![]()
<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com)</strong> - Anggota MPR RI H Cholid Mahmud mengungkapkan, Pancasila merupakan dasar berbangsa dan bernegara. Karena sudah menjadi kesepakatan konsensus nasional dan dilahirkan pada pendiri bangsa di awal tahun kemerdekaan. Secara hukum keberadaan Pancasila dijadikan dasar berkehidupan berbangsa dan bernegara. <br />
<br />
“Oleh karena itu semua komponen anak bangsa harus berperilaku sejalan dengan lima sila Pancasila,” kata Cholid Mahmud usai Sosialisasi Tata Kehidupan Berbangsa dan Bernegara bekerjasama dengan Yayasan Merti Makmur di Wonosari, Senin (06/06/2016).<br />
<br />
Diungkapkan, nilai-niali sila dalam Pancasila perlu diterapkan sebab sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia. Kelima sila tersebut digali dari sari pati nilai yang berkembang dalam kehidupa masyarakat Indonesia yang religious. Sehingga memiliki nilai gotong-royong, akhlak, budi pekertio, musyawarah serta suka berbagi. “Pancasila sudah menjadi kesepakatan bersama maka Bangsa Indonesia menolak keras komunisme, liberalisme, radikalisme maupun LGBT,” jelasnya.<br />
<br />
Cholid menuturkan, usai kemerdekaan, banyak tercatat perilaku tindakan yang bertentangan dengan pancasila. Salah satunya gerakan PKI di awal masa kemerdekaan. Gerakan tersebut secara ideologis bertentangan dengan Pancasila, terutama sila pertama. Karena anti agama dan dalam meraih tujuan politik melakukan teror dan pembunuhan. “Khusus keberadaan PKI, MPR telah menetapkan Tap MPR nomor 1/MPR/2003 pasal 2 yang menegaskan berlakunya Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran PKI,”imbuhnya.<strong> (Ded)</strong><br />
</p>