![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) </strong>- Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) di Jakarta, memperkirakan jumlah pemudik khususnya warga Gunungkidul saat ini mengalami penurunan sekitar 40 persen. Alasan sebagian perantau tidak mudik lebaran, karena mereka baru saja mudik saat libur panjang akhir tahun ajaran, juga acara bersih desa atau rasulan. Bahkan ada yang memilih mudik diluar lebaran.<br />
<br />
Kalau tahun lalu jumlah pemudik berkisar 70 ribu orang, tahun ini hanya diperkirakan hanya sekitar 40 ribu orang, baik dari Jabodetabek, Bandung dan Sumatra. Demikian dikatakan Ketua Umum IKG Benyamin Sudarmadi SH ketika dihubungi KRjogja.com, Minggu (04/08/2013). “Kami memprediksikan jumlah pemudik turun sekitar 40 persen,” katanya.<br />
<br />
Guna meringankan beban bagi perantau yang nasibnya kurang beruntung IKG menyediakan 2 bus gratis untuk mudik ke Gunungkidul. Jumlah bus yang disediakan turun dari tahun lalu, karena kondisinya memang sedang prihatin.<br />
<br />
Meski demikian tradisi mudik lebaran sudah menjadi budaya sehingga sebagian besar perantau tidak ingin menghilangkannya. Karena dengan mudik saat lebaran bisa berkumpul dengan keluarga, sanak saudara dan para tetangga.<br />
<br />
Benyamin mengingatkan bagi pemudik yang akan membawa sanak keluarganya ketika kembali ke Jakarta dan sekitarnya sebagai perantau baru, hendaknya bertanggungjawab, baik tentang pekerjaan dan tempat tinggal. IKG berharap agar perantau baru tidak menjadikan beban bagi Propinsi DKI Jakarta. Karena tidak seluruh perantau yang mengadu nasib di Jakarta semuanya berhasil, banyak diantara mereka justru nasibnya terlunta-lunta karena pekerjaan tidak didapat. <strong>(Awa)</strong></p>