<p>WONOSARI (KRjogja.com) - Khafilah dari Kabupaten Bantul meraih juara umum dalam pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) se DIY yang dipusatkan di Gunungkidul. Dalam penutupan di halaman Masjid Al Ikhlas Wonosari, Minggu (24/04/2016) sore, piala juara umum diserahkan Asisten 1 Pemerintahan dan Kesra Seta DIY Sulistyo MSi mewakili Gubernur DIY dan diterima Kepala Dinas Sosial Bantul Drs Mahmudi MSi. <br />
<br />
“Pelaksanaan MTQ paling terpenting selain meningkatkan prestasi juga menumbuhkan kesadaran serta semangat dan mengimplementasikan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari,” kata Sulistyo membacakan sambutan Gubernur DIY.<br />
<br />
Kegiatan dihadiri Wakil Bupati Gunungkidul Drs H Immawan Wahyudi, Kepala Kementrian Agama Gunungkidul Drs Nur Abadi MA, muspida dan tamu undangan. Diungkapkan, pendidikan bagi anak-anak, termasuk keagamaan perlu diberikan secara maksimal. Sehingga membentukl generasi muda yang tangguh. Pemberantasan buta aksara Al Quran harus dilakukan dari rumah, musala, tempat pengajian dan menjadi panggilan moral bagi orang tua, pengurus masjid, guru dan aparat dalam memotivasi generasi muda. <br />
<br />
“Perlu kembali gerakan memakmurkan masjid dan musala,”jelasnya. (Ded)<br />
</p>
<p>WONOSARI (KRjogja.com) - Khafilah dari Kabupaten Bantul meraih juara umum dalam pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) se DIY yang dipusatkan di Gunungkidul. Dalam penutupan di halaman Masjid Al Ikhlas Wonosari, Minggu (24/04/2016) sore, piala juara umum diserahkan Asisten 1 Pemerintahan dan Kesra Seta DIY Sulistyo MSi mewakili Gubernur DIY dan diterima Kepala Dinas Sosial Bantul Drs Mahmudi MSi. <br />
<br />
“Pelaksanaan MTQ paling terpenting selain meningkatkan prestasi juga menumbuhkan kesadaran serta semangat dan mengimplementasikan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari,” kata Sulistyo membacakan sambutan Gubernur DIY.<br />
<br />
Kegiatan dihadiri Wakil Bupati Gunungkidul Drs H Immawan Wahyudi, Kepala Kementrian Agama Gunungkidul Drs Nur Abadi MA, muspida dan tamu undangan. Diungkapkan, pendidikan bagi anak-anak, termasuk keagamaan perlu diberikan secara maksimal. Sehingga membentukl generasi muda yang tangguh. Pemberantasan buta aksara Al Quran harus dilakukan dari rumah, musala, tempat pengajian dan menjadi panggilan moral bagi orang tua, pengurus masjid, guru dan aparat dalam memotivasi generasi muda. <br />
<br />
“Perlu kembali gerakan memakmurkan masjid dan musala,”jelasnya. (Ded)<br />
</p>