berharap harga gaplek kembali naik, sehingga memberikan hadiah kepada petani." <strong>(*-3)</strong></p>